Part 29

838 55 8
                                    


Juma'at hari terakhir gw di Indonesia tercinta ini dan sampai hari ini Ve gak ketemu bahkan berbicara sama gw, ketika kami berpapasan dia seperti gak menganggap gw ada sakit hati seperti ini ternyata melihat orang yang gw sayang menganggap gw udah gak ada lagi entah gw harus melakukan apa gw gak tau. Semua orang mungkin sedang bersiap menuju prom sekarang sementara gw lebih memilih tetap di gym rumah gw bahkan ade-ade gw memaksa gw untuk bersiap hingga mereka menyerah dan meninggalkan gw sendirian. Gw dapet info dari Zee kalo Ve menerima ajakan Arsen untuk menjadi pasangannya di prom hari ini.

"ka Al kaka bakal nyesel kalo kaka gak dateng kaka yakin ngelepasin ka Ve sama sampah?" Tanya Ken yang entah dari kapan udah melihat gw.

"trus kaka ngapain ka Ve mau ngeliat kaka ajah kaga apa lagi nahan dia buat gak pergi sama Arsen" ucap gw pasrah menunduk.

"ternyata ka Al pengecut Ken kira kaka Ken itu pemimpin sejati tapi semua itu bohong kaka Cuma pengecut" ucap Ken menatap gw tajam.

"emang kaka pengecut kan buktinya kaka gak bisa ngeyakinin ka Ve" ucap gw menertawakan diri gw sendiri.

"terserah, Ken kecewa sama kaka bagus deh kaka pergi jauh" ucap Ken pergi meninggalkan gw.

Apa iya gw harus nyerah dengan semua yang udah pernah terjadi antara gw sama Ve selama 1 tahun ini? , apa iya gw harus menyerahkan Ve ke sampah yang gak berguna?. Gw langsung bergerak ke kamar gw dan mempersiapkan diri gw gak gw gak boleh jadi pecundang dia minta break bukan putus-pikir gw.

Ve's pov

Hari ini adalah hari terakhir untuk Al aku merasa bersalah dan sangat merindukan setiap perlakuannya dia yang dingin, dia yang manja, dan semua perlakuan manisnya untukku tapi aku rasa semua ini adalah kesahalanku untuk meminta break kepadanya benar seharusnya aku mendukung dia bukan malah membuat dia semakin khawatir ini adalah mimpinya bersama kakeknya yang sangat dia sayangi dan kakeknya adalah orang yang sangat dia jadikan panutan dalam hidupnya tapi aku malah jadi orang yang sangat egois membuat dia tidak bisa memilih apakah dia harus mengikuti mimpinya atau malah memilih bersamaku bahkan aku yang menyetujui keputusan ini. Aku menerima ajakan Arsen menjadi pasanganku untuk membuat Al cemburu tapi aku rasa dia sudah tidak peduli kepadaku bahkan dia meninggalkan apartemen dan memilih tinggal di rumah semua keluarga kami sudah mengetahui hal ini aku menyesal melakukan hal ini dan ini akan menjadi keputusan terbodoh untuk melepas kebahagiaanku.

"Ve ada anak laki-laki yang menunggu kamu di bawah" ucap mami mengetuk pintu kamarku.

"iya mam aku udah selesai kok" ucapku membuka pintu dan melihat mami menatapku aneh.

"Ve kamu cantik banget tumben make up kamu mau membuat laki-laki di bawah suka sama kamu apa kamu udah gak sayang Al lagi?" Tanya mami melihat penampilanku dari atas hingga ke kaki.

"apaan sih mam Ve sayang sama Al sebenernya Ve pengen Al yang jemput tapi kayanya gak akan dia pasti kecewa dengan sifat Ve yang keanak-anakan" ucapku menunduk dan tersenyum miris.

"pasti nanti ada jalannya sayang mami percaya kalian itu memang harus bersatu yuk kebawah" ucap mami dan kami menuju kebawah tetapi ada suara orang lain di bawah.

"tunggu Ve ajah yang menentukan siapa yang akan di jadikan pasangannya mala mini" ucap papi tegas menatap Arsen dan Al.

"eh Al sayang kok kamu kesini?" Tanya mami bingung dan aku terpanah dengan Al beserta penampilannya yang gagah.

"om Ve pasti sama saya gak mungkin kan anak om di jadii lesbi dia itu cewe om" ucap Arsen menganggap Al rendah.

"apa maksut kamu?" Tanya papi dengan nada membunuh.

The Mask (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang