Chapter 45

1K 43 2
                                    

30 menit berlalu,  Saanskar berada di depan  ruang ruang Swara sambil memegang  manggalsutra yang Swara tinggalkan sebelum ia pergi.

Sementara Laksh ada disebrlahnya menepuk pundak Saanskar dan mencoba menyuportnya.

"Kak..  Aku mohon sabarlah..  Dengar kak..  Kak Swara sudah banyak menderita di dunia ini, dan mungkin ini saat baginya  untuk merasakan kebahagiaan kak.. Sudah ikhlaskan saja...  Percayalah kau dan putrimu serta Swara akan menemukan kebahagiaan suatu hari...  Kak..  " Saanskar tak menggubris dan memilih masuk ke kamar Swara melihat istrinya yang kini hanya  tinggal raga.

Saanskar duduk di dekat Swara dalam tangis, ia menatap langit-langit RS yang nyatanya  hanya berwarna putih.  Dan berbicara dalam hati.

"Kenapa Kau lakukan ini padaku Tuhan?  Apa salahku?  Ya aku tahu kesalahanku banyak..  Dan salah satunya berhasil menyakiti Swara istriku,  tapi apa  aku tidak boleh menebusnya?  Aku ingin membuatnya bahagia,  tolong  biarkan dia hidup,  berikan kesempatan  kembali untuknya bahagia di dunia ini..!  Apalagi kini kami telah memiliki seorang putri..  Apa Kau tega melihat putri kecil tak berdosa itu menanggung akibat perbuatan kami? Dengan adanya kehilangan  sosok seorang ibu?  Aku mohon....! " Ia pun memejamkan mata berfokus,  dan perlahan  membuka tangannya. Dan menggenggam tangan Swara yang dingin itu. Rasanya beda sekali,  saat dulu pertama kali ia menggenggam tangan Swara yang hangat dan penuh cinta, kini ia hanya seakan menggengan sebuah benda.

Madhu pun masuk membawa seorang bayi yang baru dilahirkan,  menangis tiada henti,  Saanskar pun mengambil alih bayi itu,  ia gendong  dan ia kecup kening bayi mungil  itu seraya menenangkannya,  namun apa hal,  bayi itu terus menangis.

"Sayangku,  tenanglah Nak.. Aku rasa kau ikut merasakan kepedihan atas perginya  ibumu! Tapi tenanglah Nak,  ayah  disini..  Ayah akan membuatmu bahagia..  Membuatmu merasakan kasih sayang seorang ibu dan ayah..  Lihat  ibumu..  Dia diam,  dia sedang tidur sayang!! Dia tidur untuk  menunggu kita di surga..  Jadi kau harus jadi anak yang baik ya Nak..  Agar kau bisa bertemu dengan ibu di Surga kelak..." Ucapnya penuh rasa iba,  rasa perih,  rasa sakit,  namun harus terpendam sedalam mungkin demi 'Raani' kecilnya. Madhu yang mendengar itu tak tega melihat Sang mantan harus merasakan ini semua. Ia ikut hanyut dalam tangis. 

Entah Tuhan mendengar ini semua,  dan Dia  merasa iba,  atau berbaik hati mdmberikan kesempatan pada mereka,  suatu keajaiban terjadi.  Kepala bayi mungil  itu secara tidak sengaja menyentuh lengan Swara,  dan air msta bayi itu berkali2 menetes ditangan Swara, tak lupa air mata Saanskar yang juga jatuh di kelopak mata Swara yang terpejam, saat Saanskar mengecup kening Swara.

Terdengar desisan perlahan,  desisan dari mulut yang semula tertutup.  "Ssss.... " Ucapnya  masih tak jelas,  Madhu yang mendengarnya bingung, mencari suara itu.

"Suara apa itu Saanskar? " Tanya  Madhu,  Saanskar mendongak ikut mencari suara, dan ia terkejut  saat melihat Swara,  dan mulutnya yang agak terbuka. 

"Swara!!! " Ia menaruh  bayinya ke tangan  Madhu.  Dan mendekati  Swara.  "Swara kau... Kau... "

Perlahan  Swara membuka mata,  dan menghela nafas  panjang.  Saanskar pun menggenggam tangan Swara dan tersenyum.

"Sa.. saanskar..  Ddd dimana..  Pu pu putriku..u... " tanyanya tersendat sendat,  Saanskar pun membelai wajahnya.

"Terimakasih Tuhan...... " Swara masih terheran,  Madhu pun memberikan putri Saanskar dan Swara ke tangan Saanskar, dan keluar tuk memberi kabar,  serta memanggil dokter.

"Swara,  dia dia anak kita...  Ini lihatlah! " Swara mengelus kepala mungil itu dan mengecupnya pelan.

"Ibu tidak akan meninggalkanmu lagi nak.. " Ucapnya  dalam hati.  Dokter pun datang,  dan segera memeriksa Swara.  Sementara suster  membawa putri Saanskar dan Swara ke ranjang bayi.

i See The Love 💞 (END) [PINDAH KE KBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang