Tujuh

4.5K 309 16
                                    

CHOI SIWON POV

Aku merasakan perasaanku tidak lagi sama terhadap Tifanny, tidak tau kapan itu dimulai. Hanya saja aku merasa kebersamaan kita itu mulai hambar. Jika menatapnya, Yoona yang akan muncul di pikiranku. Tapi wanita itu mulai mengabaikanku. Ia tidak lagi bekerja padaku, ia juga tidak lagi memasak untukku. Dia bahkan tidak lagi menangis jika melihatku membawa Tifanny ke rumah. Padahal tujuan utamaku membawanya ke rumah adalah membuat Yoona marah, aku ingin melihat bagaimana reaksinya. Sampai saat ini aku tidak mengerti apa yang ada di pikirannya, ia seorang wanita yang sempurna dan aku penyebab hancurnya wanita sempurna sepertinya. Ia bahkan menolak saham Hyundai yang telah dibuat aboeji atas namanya.

Kyuhyun selalu mengatakan aku beruntung mendapatkan Yoona sebagai istriku. Tapi aku rasa ia tidak mencintaiku, ia bersamaku hanya terpaksa karena bayi dalam kandungannya. Mengingat bayi itu, aku merasa bersalah. Selama ini aku selalu menolaknya padahal aku yang menciptakannya. Aku telah memutuskan hubunganku dengan Tifanny dan aku ingin memperbaiki semuanya dengan Yoona. Semoga saja ia masih memberiku kesempatan untuk menemaninya membesarkan anak kita. Aku tidak ingin lagi ada perpisahan setelah kelahiran anakku. Aku menginginkan mereka selamanya menemaniku.

Aku memasukkan kode pintu apartemenku dengan hati berbunga-bunga. Aku ingin mengajaknya keluar makan malam. Dulu kita sering melaluinya bersama karena pekerjaan menumpuk sehingga ia sering menemaniku lembur. Dan akhirnya aku mengajaknya menemaniku makan malam. Tapi semua tidak lagi terjadi sejak malam itu. Aku bertindak seakan begitu membencinya. Hari ini aku ingin kembali mengajaknya, kami tidak pernah melalui proses berpacaran, aku berharap ia memberiku kesempatan untuk memanjakannya.

Pintu terbuka, aku sedikit terkejut melihat yang berada di dalam apartemenku bukan hanya Yoona, tapi juga aboeji dan eomma. Yoona berdiri tak jauh dari mereka. Aboeji memegang tongkat golf yang biasanya ia gunakan untuk menemani kliennya bermain, aku yakin aboeji pasti akan memukulku. Yoona hanya menunduk, aku tidak tau apa yang terjadi. saat ini aku baru menyadari tubuh istriku ternyata begitu kurus. Wajahnya juga tampak lebih kusam, Im Yoona yang menjadi istriku ini sungguh berbeda dengan Im Yoona yang menjadi sekretarisku dulu. Seharusnya kita berdua adalah pasangan yang cocok, tapi karena kesalahankulah semuanya berubah menjadi kacau.

Aku melangkah masuk tanpa mempedulikan aboeji dan eomma. Aku merasa lelah jika harus berdebat dengan aboeji lagi. Niatku mengajak Yoona keluar hilang seketika. Aku memutuskan untuk ke kamar saja,

"Yoong, duduklah disini" ujar aboeji "Sekarang dia ada disini, tanyakanlah apa yang ada dalam pikiranmu padanya"

Aku mengalihkan tatapanku ke Yoona, ternyata ia sedang menatapku. Ia menggelengkan kepalanya.

"Appa, aku tidak ingin menanyakan apapun. Aku sudah cukup jelas" ujar Yoona "Saat ini semua orang sudah tau apa yang terjadi, appa sudah tau bagaimana keluargaku. Aku rasa tidak ada yang perlu aku tutupi lagi"

"Yoong, seharusnya kamu lebih tegas. Kamu tidak perlu melindunginya" ujar eomma

"Eomma, bukankah seorang istri tidak harus mengumbalkan keburukan keluarganya. Bagaimana mungkin aku membiarkan orang tau tentang aib keluargaku" ujar Yoona

Aku semakin tidak mengerti dengan apa yang mereka katakan,

"Ada apa?" dua kata itu meluncur bebas dari mulutku. Ia kembali menggelengkan kepalanya karena pertanyaanku itu memang untuknya. Ia tidak ingin menjelaskan apa pun, ia pun melangkah meninggalkan kami. Aboeji menatapku seolah ingin menelanku hidup-hidup.

"Kamu masih bisa mengatakan ada apa? Setelah semua kekacauan yang kamu buat, kamu hanya mengatakan ada apa?" bentak aboeji, aku menatap eomma. "Kenapa aku bisa memiliki putra brengsek sepertimu. Kamu hanya bisa menyusahkanku, kamu tak pernah sekali pun memberikan aku ketenangan walaupun hanya sehari. Bagaimana bisa kamu menyakiti wanita sebaik Yoona dengan begitu kejam. Katakan apa yang kamu inginkan sebenarnya"

Once More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang