Part 8

1K 92 0
                                    


Alfa's pov

Bajingan ini berlutut di hadapan gw minta maaf dia memancing emosi gw dengan menampakan mukanya di hadapan gw hebat memang orang ini. Suasana semakin mencekam karna gw udah emosi dan emosi gw udah di ubun-ubun bahkan dia masih di hadapan gw.

"lebih baik anda menyingkir sebelum saya membunuh anda" ucap gw dengan nada dingin.

"ALFA oma tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu" bentak oma kasar.

"lalu apa yang anda ajarkan? Mengurus perusahaan? Menerima bajingan yang sudah meninggalkan keluarganya demi wanita lain?" ucap gw dengan nada benar-benar datar.

"kurang ajar kamu" plak ucap oma menampar gw.

"wah hebat demi bajingan ini oma menampar saya hebat, dengar ucapan saya baik-baik mulai hari ini detik ini saya bukan keluarga anda lagi jadi jangan memaksa saya dan jangan pernah mencari saya" ucap gw.

"Fa kamu ninggalin aku?" tahan Ve.

"maaf Ve tapi aku sudah cukup dengan semua ini" ucap gw datar.

"Alfa aku Tanya kamu ninggalin aku?" tanyanya memegang kedua pipi gw.

"maaf Ve tapi mereka membuatku jengah" ucap gw.

"kamu bilang kamu sayang aku, kamu bilang kamu bakal ngejagain aku mana ucapan kamu? Mana yang kamu bilang aku bisa megang kata-kata kamu?" ucapnya lirih.

"aku bisa jaga kamu meski aku gak ada sama kamu" ucap gw datar.

"lebih baik kamu bunuh aku jika aku harus berpisah dengan kamu" ucapnya menangis.

"hey kamu ngomong apa hm? Aku akan jaga kamu tapi aku udah gak bisa sama keluarga ini" ucap gw memeluk dia.

"bunuh saya saja kalau begitu, lebih baik kamu bunuh papa dari pada kamu meninggalkan keluarga kamu karna papa" ucap manusia itu.

"om lebih baik om pergi sekarang jangan memancing terus emosi Alfa karna ada Ve di sini bukan erarti dia gak bisa bunuh om" ucap Key dingin.

"tapi om harus gimana anak om membenci om karna dosa yang sudah om lakukan apa yang harus om lakukan untuk menebus dosa om hah?!" tanyanya mulai emosi.

"SIAPA ANDA MEMBENTAK SAHABAT SAYA?!" Tanya gw mulai emosi lagi dan melepas pelukan gw pada Ve.

"SAYA PAPAMU SAYA MEMANG BERDOSA TAPI TIDAK SEPANTASNYA KAMU BERLAKU SEPERTI INI PADA SAYA!" bentaknya.

Tanpa banyak omong gw langsung mukul dia tanpa ampun bugh bugh bugh gw udah gak inget lagi untuk sabar gw memukul dia membabi buta.

"Alfa berhenti" ucap Ve memeluk gw.

Gw melihat kebelakan dan dia udah terisak gw langsung sadar dan ngeliat dia udah gak berdaya karna gw pukulin tanpa ampun.

"berhenti Fa" ucap Ve menangis.

Gw melepas pelukannya dan pergi meninggalkan mereka semua gw menuju parkiran mobil dan gw pergi dengan kecepatan tinggi. Gw mengemudi tanpa tujuan akhirnya gw putusin untuk beli baju ganti dan pergi sementara dari kota ini. Setelah ganti baju gw memutuskan mematikan handphone gw dan pergi ke desa terpencil di garut sebelum itu gw beli handphone baru. Setelah sampai di desa itu gw menuju sebuah rumah. Rumah ini adalah rumah yang opa tunjukin ke gw saat smp dulu tempat ini punya opa dan dia memakai tempat ini untuk menenangkan diri hanya gw, opa, dan sekertaris jung orang kepercayaan gw dan opa.

"sekertaris Jung jangan beritahu siapapun saya ada di mana" ucap gw di telfon.

"baik tuan" ucapnya di sambungan telfon.

The Mask (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang