Dua Puluh Satu

4.3K 273 19
                                    

AUTHOR POV

Siwon yang sudah berlutut di belakang Yoona sambil mengeluarkan sebuah kotak berisi cincin berlian. Ia mempersiapkan diri saat Yoona berbalik dan ia akan melamar istrinya sekali lagi. Ia ingin memberikan pernikahan yang mewah sekali lagi. Bukan seperti saat itu penuh keterpaksaan, ia ingin menikahi istrinya kali ini penuh cinta.

Sekian lama ia berlutut, istrinya tidak juga membalikan badannya. Wanita itu masih menangis.

"Yoong," panggil Siwon saat Yoona tidak juga menatap ke arahnya

"Aku mau pulang" ujar Yoona

"Kita sudah berada di rumah, kamu mau pulang kemana yeobo?"

"Rumahku bukan disini, kamu menipuku" ia menghapus air matanya

"Ada apa? Kenapa kamu berubah pikiran?" tanya Siwon khawatir, ia mengenggam tangan Yoona dan memasangkan cincin ke tangan istrinya itu. Ia sudah kehilangan kata-kata romantis yang sudah ia rangkai tadi. Semua otaknya blank saat melihat Yoona menolaknya.

"Kamu selalu menipuku, kenapa? Apa aku begitu bodoh sehingga kamu begitu senang membodohiku?"

"Aku mencintaimu yoong"

"Ne, tapi kamu menghamili wanita lain. Kamu senang kan akan memiliki anak dari wanita itu"

"Nde?"

"Tidak usah berlagak bodoh, aku membencimu"

"Siapa yang hamil? Kalau pun ada wanita yang akan mengandung anakku, itu kamu"

"Brengsek" umpat Yoona dan siwon mencium bibir wanita yang baru saja mengumpat padanya itu. Yoona mendorongnya dengan sekuat tenaga. "Aku tidak akan mengandung anakmu lagi. Kamu pria brengsek. Aku membencimu"

"Yak Choi Yoona, kamu mau kemana?" Siwon mengejarnya tapi wanita itu lebih memilih menghampiri mertuanya. Siwon tidak ingin terkena pukulan aboejinya lagi, jadi ia memilih untuk kembali ke kamar.

***

Siwon melihat kembali sesuatu yang dilihat Yoona tadi. Ia terkejut saat melihat sesuatu yang bisa ia pastikan penyebab Yoona mengumpat padanya tadi.

"Cho kyuhyun sialan" ujarnya

Siwon pun buru-buru keluar dari kamar bukan untuk menghampiri Yoona tapi ia akan keluar.

"Mau kemana?" tanya Tuan Choi

"Menjemput seseorang"

"Nugu?" tanya nyonya choi

"Nanti aboeji dan eomma akan tau" ujarnya sambil meninggalkan rumah tanpa mengatakan apa pun pada Yoona.

***

Yoona hanya diam setelah Siwon pergi tanpa mengatakan apa pun.

"Anak itu selalu aja sesuka hatinya" ujar Tuan Choi saat menyadari perubahan suasana hati Yoona.

"Mungkin oppa sibuk"

"Yoong, appa memberikanmu beberapa perhiasan untuk pernikahan kalian. Kamu lihatlah dulu, kalau tidak suka biar appa ganti"

Nyonya Choi mengeluarkan beberapa kotak perhiasan yang dibeli suaminya untuk menantunya ini. Mereka selalu menganggap Yoona adalah putri mereka.

"Appa, eomma semua ini sebenarnya tidak perlu" ujarnya

"Siwon menyiapkan semuanya sendiri. Ia begitu bahagia saat mendapatkan alamatmu dari oppamu" ujar Nyonya Choi "Apa dia sudah menunjukkan apa saja yang ia siapkan?"

Yoona menggeleng

"Memang anakmu itu tidak tertolong lagi" ujar tuan choi "Sekarang ntah keluyuran kemana lagi, waktu istrinya hilang dia berdiam diri di kamar sekarang istrinya sudah pulang dia pergi lagi"

"Tuan besar, apakah dia bukan putramu?" tanya Nyonya choi

"Tapi sifat jeleknya mirip denganmu nyonya"

Akhirnya perdebatan keduanya tidak berhenti. Yoona hanya tersenyum melihat kedua mertuanya itu. Ia berharap ia dan siwon juga bisa seperti itu di hari tua mereka. Tapi mengingat apa yang dilihatnya tadi membuatnya ingin menangis. Suaminya tengah memeluk wanita hamil.

***

Yoona memilih untuk membaca buku di ruang kerja appa mertuanya daripada beristirahat di kamar.

Matanya tertuju pada buku yang berada dalam pegangannya hanya saja pikirannya berkelana ntah kemana. Siwon tidak menghubunginya sejak keluar tadi siang.

"Ah molla" Yoona memutuskan menyimpan buku itu dan ia berniat untuk pergi keluar. "Jika dia bisa maka aku juga" gumamnya

Setelah berpamitan dengan eommanya, ia pun pergi dengan mobil Siwon.

***
Yoona berniat menghabiskan uang suaminya dengan mempercantik diri di salon dan ia akan membeli beberapa pakaian baru.

"Dia berselingkuh, maka jangan harap selingkuhannya saja yang bisa menikmati uangnya" gumamnya, tangannya sudah penuh dengan kantong belanjaan. "Aku pastikan wanita itu akan aku cakar jika bertemu dengannya" ia tertawa sendiri saat melihat jari kukunya yang tajam, ia siapkan untuk mencakar wajah selingkuhan suaminya itu. Ia tidak akan berdiam diri lagi jika ditindas Siwon.

"Sepertinya masih banyak yang harus aku beli" ujarnya, ponselnya berbunyi dan itu panggilan dari mertuanya.

"Yoong, kamu dimana sayang?" tanya nyonya choi saat Yoona mengangkat telepon darinya

"Aku baru saja selesai belanja eomma" ujar Yoona

"Apakah kamu sudah mau pulang?"

"Ne, aku dalam perjalanan ke parkiran, ada apa eomma?"

"Eomma tunggu kamu di rumah, nanti kita bicara lagi"

"Ne"

***

Setibanya di mansion mertuanya, Yoona dibantu ahjushi kim untuk memarkirkan mobilnya dan membawa belanjaannya turun. Yoona melihat mobil yang biasa dipakai Siwon sudah kembali, berarti pria itu sudah ada di dalam.

Ia melupakan niatnya untuk bertemu eommanya, ia malas bertemu pria itu. Ia memutuskan untuk masuk ke kamar. Tapi saat akan menaiki tangga, ia melihat suaminya itu sedang merangkul seorang wanita berambut pirang.

Ia berlari menuruni tangga dan menghampiri keduanya. Ia menarik Siwon menjauhi wanita itu dan bersiap-siap memukul wanita itu.

Kedua mertuanya duduk tak jauh dari mereka, mereka diam sambil menahan tawa melihat tingkah menantunya.

"Good job yoong. Hajar saja mereka" ujar tuan choi dan membuat yoona sadar kalau ada orang lain selain dua orang yang ia anggap kurang ajar ini disini.

"Appa, eomma aku kecewa pada kalian" ujar Yoona "Kalian melihat mereka mengkhianatiku tapi tidak membelaku"

"Lihat wajah suamimu itu, appa baru saja menghajarnya dengan tongkat golf" yoona melihat luka di wajah suaminya. Tapi apa pedulinya, pria itu melukainya lebih dalam.

"Baiklah, melihat kamu membawanya kesini. Itu artinya kamu sudah memilihnya, tapi jangan harap aku minta cerai darimu. Jika kamu mau kamu bisa menceraikanku supaya semua saham itu menjadi milikku dan aku akan menendangmu keluar dari mansion dan hyundai" ujar Yoona

"Bagus, ini baru putriku" ujar tuan choi bangga pada menantunya

Wanita yang disamping Siwon itu sejak tadi ingin tertawa melihat wajah terkejut siwon.

"Kakinya berbulu, bahunya lebar, betis besar, mata jelek, bibir tebal dan rambut pirang yang jelek. Aku gak tau apa yang kamu lihat dari dia" ujar Yoona kesal "Aku rasa aku lebih segalanya daripada dia"

"Yak, apa yang kamu katakan" ujar wanita itu

Yoona menatapnya, sepertinya ia mengenali suara itu.

"Wanita jelek" ujar Yoona lagi sambil meraih rambut pirang wanita itu, ia ingin menjambaknya tapi dalam satu tarikan rambutnya copot.

Tuan dan Nyonya choi tidak bisa menyimpan tawa mereka, mereka berjalan menjauh agar menantunya tidak semakin kesal jika tau mereka terlibat.

Siwon tertawa tak berhenti melihat ekspresi bodoh Yoona..


TBC

Once More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang