IM YOONA POV
Aku duduk di taman belakang rumah, udara terasa dingin. Tapi aku tetap ingin berada disini, disini tempat terakhir kali Siwon oppa menyuapiku ice cream. Aku merindukannya, aku ingin dia kembali padaku lagi. Aku berharap setidaknya Tuhan memberikan aku satu kesempatan lagi, paling tidak satu kesempatan untuk memberitahunya aku masih sangat mencintainya. aku tidak pernah membencinya sedetik pun.
"Yoong" suara itu, aku mengenali suara itu. Aku mencari ke arah datangnya suara itu. Dia berdiri tak jauh dariku dan menatapku. Aku tersenyum padanya. "Kenapa disini? Udara sangat dingin" ujarnya sambil menghampiriku dan ia duduk di sampingku.
"Oppa" aku berharap ini bukan mimpi, aku berharap ia memang benar kembali padaku. Semoga saja semua ini karena Tuhan mendengarkan doaku. Ia mengenggam tanganku. Aku pun menangis.
"Jangan menangis lagi, oppa tidak memaksamu lagi" ujarnya "Hanya saja biarkan untuk terakhir kalinya oppa meminta maaf padamu" aku menggelengkan kepalaku, aku tidak ingin ini menjadi terakhir kalinya. Aku tidak peduli jika bersamanya aku akan kembali merasakan sakit, aku hanya tidak ingin ia pergi begitu saja.
"Kamu tidak mau memaafkan oppa? Gwenchana, biarlah oppa menjalani hukuman ini seumur hidup. Asalkan kamu hidup dengan baik dan kamu harus bahagia, semua itu sudah cukup" ujarnya, aku masih meneteskan air mataku "Maafkan oppa, Saranghae" ia memelukku dan aku membalas pelukannya, aku berharap dengan pelukan ini ia tidak akan bisa meninggalkan aku.
***
AUTHOR POV
Kyuhyun terus berusaha menghubungi Siwon, tapi ponsel itu tidak aktif. Bagaimana ia tidak khawatir, Tuan Choi terus menanyakan kabar Siwon. Ia tidak mungkin memberitahunya kabar yang ia dapat dari Seulong.
"Kyu, apakah Siwon tetap kembali kesini?" tanya Tuan Choi dan Kyuhyun mengangguk "Tanpa membawa menantuku?"
"Ne"
"Apa dia sudah tiba?"
Kyuhyun menggelengkan kepalanya, ia tidak berani menceritakan tentang kecelakaan pesawat yang ditumpangi Siwon
"Jika ia sudah sampai, katakan padanya aku tidak ingin melihatnya karena ia tidak membawa menantuku kembali" ujar Tuan Choi dan Kyuhyun kembali mengangguk.
***
Paginya Seulong masuk ke kamar Yoona karena ia mendengar suara tangisan disana. Ia masuk dan melihat adiknya duduk di tempat tidur dengan posisi memeluk lututnya sambil menangis.
"Yoong, apa yang terjadi?" tanya Seulong sambil menghampirinya
"Dia benar-benar pergi. Aku hanya bermimpi semalam" ujar Yoona sambil menangis dan Seulong tidak mengerti apa yang adiknya itu tangisi. Ia hanya memeluk adiknya sambil membiarkannya tetap menangis.
"Ini ponselmu, oppa menemukannya di lemarimu," ujar Seulong
"Aku tidak mau ini lagi, dia tidak bisa meneleponku lagi" Yoona menaruh ponselnya di sembarangan tempat.
"Yoong, jangan menangis lagi. Kamu mandilah, jangan buat appa khawatir"
Seulong keluar dari kamar Yoona, ponsel Yoona berbunyi dan ia melihat yang meneleponnya adalah Tuan Choi, ayah mertuanya.
"Yeoboseo appa" sapa Yoona
"Yoong,akhirnya appa bisa menghubungimu setelah sekian lama appa berusaha mencarimu" ujar Tuan Choi panjang lebar "Bagaimana kabarmu? Apa kamu baik-baik Yoong?"
"Mianhae membuat appa khawatir, aku,,"
"Kenapa kamu gak ikut Siwon kembali? Apa pria itu masih menyakitimu Yoong?"
"Appa mianhae, mianhae" Yoona kembali menangis "Jika aku tidak mengusirnya semua ini tidak akan terjadi,,"
"Yoong, apa yang terjadi?" Tuan Choi semakin penasaran mendengar menantunya menangis.
***
Sedangkan di depan kamar Yoona,,
"Apa yang terjadi hyung?" tanyanya dan Seulong hanya menggelengkan kepalanya
"Dia mendadak seperti ini sejak bangun tadi"
"Aku kira hyung menyiksanya selama aku keluar"
"Masuklah, lihat dia seperti anak kecil saat menangis" ujar Seulong
Yoona tidak berbicara dengan Tuan Choi lagi tapi ia masih menangis, wajahnya basah penuh air mata.
"Kamu kenapa Yoong?" Yoona berbalik dan ia kembali melihat wajah Siwon
"Pergilah oppa"
"Yoong" Siwon tidak peduli Yoona mengusirnya tapi ia meraih wanita itu dalam pelukannya "Katakan siapa yang melukaimu yoong?"
"Kamu"
"Apa yang aku lakukan?"
"Pergilah, jangan berikan aku harapan palsu" ujar Yoona "Aku akan menerima kalau oppa sudah mati, tapi jangan memberiku harapan seolah kita masih bisa bersama. Pergilah dengan tenang, jangan menggangguku lagi"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Once More Chance
FanfictionTidak peduli bagaimana pun kamu menyakitiku, aku tetap menunggumu kembali menatapku. Tapi jika kamu mengatakan tidak bahagia denganku, apalagi yang bisa aku lakukan. Aku akan melepaskanmu, kebahagiaanmu yang paling penting untukku. Aku hanya ingin k...