18'th

11.7K 1.7K 222
                                    

Minggu pagi,

Iya, masih benar benar pagi. Bahkan renjun baru saja bangun tidur dengan jeno yang masih pulas disampingnya. Guanlin? Anak itu juga masih dikamarnya. Namun suara bel rumahnya yang terus berbunyi membuatnya mau tak mau bangkit untuk membuka pintu.

"Eh? Eomma? Yoona eomma? Ada apa? Oh ya silahkan masuk, maaf aku baru bangun" ucap renjun, sedikit menyingkir mempersilahkan ibunya dan juga mertua nya untuk masuk.

"Iya tidak apa apa. Eh memangnya guanlin tidak bilang padamu ya?" ucap yoona. Renjun mengernyitkan dahinya bingung.

"Bilang apa?"

"Haelmoni!!" dan baik renjun ataupun kedua wanita yang berstatus sebagai ibunya dan juga mertuanya menoleh kearah guanlin yang telah rapi.

"Eh? Mau kemana?" ucap renjun menatap guanlin takjub untuk yang kesekian kalinya. Karena bagaimanapun guanlin hanya lah anak kecil yang seharus nya masih dipakaikan baju olehnya.

"Hehe, haelmoni mengajak guanlin jalan jalan. Boleh ya mommy" ucap guanlin, menampilkan puppy eyes nya yang mau tak mau membuat renjun mengangguk mengiyakan.

Guanlin memekik senang dan tersenyum lebar, memperlihatkan dimple di pipi gembilnya.

"Nah sementara guanlin bersama kami, mungkin kalian berdua bisa jalan jalan juga. Yah hitung hitung refreshing kan?" ucap victoria, ibu renjun.

"Eh?" renjun menatap keduanya bingung.

"Kau dan jeno bisa pergi bersama. Ah apa anak itu masih tidur? Astaga ternyata-"

"Eoh ada apa ini?" ucapan yoona berhenti saat jeno datang masih dengan wajah mengantuk nya.

"Bukan apa apa, hari ini guanlin akan pergi bersama eomma. Jadi kalian berdua bisa pergi berdua jika kalian mau" ucap yoona, jeno mengangguk mengerti dan menatap renjun sekilas.

"Heum aku juga punya rencana  pergi hari ini. Tapi baik lah kalau guanlin bersama eomma" ucap jeno, renjun mengernyitkan dahinya bingung.

"Ja, kalau begitu kami pergi dulu. Ayo guanlin" ucap victoria sembari menggandeng cucu nya.

"Bye mommy, daddy" ucap guanlin riang dengan sebelah tangan melambai pada kedua orang tuanya

Renjun membalas lambaian tangan guanlin dengan senyum di wajahnya. Dan setelah guanlin dan juga kedua ibunya menghilang du balik pintu, dirinya menoleh pada jeno disampingnya.

"Memangnya kau mau kemana hari ini?" ucap renjun. Sedikit mendongak karena jeno masih berdiri disampingnya sementara dirinya duduk.

"Aku? Mungkin harusnya kau bilang kita. Heum aku mau mengajak mu ke busan. bagaimana? Aku ingin sekali melihat laut-" ucap jeno.

"-dengan mu" jeno menoleh, mengalihkan sepenuhnya atensi nya pada renjun.

"Mau kan? Terakhir kali kita ke laut bersama saat kita di sekolah dasar dulu. Bersama mark hyung dan juga nana." ucap jeno lagi.

Renjun terlihat berfikir sejenak sebelum akhirnya menghela nafas dan mengangguk membuat jeno tersenyum dan renjun yang mengakui jeno terlihat tampan.

"Kalau begitu cepat mandi, tak usah membuat sarapan. kita makan di luar saja." ucap jeno kemudian dan setelah itu melesat cepat masuk kedalam kamarnya untuk mandi.

Renjun terkekeh melihatnya dan menggelengkan kepalanya sejenak

"Dasar, dia yang menyuruhku mandi tapi dia sendiri yang melesat duluan" ucapnya setelah itu beranjak untuk kedapur.
.
.
.
                           ~rival~
.
.
.

rival (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang