Dikamar, usai menidurkan Saara, Swara pun melepas perhiasannya, Saanskar datang.
"Apa yg kau lakukan? Ini kan masih pesta? " Swara mendengus.
"Aku lelah Saanskar... " Saanskar pun membenarkan posisi Swara, mengangkat kakinya ke kasur yang semula menapak lantai. "Apa yg kau lakukan?"
"Kata kau lelah.. Tidurlah!!! " Swara pun tersenyum. "Aku keluar dulu ya..! " Swara mengangguk. Usai Saanskar keluar, Swara pun membuka ponselnya. Ia terkejut kala melihat pesan masuk, namun ia tak tahu. Ia pun membuka.
"Kau bahagia ? Hah... Dengar.. Kebahagiaanmu tidak akan berlangsung lama! " Membaca itu membuat Swara agak gelisah, pasalnya setelah sekian lama ia tidak dikirimi pesan itu, ia dikirimi lagi. Kavita? Bukan Kavita sakit? Tapi ia kan ikut kemo, bs saja ia sembuh, tapi... Banyak pertimbangan dan tebakan tebakan yang ia masih sulit menafsirkan. Ia ingin bercerita ke Saanskar, tapi tidak ingin mengkhawatirkannya. Ia pikir, ini hanya pesan teror tak jelas nan menyebalkan. Ia tak mau memikirkan ini, memikirkan ini bisa membuatnya lalai dalam mengurus putrinya dan karirnya kelak. Ia berpikir untuk menunggu teror selanjutnya, jika masih ada, maka ia akan menceritakannya ke Saanskar.
****
Pagi harinya, Swara sedang memakaikan Saara putrinya baju. Saanskar pun datang membawa sebuah kotak kecil.
"Selamat pagi... " Ucapnya, Swara menoleh terkejut.
"Ya Ampun kau ini... " Ia pun berlalu menaruh minyak bayi ke meja riasnya. Dan menatap Saanskar.
"Amh... Ayo, kari ayam dan secangkir teh hangat sudah tersaji untuk Nyonya Swara... " Ucapnya tersenyum.
"Ada apa ini? Tumben tumben nan kau menyiapkan sarapan untukku..? Ada apa? Heum.. Aku masih mengira2 dan kurang yakin dg makananmu..! " Ujar Swara menyelimuti Saara yang tertidur di ranjang bayinya.
"Heyh!! Aku itu bisa masak.. Kau kan tahu kita akan membuka bisnis, apalagi itu bisnis kuliner, bagaimana mungkin aku tdk bs masak membuka bisnis itu..?!" Ujarnya, Swara terkekeh.
"Maaf tuan Saanskar, tapi jika aku makan dibawah lalu bagaimana dengan putriku...?" Swara menyisir rambutnya.
"Kan ada ibu kedua.. " Swara menoleh kaget plus kesal. "Ragini maksudku... " Saanskar terkekeh melihat paras kaget Swara, Saanskar pun berjalan dan memeluk Swara yang selesai menyisir itu, ia mulai membopong Swara dan membuat Swara panik.
"Hey... Turunkan aku!!! Saanskar...!!! " Swara panik dan segera mencari pegangan pada pundak Saanskar. "Dasar!!! Manusia macam apa kau!!! Kenapa kau harus terlahir...? " Saanskar pun mendekatkan wajahnya ke wajahnya Swara dan membuatnya berkedip.
"Untukmu... Dan kini untuk ratu cantik yang telah membuatku menduakanmu... " Swara paham maksudnya, "Dia bernama.. Kavita! " Swara langsung membelakkan matanya menatap Saanskar tajam, yang hanya berbalas senyum.
"A.. Apa? " Tanyanya
"terlihat jelas sekarang, siapa yang pecemburuan... Dan khawatir kehilangan.. " Saanskar tertawa terbahak bahak. Swara pun menyembunyikan wajah malunya, tanda salah tebak.
❤cup
Sebuah kecupan nan manis mendarat di pipi kanan Swara, Swara lantas berkedip kaget. Ia meliri Saanakar, dan keduanya saling menatap satu sama al n, seperti sebuah percakapan yang tak terucap namun begitu menyentuh hati kecil masing2.
Ragini datang, dan langsung berbalik terkejut melihat pemandangan barusan. Saanskar pun menatap Ragini, disusul Swara.
"Turunkan..!" Seru Swara menjewer Saanskar.
KAMU SEDANG MEMBACA
i See The Love 💞 (END) [PINDAH KE KBM]
FanfictionKisah tentang keikhlasan dan cinta yang tulus yang diberikan Swara kepada Saanskar yang secara TAK SENGAJA seolah mengkhianati cinta Swara. 📕 Happy Reading 📖 ❗️❕❗️ Maaf teman-teman karena akan di rombak dan di buat versi baru, maka chapter...