Author's Pov
Hari ini adalah hari minggu jadwal Al untuk kembali ke rumah tetapi tak ada satu orangpun di rumah karna adanya kegiatan mendesak yang sedang di hadiri para orang tua sementara adik-adiknya sedang bersama teman sebaya mereka. Al yang berada di rumah sendiri memilih memainkan piano untuk mengusir rasa bosan beserta rindu yang ia salurkan melalui berbagai melody. Saat beberapa saat ia bermain piano ada seseorang yang menatapnya dari belakan sementara Al memainkan piano menyalurkan perasaannya dengan lagu yang menjadi favorite selama 3 tahun ini.
When you're dreaming with a broken heart,
The waking up is the hardest partYou roll out of bed and down on your knees
And for a moment you can hardly breathe
Wondering was she really here
Is she standing in my room?No, she's not
'Cause she's gone, gone, gone, gone, goneWhen you're dreaming with a broken heart,
The giving up is the hardest partShe takes you in with her crying eyes
Then all at once you have to say goodbye
Wondering, could you stay, my love?
Will you wake up by my side?No, she can't
'Cause she's gone, gone, gone, gone, goneNow do I have to fall asleep with roses in my hand?
Do I have to fall asleep with roses in my hand?
Do I have to fall asleep with roses in my hand?
Do I have to fall asleep with roses in my, roses in my hands?
Would you get them if I did?No, you won't
'Cause you're gone, gone, gone, gone, goneWhen you're dreaming with a broken heart,
The waking up is the hardest part (john mayer-dreaming with a broken heart)"Kenapa harus seperti ini" ucap Al menghela nafasnya kasar.
"Kesalahan lo diri lo kenapa lo harus berbuat sejauh itu" ucap Zee yang ada di depan pintu.
"Ngapain lo kesini" ucap Al malas.
"Dia kembali ke Jakarta dan gantiin posisi bokapnya" ucap Zee mendekati Al.
"Buat apa lo kasih tau gw?" Tanya Al menatap Zee heran.
"Suapaya lo tetep berjuang dan perbaikin kesalahan lo seperti Al yang selalu gw kenal" ucap Zee menepuk bahu Al.
"Bahkan ngeliat gw ajah dia gak mau Zee" ucap Al tertunduk.
"Sama ini lo berjuang Al, lo selalu mengutamakan dia gw yakin kalo lo bilang alasan kenapa lo ngelakuin semua ini dia bakal paham kok" ucap Zee memegang bahu Al.
"Perjuangan gw sia-sia Zee setelah dia ngusir gw saat itu" ucap Al menatap keluar jendela.
"Semua usaha gak akan mengecewakan hasil apa lagi sia-sia Al kalo emang sayang lo lakuin yang terbaik bro" ucap Zee menatap sendu Al.
"Kita liat nanti lah, kata lo dia gantiin posisi bokapnya berarti besok yang dateng untuk meeting dia?" Tanya Al melangkah ke piano.
"Harusnya, gw dateng kesini cuma mau nyampein itu gw harus pergi dulu" ucap Zee melihat handphonenya.
"Iya gw tau, semoga persiapan pernikahan lo sukses" ucap Al tersenyum menatap Zee.
"Dan lo harus tetep tepatin janji lo nyanyi di pernikahan gw.
"Iya bawel" Al kembali melihat keluar jendela sambil berfikir apa yang akan dia lakukan nanti saat bertemu dengan Ve.
Ke esokan harinya Al sudah rapih dan siap berangkat ke kantor. Al menyempatkan makan bersama keluarganya dan mengantar adiknya kesekolah lalu berangkat ke kantor.
"Good morning sir" sapa sekertaris Jung.
"Report to me" ucap Al sambil menuju ruangannya.
"Today we have guests and she will be share her office with you sir it's an order from presdir" sekertaris Jung menatap Al yang duduk di kursi kemegahannya.
"My schedule for today?" Tanya Al tanpa melihat sekertarisnya.
"3 meetings with client starting after lunch sir and just file that you need to check" ucap sekertaris Jung menatap agendanya.
"Give me something to drink and you can leave" Al masih berkutat dengan berkasnya.
Sekertaris Jung meninggalkan Al tanpa mengeluarkan suara dan membuatkan Al kopi. Al berkutat dengan berkas penting yang ada di mejanya lalu ada yang mengetok pintu ruangan kerjanya Al mempersilahkan masuk tanpa melihat siapa yang masuk.
"Sir your partner and she is the one who will share her desk with you" ucap sekertaris Jung membuat Al melihat siapa yang ada di ruangannya dan ya itu Ve.
"Tell her where is her desk" ucap Al tanpa ekspresi.
"Yes sir, this way miss" ucap sekertaris jung menunjukan meja kerja yang tak jauh dari meja Al.
"Thanks sekertaris Jung you can leave" ucap Ve tersenyum dan duduk di mejanya.
Al kembali melanjutkan pekerjaannya, mungkin di lihat tidak perduli tapi hati Al saat ini sangan sesak harus satu ruangan dengan wanita yang ia cintai tanpa bisa memeluknya. Al merindukan Ve sama seperti Ve yang merindukan Al tapi ego dan rasa sakit yang tidak bisa Ve lupakan membuat situasi menjadi seperti ini. Tanpa terasa sudah jam makan siang Al tetap berkutat dengan berkas-berkasnya skertaris Jung masuk kedalam ruangan Al dan Ve.
"Sir it's lunch time" ucap sekertaris Jung.
"Wher is the material of the meeting" tanya Al menatap sekilas sekertaris Jung.
"Here sir" ucap sekertaris Jung memberikan sebuah folder.
"You may go and eat your lunch" ucap Al melihat folder yang di berikan dan mempelajarinya.
"Do you need anything else sir?" Ucap sekertaris Jung yang masih berdiri di depan meja Al.
"No you may leave" ucap Al tampak tak perduli.
"Okay sir, miss do you want have lunch?" Tanya sekertaris Jung pada Ve.
"Sure lets eat" ucap Ve membereskan mejanya.
Al melihat punggung Ve yang meninggalkan ruangannya dengan ekspresi yang tidak dapat di artikan rasa rindu, sakit, dan senang bercampur menjadi satu. Setidaknya aku dapat melihat kamu setiap hari Ve meskipun tangan ini tidak dapat menggenggam kamu, meskipun tak ada lagi pelukan hangat tapi aku senang melihat wajahmu yang selalu menjadi rinduku setiap hari-pikir Al.
Merindukan sosokmu memang menyakitkan tapi dengan melihatmu rasa ini sedikit berkurang, sakit hatiku ternyata kalah dengan cintaku- pikir Ve sebelum keluar ruangan.
Cinta memang sulit sedikit salah paham akan menghancurkan semua yang sudah di bangun, tapi dengan sakit yang kita terima dapat mengajarkan betapa besarnya cinta yang di miliki pasangan kita, dengan sakit yang kita terima terkadang dapat membuat kita bepikir jauh lebih dewasa dari apa yang sudah kita jalani terkadang mencintai harus sakit ada saat nanti kita akan merasakan bahagia yang tidak dapat kita pikirkan-Fire
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask (Complete)
Roman pour AdolescentsSeorang wanita yang menggunakan topeng untuk menutupi dirinya dari dunia luar "topeng ini hanya pelindung rasa sakit yang ada di hati ini" ALFA TITANIUM KIM sosok perempuan boyish yang di gilai semua orang entah wanita maupun pria, kaya raya, pintar...