🍃🍃🍃
Adakalanya, dia yang sudah kamu perjuangkan dengan susah payah, belum tentu akan menjadi milikmu.
Semua itu memang tidak mudah untuk kamu terima.
Namun, bukankah rencana Tuhan jauh lebih indah?
Tuhan pasti telah menyiapkan dia yang terbaik untukmu.
Menerima semua sifat baik burukmu.
Menerima segala kekuranganmu.
Menerima apa adanya kamu.
Kamu hanya perlu sedikit bersabar. Yakinlah, semua pasti indah pada waktunya.❄❄❄
Seminggu sebelum lamaran.
Sore itu, langit terlihat begitu cerah. Baekhyun ingin segera pulang karena jadwal kontrol pasien hari ini sudah selesai. Sebelum pulang, Baekhyun mampir ke sebuah toko kue untuk membeli macharon. Kue berbentuk bulat warna warni dengan krim red velvet di bagian tengahnya. Kue favorit Aeris.
Baekhyun tersenyum, membayangkan betapa senangnya Aeris ketika menerima kue darinya. Namun, senyumnya seketika lenyap karena melihat Aeris dan Chanyeol sedang tertawa bahagia bersama Channie. Mereka terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia.
Baekhyun melenguh pelan, ada sesak yang menyelip dalam. Baekhyun ingin sekali bertukar posisi dengan Chanyeol. Menjadi lelaki yang menjadi alasan Aeris tertawa lepas. Namun, apa yang bisa dia lalukan? Dia hanya bisa melihat Aeris dari jauh. Sebesar apa pun perhatian dia berikan tidak akan bisa menggeser posisi Chanyeol dari hati Aeris.
"Aku pulang." Baekhyun masuk ke rumah dengan lesu, menaruh sekotak macharon di atas meja begitu saja.
"Kamu sudah pulang? Aeris di mana?"
Baekhyun mengempaskan diri di sofa, mengusap dada yang terasa nyeri. "Aeris masih di toko," lirihnya.
Mama Byun datang, membawa secangkir teh hangat lalu duduk di samping Baekhyun. "Kenapa kalian tidak pulang bersama? Aeris masih banyak kerjaan?"
Baekhyun menggeleng pelan. Kedua matanya menerawang, mengingat kebersamaan antara Aeris dan Chanyeol. Mereka berdua terlihat saling mencintai.
"Ada apa, Baekhyun? Apa dadamu nyeri lagi?" tanya Mama Byun khawatir.
"Ya, hanya sedikit." Dada Baekhyun terasa sangat nyeri. Namun, dia berusaha terlihat baik-baik saja. Sepertinya, penyakit jantung Baekhyun sudah semakin parah. Dokter mengatakan umur Baekhyun mungkin tidak akan lama lagi. Jantung Baekhyun setiap hari semakin melemah. Jika ingin bertahan hidup, Baekhyun harus mencari donor jantung yang cocok dengan tubuhnya. Namun, sampai sekarang belum ada jantung yang cocok untuk Baekhyun.
Hati Mama Byun begitu teriris, melihat putra kesayangannya sedang berjuang melawan sakit.
Kenapa harus Baekhyun?
Rasanya Mama Byun ingin sekali menggantikan posisi Baekhyun. Menerima semua rasa sakit yang Baekhyun rasakan. Baekhyun masih sangat muda, dia harus hidup dan meraih kebahagiaannya.
Mama Byun mengusap sudut matanya yang berair. "Berhentilah bekerja."
Baekhyun menggeleng. "Aku tidak mau," jawabnya susah payah.
Lagi-lagi Baekhyun mengatakan kalimat yang sama jika Mama Byun meminta agar berhenti menjadi dokter. Orangtua mana yang tega membiarkan anaknya bekerja dalam keadaan sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Wife
FanfictionDewasa 21+ [Jangan lupa follow authornya] Aeris Mellody Arkhana, gadis yang akrab dipanggil Aeris itu sedang membutuhkan banyak uang untuk pengobatan adiknya. Apa pun akan Aeris lakukan agar adiknya bisa sembuh. Termasuk menjadi istri kedua dari Par...