chapter 11

1K 48 0
                                    

Dengan langkah sigap Laksh mendekati Swara dan Saanskar. "Kakak.." Serunya. Apa kakak? Yak! Saanskar adalah kakak kandung dari Laksh. Dan merupakan anak kedua setelah Yash.

Saanskar yang merasa dipanggil pun menoleh dan berdiri mendekat ke Laksh, sementara Swara terheran. Mengapa Laksh memanggil Saanskar, kakak?

"Kenapa kesini..?" Tanyanya ketus, dengan merangkul adik tersayangnya, Saanskar menjawab.

"Bukankah kita ada proyek Laksh?" Serunya mengedipkan mata. "Oh ya, aku senang mendapat kenyataan, bahwa kau adalah bos Swara..." Dengan pernyataan tersebut Swara pun terbelak, tak percaya

"Darimana kau kenal Swara?" Tanya ketus lagi.

"Ck, ya... Begitu, intinya kmi berkenalan dg sangat baik... Ya kan Swara?" Ujarnya santai sambil membelai pipi Swara yang nampak memerah. Entah, wajah Laksh, seperti menandakan kekesalannya pada hal ini.

"Temui aku di ruangan!!" Seru Laksh meninggalkan Swara dan Saanskar.

POV LAKSH.

Laksh!! Ada apa ini kenapa kau jadi emosional melihat ini semua, kenapa kau sangat cemburu dengan Saanskar dan Swara. Kenapa ? Pikirku sambil berjalan masuk ke ruangan sambil sesekali menengok mereka berdua yang tetap asik bercanda. Dengan cepat aku masuk ke ruangan, dan segera duduk di kursi sofaku.

Aku mulai berpikir tentang apa yang terjadi padaku, kenapa aku akhir ini sering melamunkan Swara. Dan ya, aku rasa ini adalah akibat, dari peristiwa dimana aku dan Swara, kehujanan saat pulang dari kantor.

AUTHOR POV.

*flashback*

Di hari ketiga Swara bekerja di kantor pendesain majalah, Swara mendapati kesialan saat pulang kerja. Bagaimana tidak? Tidak ada angkutan umum yg lewat, sekalipun ada, pasti penuh, kalau tidak jalurnya berbeda. Ditambah hujan yg cukup deras, dan tempat berteduh yang sempit, manalagi teman2nya sudah duluan, dan kini tinggal ia.

Sendiri, duduk di depan pintu masuk kantornya, dan hanya diteduhi oleh 4 banjar genting yang memanjang ke depan, duduk memangku tas, sambil memeluk dirinya sendiri, menahan dingin yang luar biasa. Rambut basahnya, membuatnya pusing bukan main, dan lama-kelamaan wajahnya mulai pucat.

"Oh Ibu Ishita, kau benar.. Dunia luar menyeramka.."  Keluhnya dalam hati sambil tetap menggigil. Tak lama terlihat kilat, Swara yang terkejut pun menutup matanya, menahan takut dengan gemuruh yang timbul setelah kilat, dan ternyata benar.

DUUAARRR!!!!!! (diikuti suara gemuruh)

"Aaa...." Teriaknya reflek sambil berdiri, menutup mata dan telinganya. Entah, apa ia merasa ada yang memeluknya dari samping. Karna masih takut, Swara pun tetap memejamkan matanya. Tak lama terdengar suara yang tenang menghiburnya.

"Tenang, tidak usah takut..." Swara yang penasaran pun membuka matanya perlahan, dan mendongakkan kepalanya, hingga ia menemukan wajah atasannya bernama Lakshya Maheswari. Ia terus menatap Laksh, begitupun Laksh yang tak berkedip menatap Swara.

"Tu..tuan.. Laksh.." Ucapnya menggigil, Laksh tersenyum dan masih tetap (sedikit) memeluk Swara.

"Oh.. Maaf Swara, maaf.." Ucapnya melepaskan Swara. Swara pun menyingkir.

*Flashback selesai*

Teringat akan hal tadi, membuat Laksh menjadi tersenyum kembali, matanya mengarah ke vas bunga yang terlihat tinggal setengahnya. Dan ia jd teringat kembali.

*Flashback*

"PYAARRR!!!" Tak sengaja Laksh yang sedang pusing pun memecahkan sebuah vas bunga. Swara yang baru saja masuk ke ruangan Laksh terkejut, dan langsung mendekati Laksh.

"Tuan Laksh..." Ucap Swara berlari mendekati Laksh. Swara pun melihat darah mengaliri di telapak tangan Laksh, akibat pecahan vas itu.

"Tuan, knp bisa begini, harusnya kau hati2, ayo sini duduk.. Biar aku obati.." Seru Swara menarik Laksh untuk duduk. Setelah Laksh duduk, Swara pun mengambil obat luka dari lemari didekatnya, dmn biasanya Laksh menyimpan obat. Dan mulai mengobatinya.

"Tahan y tuan.." Saat sedang mengobati, tiba2 saja Laksh berteriak kesakitan, dengan tangan yang ingin hindarkan dari obat luka itu, reflek Swara menahan pergelangan tangan Laksh. "Tenang tuan, sedikit lagi, ayolah!!" Ucapnya sambil meniup pelan lukanya.

Sementara  Laksh menahan perih sambil meringis kesakitan. "Selesai.." Seru Swara. Swara pun melihat wajah Laksh yang pucat, dan kembali bertanya. " Kau kenapa Tua...?"

"Aku tidak enak badan Swara.. Uhuk uhuk.." Kejadian ini terjadi 2 hari setelah acara Swara dan Laksh kehujanan.

"Tuan, makan lah dulu ya.." Ucap Swara membawakan makanan yang semula ada di meja Laksh. Makanan itu adalah bekal yang dibawa Laksh.

"Bagaimana aku bisa makan, jika tangan kananku, yang biasa ku gunakan untuk makan itu terluka..?"  Tanyanya membuat Swara bingung. " Swara, maukah kau membantu, menyuapiku?"

Swara terbelak kaget, antara iya dan tidak

#bersambung.

Nah lo...
Swara bingung tu, mau karna pgn bantu bosnya, gk karna takut dikira gk sopan.. Pasti gitu .. Kira2 Swara gmn ya?

Nah jd begitulah, sebab Laksh cemburu dengan Swara dan Saanskar.. Mau tau gmn klanjutannya??

i See The Love 💞 (END) [PINDAH KE KBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang