AUTHOR POV
Siwon masih membujuk Yoona, ia bahkan melupakan kewajibannya sebagai seorang CEO. Untung saja Tuan Choi bersedia menggantikannya untuk sementara waktu. Dua minggu berlalu, Siwon bahkan belum mendengar sepatah kata pun dari mulut Yoona. Wanita itu masih betah dengan aksi diamnya. Siwon yang menyuapinya makan, ia juga diam. Dua minggu ini ia lebih parah dari biasanya, jika biasanya Tuan Im membujuknya makan, ia akan menurut. Tapi tidak sekarang.
Siwon meletakkan piring itu di samping Yoona, ia kemudian berlutut di hadapan Yoona, air matanya membasahi gaun Yoona.
"Aku mohon makanlah. Jangan membuat aboenim khawatir. Aku yang bersalah padamu, jangan menyiksa dirimu. Itu bukan hanya menyakitimu, tapi menyakiti aboenim dan juga aku" Siwon masih saja pada posisinya "Aku akan melakukan apapun untukmu Yoong, aku mohon"
"Maafkan aku, aku menyebabkan kamu kehilangan anak kita. Aku tidak melakukan apa pun seperti yang kamu pikirkan, aku tidak mungkin membunuhnya. Walaupun aku penyebabnya, maafkan aku menuduhmu. Padahal kamu lebih sakit daripada siapapun saat kehilangannya. Maafkan aku tidak berada di sisimu di saat paling menyakitkan itu, maafkan aku" ujar Siwon
"Siwon a, aku yang akan menyuapi Yoona saja" pintu kamar Yoona terbuka dan muncul Yuri, ia menggantikan suaminya untuk mengunjungi Yoona. Siwon masih belum bangkit, Yuri menghampirinya dan menepuk pundaknya "Berikan dia sedikit waktu"
Siwon mengangguk, lalu ia bangkit dari tempatnya dan berjalan meninggalkan kamar Yoona. Ia harus bersabar, ini hanya permulaan. Bukankah dulu ia memperlakukan Yoona lebih parah dari ini.
"Yoong, biar eonni yang menyuapimu ya" ujar Yuri, Yoona masih diam "Dia mencintaimu, apakah kamu mau memaafkannya?"
Yoona menggelengkan kepalanya. Tapi air matanya mengalir,
"Kamu tidak mau memberinya kesempatan lagi?"
Yoona kembali menggeleng
"Jika begitu kamu harus bangkit, kamu harus kuat untuk membalasnya" ujar Yuri "Aku begitu membencinya karena menyakitimu begitu dalam. tapi aku tau dia adalah kebahagiaanmu, eonni mohon yoong, kamu harus memberi dirimu kesempatan untuk bahagia"
Yoona menangis, ia memberikan Yuri sebuah foto. Foto yang membuat ia tidak memiliki alasan untuk memberi Siwon kesempatan lagi. Ia sudah hampir disentuh oleh pria lain jika saja Siwon tidak datang tepat waktu saat itu, tapi tetap saja ia sudah kotor.
Yuri menatap foto itu terkejut
"Jadi kamu mengkhawatirkan ia akan berhubungan dengan wanita itu lagi?" Yoona hanya diam,
***
Yuri menghampiri Siwon, pria itu sedang duduk melamun di kebun belakang. Ia memperhatikan Tuan Im mengolah kebunnya, tadinya ia berniat membantu, hanya saja kakinya terluka karena tidak sengaja menginjak batu yang tajam. Tuan Im menyuruhnya untuk duduk saja, ia tidak pantas menjadi petani.
"Ini" Yuri menyerahkan foto yang diberikan Yoona padanya. Siwon mengambilnya dan ingatannya kembali pada kejadian 2 tahun yang lalu dimana ia meneriaki Yoona jalang. Ia tidak menyadari Yoona melakukan semua ini karena melindunginya. Sekarang ia menyesal, menyesal pernah berbuat kasar pada Yoona tanpa bertanya alasannya. Seandainya saat itu ia tidak meninggalkan Yoona di saat paling penting maka Yoona tidak akan terpuruk seperti saat ini.
"Aku ingin berteriak marah padamu" ujar Yuri "Tapi aku tau itu tidak ada gunanya. Aku akan membiarkanmu menikmati penderitaanmu"
"Yoona tidak akan pernah memaafkanku?" tanya Siwon dan Yuri mengangguk "Tapi aku tidak akan menyerah"
"Tapi aku rasa saat suamiku datang nanti, dia akan mengusirmu" ujarnya, Siwon tau bagaimana Seulong membencinya karena apa yang sudah ia lakukan pada Yoona.
![](https://img.wattpad.com/cover/132716033-288-k973012.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Once More Chance
ФанфикTidak peduli bagaimana pun kamu menyakitiku, aku tetap menunggumu kembali menatapku. Tapi jika kamu mengatakan tidak bahagia denganku, apalagi yang bisa aku lakukan. Aku akan melepaskanmu, kebahagiaanmu yang paling penting untukku. Aku hanya ingin k...