Chapter 49

1.1K 40 2
                                    

london--

Swara terduduk di kursi taman menatap langit biru sembari mendengus,  hilangnya Zia membuat ia seperti mati.  Jantungnya tak bisa ditenangkan meski ia sudah berusaha.  Air matanya tak mampu ia tahan.

"Kamu dimana sayang? " Tanya Swara menatap hamparan hijau rerumput taman.  Ia tak pernah menyangka hal ini terjadi padanya,  ia terus melirik sekitar yang nyatanya hanya pohon2 besar berdiri gagah di pinggiran taman, dan beberapa sepasang kekasih menebar cinta,  Saanskar pun datang dan duduk di sebelahnya, menggenggam tangan Swara,  manis. 

"Swara..  Tenangkan dirimu,  aku yakin.. Zia masih ada disekitar sini... Kita pasti akan menemukannya..! " Swara tak bergeming,  Saanskar mengerti perasaan Swara,  ia pun memeluk Swara dari samping,  menyandarkan kepala Swara yang dirasa berat penuh pemikiran ke pundak Saanskar. 

"Saanskar..  Dimana Zia??  Kenapa dia pergi..? Dari tadi kita mencarinya disekitar sini tapi tidak ada...  Dia kemana Saanskar? " Paniknya menggoyahkan tubuh Saanskar. Saanskar hanya diam seribu kata,   ia tak bisa berkata apapun melihat kepanikan Swara.  Swara pun berdiri  dari tempat duduknya.

"Aku akan mencarinya lagi... " Saanskar pun ikut berdiri dan memegang tangan Swara erat seraya msnghalangi Swara.

"Swara dikeadaanmu yang begini tidak bisa kau pergi sendiri.. Memaksakan diri..  Sudah kau duduk saja.. Aku yang akan mencari.. " Swara menggeleng.

"Tidak..  Aku harus mencarinya...! " Swara mengelak dan mendorong Saanskar. "Kenapa?  Dari tadi kau menghalangiku,  mengaturku..  Saat Zia ingin naik kora2, dan ku tolak..  Tapi kau memaksa...  Dan dan itu membuat kita berdebat... Sehingga membuat Zia pergi.. Dan menghilang!  Lalu sekarang aku ingin mencari juga tidak boleh dengan alasan selatan utara timur barat... Tidak tahulah... " Swara membuang muka dengan deraian air mata. "Maumu apa Saanskar? Kau sudah tak menyayangi Zia?  Hah?  Atau apa?  Saanskar, ku akui..  Aku memang terlalu khawatir.. Kau boleh bilang aku gila sekalipun jika menurutmu itu benar!!  Tapi aku begitu karna siapa,  untuk siapa??  Lihat!!!  Sekarang Zia.. Zia hilang..  Kita sudah mencarinya berkali-kali tapi tidak ketemu,  dan hari juga semakin siang! Terlebih kita juga sudah memutari tempat ini berulang kali..  Tapi juga tidak ada,  aku terus berusaha... " Saking sesaknya Swara tak mampu mengemukakan kelanjutannya.

"Swara...  Kit" ucap Saanskar terpenggal.

"aku terus berusaha mencarinya,  kita berusaha..  Mencarinya tapi... "

"Zia pasti ketemu...  Dia masih disini aku yakin..! "

'"Tidak Saanskar,  kita,  kita sudah mencarinya tapi tapi...  Tidsk ada..  Tapi,  aku tetap yakin Zia masih ada disini! " Swara mendorong dan kembali berlari kesana kemari mencari putri kecilnya.  "ZIAAAAA....... " Suaranya nampak menggema tanpa sebuah jawaban,  Saanskar yang melihat keadaan Swara teramat sesak,  ia tak bisa menahan air matanya melihat Swara seperti ini. 

***

Disisi lain,  Ruhi mulai berjalan menuju anak kecil yang ia lihat sedang murung itu,  dan mendekatinya.

"Halo sayang... " Anak itu menatap Ruhi yang tersenyum menyapanya,  ia menyeka air matanya dan mengangguk.

"Ha.. Ha... Halo... " Ucapnya dalam nafas yang masih tak terkontrol,  Ruhi menggenggam tangan anak itu dan duduk di sebelahnya. 

"Sayang,  kenapa bersedih nak?  Mana ayah ibumu? " Anak itu hanya terdiam,  ia merunduk. "Hey..  Knp? "

"Ayah dan ibu bertengkar... Dan itu karna aku! " Ruhi terbelak. Ia pun mengangkat kepala anak itu pelan. 

"Siapa namamu sayang? " Anak itu menatap Ruhi dan menjawabnya.

"Zia..  " Ujarnya dengan mata sendu. 

i See The Love 💞 (END) [PINDAH KE KBM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang