Alden duduk di balik kardus, tepat berhadapan dengan dinding. Di telinganya mengalun lagu yang membuatnya sedikit terhibur. Selalu sendirian membuatnya tidak terlalu buruk dengan musik.
"Don't fly away, my beautiful butterfly..."
Bagi seseorang seperti dirinya, mendekati dan didekati adalah dua hal yang sulit untuk dilakukan. Dulu, ia berpikir kalau tempat ini adalah tempat terburuk yang pernah dikunjunginya.
Tetapi, cahaya itu, merubah tempat ini menjadi tempat ternyaman.
"It's you~"
Alden menoleh ke belakangnya dan mendapati gadis itu. Gadis yang sama.
"Kenapa lo suka banget ngikutin gue?"
Gadis itu menoleh ke arahnya. "Lo lagi?"
Seharusnya, dia yang bilang begitu. Beberapa minggu yang lalu, ia juga bertemu dengan gadis itu di sini, dan ia membiarkannya. Beberapa hari yang lalu, ia bertemu lagi dan menegaskan semuanya. Dan sekarang, lagi dan lagi?
"Jangan bilang, lo yang ngintilin gue? Ye kan?"tebak gadis itu dengan wajah jenaka.
"Kok jadi gue?!"
"Ngaku aja!"
Astaga. Gadis ini mengajaknya ribut.
"Gue udah di sini dari jam setengah sepuluh."elak Alden.
"Gue udah di sini semenit sebelum lo."bantah gadis itu.
"Wah, lo siapa, sih? Nyeb—."
"Gue Alvarie. Kalau mau kenalan, jangan malu-malu, deh."
Alden ingin muntah rasanya.
"Btw..."Alden menatapnya jijik. "Di bibir lo ada coklat."
Alvarie langsung menjilatnya.
"Lo nggak punya tisu?"seru Alden tidak percaya.
Alvarie mengangkat kedua bahunya. "Gue punya liur."
"Wah, lo manusia atau nggak, sih?"
"Bidadari."
"Ndasmu."
Alvarie terkekeh. Sepertinya, ia suka menjahili orang.
"Seorang Alden ngajak gue ribut. Butuh apresiasi sekali, ye kan?"
Lihatlah, betapa bangganya dia.
Tap.
Seketika pandangannya menjadi hitam. Alden merasakan oksigen tidak masuk ke paru-parunya dengan baik. Ia mencengkram seragamnya dengan kuat. Tubuhnya ambruk ke lantai.
Memori itu kembali, bergerak cepat.
Alden merasa seseorang menggoyangkan tubuhnya, sebelum ia tidak sadarkan diri.
☀️☀️☀️
![](https://img.wattpad.com/cover/138852759-288-k915714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Sunlight
Fiksi RemajaBagi Alden, Alvarie itu seperti cahaya matahari. Ia hadir untuk menghilangkan gelapnya malam. Kehadirannya membuat semuanya terbangun dari mimpi, entah itu baik atau buruk. Alvarie membangunkannya dari mimpi-mimpi buruk yang menyakitinya setiap s...