IM YOONA POV
Aku membuka mataku karena aku seperti mendengar suara Siwon oppa. disaat aku sekarat seperti saat ini, aku masih saja memikirkannya. Aku menatap sekelilingku berwarna putih, apakah aku sudah mati sehingga aku mendengar suaranya mengatakan ia mencintaiku. Aku merasakan sebuah tangan mengenggam tanganku. Aku melihatnya, ia tengah menangis. Apakah ia menangis untukku, bukankah Seulong oppa mengatakan ia tidak mengkhawatirkanku sedetik pun. Kenapa dia menangis saat ini.
Aku ingin melepaskan tanganku dari genggamannya. Ia menatapku,
"Yoong, kamu sudah sadar? Jangan bergerak, aku akan memanggil dokter" ujarnya dan aku menggelengkan kepala, aku tidak butuh dokter. Melihatnya disini sudah cukup untukku.
"Yoong, jangan lakukan hal ini lagi. Jika kamu begitu aku akan khawatir" ujarnya "Setelah kamu sembuh, kita akan pulang ke Seoul. Mianhae aku melukaimu. Aku berjanji setelah ini kita akan bahagia. Aku tidak akan melukaimu lagi" ujarnya dan aku hanya bisa menangis, aku ingin percaya kata-katanya tapi apakah aku sanggup jika kembali terluka "Apakah kamu mau memberiku satu kesempatan lagi?"
Aku mengangguk, aku mengambil resiko itu. Jika aku harus kembali terluka setidaknya aku sudah pernah berjuang. Aku begitu mencintainya hingga otakku tidak mampu berpikir lagi. aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamanya.
"Gomawo" ia mencium tanganku dan aku merasakan air matanya mengalir "gomawo kamu masih memberiku kesempatan, aku menyesal pernah melukaimu. Mianhae, mianhae aku menuduhmu. Mianhae aku memberikan kesempatan ke orang lain untuk melukaimu."
"Aku haus" ujarku, ia mencari air tapi tidak ada.
"Ne, oppa akan pergi beli. Kamu tunggu sebentar ya" ujarnya, ia menghapus air matanya dan melangkah pergi meninggalkan ruanganku.
***
Aku melihat oppa masuk bersama Appa.
"Kamu sudah sadar yoong?" tanya Appa, aku tidak menjawabnya. Aku tidak tau harus mengatakan apa pada mereka. aku akan kembali pada Siwon oppa.
"Appa setuju dengan usulmu" ujar Appa dan Oppa mengangguk. Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan. Hanya saja setelah itu seorang dokter masuk dan aku merasakan tidak bertenaga.
***
CHCC AUTHOR POV
Siwon kembali dengan sebotol air mineral di tangannya, ia begitu bahagia. Senyum di wajahnya tidak menghilang mengingat Yoona akan kembali padanya. Beberapa hari ini setelah Yoona meninggalkannya, ia sadar ia sudah jatuh pada pesona wanita ini. ia mencintainya.
Senyumannya menghilang ketika membuka pintu ruangan Yoona, ruangan itu telah kosong. Tidak ada siapa pun di dalam, begitu juga di luar Tuan Im dan Seulong juga tidak ada.
"Im Yoona, kamu menipuku" gumamnya dan air minum di tangannya dihancurkan begitu saja "Kamu ingin membalasku"
Siwon berlari ke sekitar untuk mencari keberadaan Yoona dan wanita itu menghilang dari hidupnya.
Ia memutuskan untuk pergi ke kediaman Appa Yoona dan disana ia hanya bertemu dengan Yuri. Yuri juga tidak tau kejadian ini. ia meminta detektif kenalannya untuk mencari keberadaan Yoona. Tapi Seulong bukan orang bodoh yang meninggalkan jejak, ia membawa pergi adiknya tanpa jejak apapun.
***
Yoona dan Tuan Im tiba di desa Kurcola, mereka tinggal di sebuah rumah sederhana. Tuan Im sangat sedih melihat keadaan Yoona, putrinya mengamuk di hari pertama ia menyadari keberadaannya tidak lagi di Osaka. Tapi setelah itu Yoona hanya diam, ia tidak menangis dan juga tidak berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once More Chance
FanfictionTidak peduli bagaimana pun kamu menyakitiku, aku tetap menunggumu kembali menatapku. Tapi jika kamu mengatakan tidak bahagia denganku, apalagi yang bisa aku lakukan. Aku akan melepaskanmu, kebahagiaanmu yang paling penting untukku. Aku hanya ingin k...