3 bulan kemudian.
"Aku berangkat dulu Swara, jaga dirimu baik2 ya... " Ucap Saanskar mengecup kening Swara. Swara mengangguk.
"Kau juga hati2 ya.. Kalau sudah sampai Swiss kabari aku..!" Ujar Swara mengelus perutnya.
"Sebenarnya aku berat meninggalkanmu, disaat saat kelahirannya.. Tapi.. " Swara langsung membungkam mulut Saanskar dengan telunjuknya.
"Tidak, kau tidak boleh bilang begitu.. Atau aku akan marah.. Kau harus mementingkan kewajiban utamamu daripada menemaniku... Tenanglah aku akan baik2 saja, lagi pula ada Ragini dan Laksh! " Tenangnya membenarkan jaket Saanskar.
"Tapi, Ragini juga sedang hamil muda.. Dia pasti akan butuh bsnyak istirahat.. Apalagi kandungannya begitu lemah, Laksh pasti akan tetap lebih memerhatikannya, kak Madhu ? Dia pasti juga sedang sibuk dengan Ayush (putra kedua Yash-Madhu) dan... " Belum selesai bicara, Swara sudah menyela.
"Kau lupa? Bukan kah Tuhan masih bersama kita? Bukankah cinta kita kuat? Tuhan dan cinta kita lah yang akan melindungi kita... " Swara berusaha membuat Saanskar tenang, meski akan nihil.
"Entah kenapa? Aku bs memilihmu jadi kekasihku seumur hidup, wanita keras kepala, menyebalkan, tidak menghargai kekhawatiranku.. " Kesal dan gerutu Saanskar, membuang pandangan.
"Bukan begitu, aku hanya tidak ingin membuatmu takut dan khawatir.. Aku ingin kau fokus pada pekerjaanmu... Sudah pergi lah... " Saanskar hanya bisa mendengus, 'ngalah' dan pergi, setelah mengecup kembali Swara.
Disisi lain, Ragini keluar dari kamar mandi, usai mandi. Ia duduk di kursi rias dan menyisir rambutnya. Laksh datang, dan melihat Ragini bekerja (menyisir rambut) ia langsung menghampiri Ragini.
"Apa yg kau lakukan?? Ha? Sudah berikan padaku.. " Laksh merebut sisir dari tangan Ragini.
"Hey!!! Apa2an kau! Berikan padaku... " Tegasnya tak suka sisirnya di rebut.
"Dokter bilang kau tidak boleh bekerja terlalu banyak.. Nanti Lakshni kenapa2! " Jelasnya dengan menyisir rambut Ragini.
"Lakshni siapa? " Tanya Ragini heran.
"Anak kita..! " Ragini kaget, usia kandungannya saja baru 2 bulan, namanya sudah tercipta, mana lagi itu nama anak perempuan.
"Hey, kandunganku saja baru 2 bulan usianya.. Kau sudah memberi nama, mana itu nama anak perempuan lagi.. " Ragini kesal.
"Iya, aku berasumsi anak kita perempuan, jadi ya namanya Laksni, LAKSh ragiNI. Baguskan..? " Ujarnya menyisir rambut Ragini.
"Aku rasa anak kita laki2 Laksh.. " Tebak Ragini.
"Ck, terserah Dia lah mau memberi kita anak perempuan atau laki2, yg jls dia manusia.!!" Mendengar itu Ragini bangkit membentak. Akibatnya Laksh yang belum selesai menyisir terkejut dan melepas sisirnya, dan membuat si sisir menyangkut di rambut Ragini.
"Apa??" Ragini berdiri. "Apa maksudmu bilang begitu? Ha? Kau pikir aku akan melahirkan apa? Kau pikir ini zaman Barathayuda apa? Jelaslah anak kita manusia...!!! " Ragini berteriak, berceloteh yang ternyata malah dibalas tawa Laksh yang geli melihat paras Ragini, sekaligus sisir yang menyangkut di rambut Ragini. "Kau kenapa??? "
"Hahaha... Hahaha... " Tawanya sampai tak mampu menatap Ragini. Ragini berbalik menatap kaca, dan terkejut melihat sisir kuning menyangkut di sisirnya. Ia pun menarik sisir itu dan membantingnya ke meja. Ragini pun berjalan ke ranjang sambil memegang perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i See The Love 💞 (END) [PINDAH KE KBM]
FanfictionKisah tentang keikhlasan dan cinta yang tulus yang diberikan Swara kepada Saanskar yang secara TAK SENGAJA seolah mengkhianati cinta Swara. 📕 Happy Reading 📖 ❗️❕❗️ Maaf teman-teman karena akan di rombak dan di buat versi baru, maka chapter...