'Huang renjun,,
Seorang namja manis, sahabatku saat kecil.
Seseorang yang selalu saja antusias pada segala hal,
Seseorang yang selalu dapat membuat orang lain tersenyum.
Termasuk diriku.
Yang dengan bodohnya menjauh darinya setelah kami lulus sekolah dasar.
Dan kemudian berpura pura menjadi rival nya disaat sekolah menengah atas, hanya untuk dapat mendapatkan perhatiannya.
Dan dengan anugrah yang entah darimana, dia kembali lagi padaku. Sekarang.
Disamping ku'
"Hahh aku haus" ucap renjun, berdehem sebentar dan menoleh pada jeno yang duduk disampingnya.
"Hei kenapa melihatku seperti itu?" ucap renjun, menepuk pelan sebelah pipi jeno.
Jeno tersenyum, sebelah tangannya menahan tangan renjun yang tadi menepuk pipinya.
"Aniya, kau cantik" ucap jeno, renjun menatapnya datar
"Ayolah aku itu tampan. Sudah ah aku mau mencari minuman dulu" ucap renjun yang kemudian beranjak dari duduknya, menepuk pasir yang menempel di celananya.
"Sendiri? Tidak itu bukan ide yang baik. Ayo" ucap jeno, menarik tangan renjun dan membawanya berjalan di belakangnya.
'Lee jeno, namja yang penuh kejutan.
Disaat semua orang berfikir dia adalah seseorang yang dingin dan sangat pelit bicara. Maka aku berfikiran sebaliknya.
Orang yang selalu menggangguku, namun saat aku menendang ataupun memukulnya. Ia bahkan memilih berlalu begitu saja tanpa membalas.
namja tampan yang disukai banyak orang, namun kini malah disini dan berstatus sebagai suami ku.
Namja yang tiga puluh menit lalu mencium ku, meskipun hanya di pipi dan menyatakan cinta padaku.
Dia yang membuat hati ku bergetar'
"Ja, kau mau minum apa?" Ucap jeno
"Ha? o-oh lemonade saja" balas renjun setelah tersadar dari lamunannya. diam menatap jeno yang tengah sibuk membayar sembari sesekali tersenyum ramah pada ahjuma penjaga minimarket hingga akhirnya kembali lagi kehadapannya, menyodorkan sekaleng lemonade.
"Itu saja? Ada yang lain?" renjun menggeleng, jeno kembali menggenggam tangannya dan membawanya berjalan kembali.
"Mau pulang atau-?" tanya jeno pada renjun yang masih diam sembari menggenggam kaleng lemonade.
"Heum kita pulang saja, aku takut guanlin sudah pulang dan menyusahkan eomma" ucap renjun dan diangguki jeno.
17:45
Jeno menjalankan mobilnya menjauh dari area pantai dan mulai berkendara di jalanan aspal. Namun, laut masih terlihat jelas dari jalanan.
"Hei, sia sia kita datang kemari kalau tidak melihat sunset bukan?" ucap jeno, menepikan mobilnya dan berhenti. Membuat renjun mau tak mau menoleh menatap kearah lautan yang kini dihiasi warna jingga dari sunset.
"Woah~ yeppeuda" gumam renjun kecil membuat jeno tersenyum.
keduanya larut dalam keheningan untuk beberapa saat hingga langit mulai menggelap. Dengan renjun yang masih bersandar pada jendela mobil dan jeno yang masih betah menatapnya dari samping.

KAMU SEDANG MEMBACA
rival (End)
FanfictionI want to meet someone better than you, but it's impossible. Warn! This is yaoi don't like don't read