Sembilan Belas

4.1K 281 18
                                    

AUTHOR POV

Yoona masih saja menangis walaupun Siwon sudah menyakininya kalau ia masih hidup. Bahkan Siwon sudah menciumnya puluhan kali, lihat saja bibir Yoona sudah merah dan dower seperti donald bebek. Siwon masih saja menciumnya,

"Aku akan menggigit bibirmu jika sekali lagi kamu menangis yeobo" bisik Siwon, lalu ia teringat sesuatu. Dompetnya untung saja ketinggalan di kamar Yoona, seandainya ia masukan ke dalam bagasi maka dompetnya akan ikut terbakar bersama cincin pernikahan Yoona yang dikembalikan Yoona padanya 2 tahun yang lalu. Ia mengeluarkan cincin itu, "Yeobo, bersediakah kamu kembali padaku? Menghukumku seumur hidupku hanya menatapmu dan mencintai dirimu seorang?"

Yoona menggeleng, air matanya mengalir.

"Baiklah, mungkin hari ini aku tidak berhasil. Aku akan mencobanya lain kali" ujar Siwon dan Yoona masih saja menangis. "Wae? Kenapa kamu menangis yeobo?"

Yoona menatap Siwon

"Aku tidak akan memaksamu, aku tau tidak semudah itu memaafkan semua kejahatanku. Aku,," Yoona mencium Siwon. siwon menatap istrinya terkejut.

"Jika oppa hanya mencintaiku seorang, bagaimana dengan anak-anak kita? apa oppa tidak menginginkan anak dariku?" ujar Yoona dan Siwon tertawa, ia menyadari kebodohannya. Yoona menggeleng bukan menolaknya tapi tidak setuju jika ia hanya mencintai Yoona seorang.

"Sepertinya aku mendapat ajakan untuk,," belum selesai Siwon berbicara, ia sudah mendapat cubitan di perutnya. "Apakah kamu tidak kasihan padaku Yoong? Sudah cukup lama kita berpisah"

Siwon meraih tangan Yoona dan memasangkan cincin itu di jarinya.

***

Tuan Im dan Seulong sedang menonton TV, keduanya menatap TV tapi ntah apa yang ada di pikiran mereka.

"Appa, kita akan kembali ke Osaka besok pagi" ujar Seulong

"Ne, Appa merindukan Osaka" ujar Tuan Im

"Tinggal disini sungguh berat untuk appa"

"Gwenchana, jika hasilnya membuat adikmu bahagia. Seberapa berat pun tidak masalah buat appa"

"Semoga si brengsek choi tidak mengecewakan kita lagi" ujar Seulong

"Pantas aja telingaku gatal dari tadi, rupanya hyung sedang membicarakanku" ujar Siwon yang baru turun bersama Yoona

"Yak, apa yang kalian lakukan? Aku menunggu dari pagi tadi kalian tidak turun-turun?" goda Seulong dan wajah Yoona merah padam."Kalian tidak bertengkar lagi kan?"

Melihat wajah adiknya, Seulong tau sesuatu telah terjadi apalagi adik iparnya itu begitu mesum. Ia sengaja menggoda mereka lagi.

"Oppa,,"

"Aku mendengar suara ribut dari kamarmu, aku hanya khawatir jika ia berbuat kasar padamu lagi" ujar Seulong

"Yak hyung, aku tau apa yang ada di otakmu itu. Jangan menggoda istriku lagi" ujar Siwon

"Tentu kamu tau, karena kamu melakukannya" ujar Seulong dan Tuan Im hanya tersenyum melihat putra dan menantunya telah kembali akrab seperti dulu.

"Pulanglah dan lakukan dengan istrimu supaya kamu tidak seperti betina yang ingin melahirkan" ujar Siwon dan Yoona mencubitnya.

"Ne, besok aku akan membawa appa kembali ke osaka. Kalian bisa berbulan madu disini tanpa aku godain lagi" ujar Seulong. Yoona langsung menghampiri appanya,

"Appa akan kembali ke Osaka?" tanyanya dan Tuan Im mengangguk

"Suamimu sudah datang menjemputmu, kamu harus ikut dengannya dan appa akan kembali bersama oppamu" ujar Tuan Im "Kamu tenang saja, dia tidak akan berani menyakitimu lagi. jika itu terjadi appa yang akan membunuhnya"

"Mampus" Seulong mengejek adik iparnya itu

"Hyung, aku tidak akan melukainya lagi. aku janji" ujar Siwon dan Seulong menepuk pundaknya

"Aku pegang kata-katamu" ujar Seulong "Kalian benar sudah melakukannya?" tanyanya lagi membuat Siwon memasang wajah kesalnya. Seulong tertawa melihat wajah Siwon "Aku tidak takut melihat wajahmu itu. Karena masalah kalian, uda hampir dua minggu aku tidak melakukannya dengan istriku"

"Yak hyung, kamu masih dua minggu. Coba bayangkan aku dua tahun"

"Masa kamu bisa tahan selama itu, mengingat bagaimana bajingannya kamu dulu"

"Saat Yoona akan muncul dimana-mana, bagaimana bisa aku bersama wanita lain" ujarnya

***

Siwon dan Yoona mengantar Tuan Im dan Seulong ke airport. Dalam perjalanan Seulong mendadak tertawa,

"Kamu kenapa oppa?" tanya Yoona, ia yang sejak tadi sibuk memeluk appanya terkejut mendengar tawa oppanya

"Aku ingat kejadian lucu saat melihat mini mart tadi" ujar Seulong dan Siwon melirik Seulong yang duduk di sampingnya.

"Kejadian lucu apa?" tanya Tuan Im

"Kalian coba bayangkan ya, jarak dari sini ke airport itu berapa jauh" ujar Seulong sambil tertawa

"Yak hyung"

"Seseorang karena kebodohannya harus berjalan kaki sampai kesini"

"Jangan menertawakanku" ujar Siwon dan Seulong terus-terusan tertawa. Tuan Im pun memukul putranya itu.

"Rata-rata supir taxi bisa berbahasa inggris, pabo" ujar Seulong lagi.

***

Siwon diajak berbicara oleh mertuanya saat Yoona dan Seulong sibuk menikmati ice cream, kedua Im itu tidak tertolong lagi jika bergabung, sifat kekanak-kanakan mereka akan muncul.

"Oppa, benarkah siwon oppa berjalan sejauh itu?" tanya Yoona

"Ne, suamimu itu bodoh sekali"

Yoona tertawa

"Jangan menertawakannya lagi, kasihan sekali saat aku melihatnya hari itu"

"Tadi oppa menertawakannya"

"Hanya lucu"

Sedangkan Siwon dan mertuanya..

"Aku percayakan putriku padamu lagi. aku mohon jangan melukai dia lagi, sering-seringlah temani dia" ujar Tuan Im "Aku kehilangan istriku, tapi Tuhan menggantikannya dengan putriku ini. aku menyayanginya lebih dari apa pun, aku begitu terluka saat tau kamu melukainya"

"Aboenim mianhae"

"Aboeji hanya berharap tidak ada lain kali lagi"

"Ne, aku bersumpah aboenim"

"Berkunjunglah ke Osaka, Yoona sangat senang berada di Universal. Kamu tidak pernah membawa Yoona pulang menjengukku"

"Kami akan lebih sering melakukannya kali ini"

"Berliburlah dulu disini. Kalian butuh waktu untuk saling bicara, aboeji sengaja pulang cepat dengan hyungmu supaya kalian bisa berduaan"

"Gomawo aboeji"


TBC

Once More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang