Chapter 17

919 40 2
                                    

POV RAGINI.

Sial!!! Masa ya hari ini aku harus pergi dengan si cerewet ini. Oh Tuhan.. Jika aku harus memilih antara lari 1 km ato pergi dengannya, lebih baik aku lari 1 km. 

Aku pun berdiri di dekat sebuah mobil berwarna putih berlambang 'Toyota' Dan tak selang lama seorang pria menggunakan pakaian yang kasual keluar dari pintu rumahnya.

"Masuklah!!" Pintanya, aku pun masuk ke mobilnya, disusul dia. Dan tak lama kita pun memulai perjalanan yang membosankan ini. Ayo Ragini, siapkan mentalmu!!

"Kita kemana?" Tanyaku hanya berbalas lirikan darinya. Ku tunggu sampai dia menjawab. Taukah kau dia malah melakukan apa, iya.. Si pria aneh ini malah menyetel music dari radio mobilnya. Mana lagunya.. Ae Dil Hai Mushikil. Dan tak lama ia pun mengikuti Arijit Sigh bernyanyi, dengan suara dan nada yang tak menentu

"Kau belum jawab pertanyaanku...!" Ucapku, ia pun mulai ifil denganku, apa2an ini.

"Kenapa kau terlahir cerewet...? Sudah diamlah.. Nikmati saja perjalanannya.. Oh ya kau bisa menyetir mobil kan?" Tanyanya. Aku hanya mengangguk. "Bagus! Aku akan ke Kantor dan kau yang belanja..."

"Apa ? Apa2an kau... Kan kita yang disuruh..." Ujarku menyentak. Ia pun terkejut dan menatapku dalam.

"Tapi aku mau kerja..." Jawabnya santai.

"Ny. Madhu bilang kau hari ini cuti.! " nampaknya Laksh terkejut kembali dan ingin membual. Awas kau Laksh, kalau kau menghindar dari tugasmu, tapi klo pun kau tdk mau blanja juga tak apa, itu jauh lebih baik.

"Ya.. Kupikir, aku belanja sendiri atau... Dengan Kak Saanskar atau Kak Yash.. Jadi aku cuti, tapi ternyata dengan kau.. Ya tidak jd." Ujarnya santai, jujur sekali dia, dan parahnya dia berkata seolah tanpa dosa. Dasar Aneh!!!

"Ya sudah terserah kau..." Aku hanya menjawab satu kalimat itu lalu fokus ke jalan sambil mendengarkan musik-musik yang terputar lewat radio yang dinyalakannya.

Hingga akhirnya aku tak sadar bahwa sudah hampir sampai mall. Aku pun menatap Laksh dan menanyakan niatnya td.

"Kata kau tak mau jalan denganku. Kenapa kesini...?" Laksh pun menatapku sambil mendekatkan  pandangannya padaku.

"Aku kasihan melihatmu yang sepertinya kehilanganku... Hihi.." Ujarnya keluar dari mobil, aku hanya menganga mendengar fitnahannya. Aku pun juga ikut keluar.

Aku dan Laksh pun masuk ke mall. Sejuk, dingin, hah sudah biasa... Aku kan juga kerja di mall, tapi aku bingung saja mengapa Ny. Madhu memintaku dsn Laksh belanja, bahkan di mall lain, kan bisa ambil di mallnya sndr.

"Kau mau kemana?" Ucap Laksh mengejutkanku.

"Ke hatimu.." Ujarku membuatnya menatap tajam aku seakan ucapanku benar, padahal ya tidak. "Kenapa menatapku begitu, hah?" Aku pun berlalu masuk ke tempat saari2 dijual. Disusul dia.

POV AUTHOR.

Ragini pun masuk ke kios saari, dan mulai melihat saari saari itu.

"Mau lihat yg mana Nyonya?" Ucap penjual itu mengejutksn Ragini, karna panggilan Nyonya itu. Sedang Laksh terkekeh dibelakangnya.

"Tua!" Bisik Laksh, membuat Ragini ifil. Laksh masih menahan tawanya.

"Lihat.. Ini ada saari, ini persiskan seperti saarinya Bebo di Re One. Kalau kau gunakan pasti pas.." Ucap penjual itu. "Atau ini..." Ia mengeluarkan saari berwarna kuning emas bergradasi oranye, tertarik dengan warna itu, Ragini pun mengambilnya. "Cobs dulu Nyonya, di kamar pas itu.." Lanjutnya menunjuk kamar pas.

Tanpa banyak bicara, dengan senyum dan anggukan, Ragini pun masuk ke kamar pas itu. Sedang Laksh melihat2 saari yang ada. 3 menit kemudian Ragini keluar dengan saari itu.

Rambut terurai, make up natural, saari kuning emas bergradasi oranye, nampak anggun dan cantik, berjalan ke arah Laksh, Laksh yang melihat ini terdiam, ia belum pernah melihat Ragini secantik ini. Tapi pandangannya dibuyarkan oleh penjual saari.

"Wah Nyonya kau cantik sekali, lihat istrimu itu Tuan.." Istri?? Apa maksud penjual saari itu, Laksh dan Ragini sepasang suami istri begitu? Laksh terkejut dan menatap ke penjual saari.

"Dia bukan istriku!!!" Tegas Laksh mengejutkan Laksh.

"Akh kau ini.. Tidak usah malu2 begitu, klian itu pasangan yang serasi ." Ujar penjual itu berlalu meninggalkan Laksh yg terbengong gemas dengan ucapan penjual itu.

"wahh.. Sangat bagus untukmu Nyonya.." Ragini tersenyum manis, sedang Laksh berjalan mendekati Ragini.

"Terimakasih, tapi maaf tuan.. Tp ini bukan untukku.." Penjual itu tersenyum.

"Ohh, ttp saja.. Cantik dipakai. Walau dengan orang yang berbeda." Ragini terkekeh. "Lihat!! suamimu sampai melihatmu seperti itu. " Ragini pun terkejut dengan maksud suami yang diucapkan penjual saari itu adalah Laksh.

"Ya sudah.. Saya ambil ini saja.." Ucap Laksh dari jarak tak terlalu jauh dari penjual saari dan Ragini.

"Oh ya, yang dipakai Nyonya ini adalah sempel, yang asli saya ambilkan sebentar ya.." Ujar penjual itu berlalu dengan sopan. Sementara Ragini masih menatap Laksh.

"Kau cantik Ragini..." Ucap Laksh mendekati Ragini. Ragini pun hanya membalasnya dengan senyuman. "Sering2 lah tersenyum seperti itu..." Untuk pertama kalinya dalam sejarah pertemuan Laksh dan Ragini mereka saling melempar senyum.

Usai membeli saari untuk Madhu dan untuk Ragini, apa Ragini? Iya, Laksh juga membelikan untuk Ragini dengan warna berbeda dan motif yang berbeda tentunya, merekapun melanjutkan perjalanan mereka ke sebuah supermarket untuk membeli sayur yang diminta Ny. Madhu.

"saare nyonya sudah.. Sekarang sayur dan buah.. Lalu setelah ituuu.." Ragini berpikir. "Oh ya... Lalu bahan2 yang lain.. Uhh.." Ia menoleh ke samping kanannya yang harusnya ada Laksh, tapi sekarang tidak ada. "Dimana dia?"

Setelah dicari2, ternyara Laksh ada di sebuah cafe. Ragini pun menyusul Laksh lalu duduk di tmpt duduk yang ada di depan Laksh. "Kenapa tidak bilang kalau kau mau kesini?"

"Memang kenapa harus bilang, memang kau siapa ku? Ya suka2 akulah mau kemana!" Ketus Laksh membuat Ragini harus bersabar.

"Iya.. Tapi kan kau bisa bilang padaku, agar aku tidak mencarimu.. Nanti klau kau pulang dan aku ditinggal... Bagaimana?" Protes Ragini.

"Iya kau pulang sendiri." Singkat Laksh.

"Hah? Enak sekali kau jawab protesku.. Sudah !! Kita lanjutkan... Kurang dua jenis belanjaan lagi.." Ragini berdiri, sementara Laksh masih duduk tak menggubris Ragini.

"Aku lelah... " Ujarnya santai. Ragini pun hanya berkacak pinggang sembari menggeleng.

"Baru segitu sudah lelah? Hah.. Laki2 macam apa kau?" Tanyanya

"Or..." Belum selesai jawab, Ragini sudah membalikkan badan dan pergi begitu saja. Ia pun menuju ke supermarket yang menjual sayur dan buah.



#bersambung.

i See The Love 💞 (END) [PINDAH KE KBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang