Al kembali sadar setelah 3 jam tidak sadarkan diri ia merasakan pusing di kepala lalu melihat Ve ada di sebelahnya.
"Dimana aku Ve?" Tanya Al menahan pusing di kepalanya.
"Rumah sakit kamu pingsan tadi" jelas Ve menatap Al.
"Lo udah sadar Al" ucap Zee menghampiri Al.
"Hm... Kepala gw pusing Zee" ucap Al lemah.
"Bentar gw panggil dokter dulu" ucap Zee langsung keluar ruangan Al.
"Kamu bisa pergi Ve" ucap Al memejamkan matanya.
"Kenapa?" Tanya Ve bingung.
"Aku ngelepas kamu Ve, kalo emang kamu bahagia tanpa aku gak masalah" ucap Al lemah.
"Kata kamu, kamu mau ngeyakinin aku sekarang kamu nyuruh aku pergi" ucap Ve menatap Al sendu.
"Kalo emang takdir mau kita kembali pada akhirnya kita akan kembali kalo memang kita gak di takdirkan bersama buat apa aku maksa kamu hati aku lelah Ve" ucap Al mengeluarkan air mata.
"Jelasin ke aku kenapa kamu ninggalin aku begitu ajah Al setelah itu aku yang menentukan aku tetap bersama kamu atau pergi" ucap Ve mengelus tangan Al.
"Aku cuma gak mau di anggap remeh Ve sebagai pendamping kamu, aku seorang Kim yang terhormat dan memegang nama opa yang besar itu beban berat untuk aku, aku harus mendapatkan gelar itu, aku pergi untuk meraih semua itu dan aku harus membayar dengan waktu yang aku punya, aku gak mau kita LDR karna aku gak akan ada waktu untuk kamu, selama aku di sana aku berpikir untuk cepat menyelesaikan tugas terakhir dari opa dan menjabat di perusahaan sesegera mungkin untuk menggantikan oma dan mama, setelah semua yang aku dapat aku malah kehilangan kamu, demi hidup dan matiku aku sungguh mencintai kamu Ve, setiap hari seperti orang gila yang gak kenal istirahat meyakinkan diri aku sendiri kamu akan menunggu aku kembali" ucap Al yang sudah tidak bisa membendung airmatanya.
"Kenapa kamu gak bilang, kenapa aku harus egois" ucap Ve ikut menangis.
"Jangan menangis itu lebih membuat aku sakit Ve kamu gak salah aku yang terlalu berambisi" ucap Al menghapus air mata Ve.
"AL!" teriak Vanilla melihat Al yang sudah sadar.
"Al dokter mau meriksa lo" ucap Zee yang masuk bersama Prof. Albert.
"Kalian bisa keluar biar saya periksa Al dulu" ucap Prof. Albert lembut.
Ve yang masih menangis menundukan kepalanya merasa sangat bersalah karna tidak mengerti maksut Al sebenarnya.
"Udah Ve jangan nangis" ucap Vanilla memeluk Ve.
"Aku jahat selama ini, aku hanya mementingkan perasaan dan egoku sendiri van" ucap Ve yang semakin tersedu dalam pelukan Vanilla.
"Jika memang kamu merasa seperti itu maka perbaikilah sekarang ini kesempatan kalian untuk kembali, Al sangat mencintai kamu Ve dan sama seperti kamu masih mencintai Al" ucap Vanilla mengelus punggung Ve.
"Kalian sudah boleh masuk" ucap Prof. Albert yang baru keluar ruangan Al.
"Kondisi Al gimana Prof" tanya Zee bangkit dari duduknya.
"Al hanya kelelahan dia hanya butuh istirahat beberapa hari" jelas Prof. Albert tersenyum.
"Baik Prof terimakasih" ucap Zee lalu kami masuk ke ruangan Al.
Mereka kembali memasuki kamar Al dan melihat Al yang sedang beristirahat. Setelah tiga hari Al di rawat dia boleh kembali kerumah, selama perawatan Al Ve selalu berada di samping Al. Oma dan mama yang mendengar Al masuk rumah sakit langsung kembali ke Indonesia, papah dan bunda menunggu kedatangan Al di rumah, papi dan mami Ve juga sudah berada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask (Complete)
Teen FictionSeorang wanita yang menggunakan topeng untuk menutupi dirinya dari dunia luar "topeng ini hanya pelindung rasa sakit yang ada di hati ini" ALFA TITANIUM KIM sosok perempuan boyish yang di gilai semua orang entah wanita maupun pria, kaya raya, pintar...