Part 30

424 42 24
                                    


aku menikmati semua waktu yang tersisa meski aku tau bahwa ini akan berakhir entah akhir seperti apa tapi hati ini merasakan ketidaknyamanan entah Al akan berbicara apa tetapi aku tetap akan mempersiapkan hatiku untuk kemungkinan buruk sekalipun.

"Al makasih kamu masih mau menemani aku" ucapku tulus menatap matanya yang sendu.

"Ve aku mau kita udahan" ucap Al menatapku.

"maksut kamu apa Al?" tanyaku bingung menatapnya.

"aku mau kita putus ini memang egois tapi aku ingin kamu bahagia dengan atau tanpa adanya aku jika takdir memang mau kita bersatu maka biatkan takdir memperankan perannya" ucap Al menatapku dengan tatapan terluka.

"tapi aku gak mau kita pisah" ucapku tanpaku sadari air mataku mulai menetes.

"jangan nangis Ve masih ada orang lain yang sayang sama kamu dan aku belum pantas membahagiakan kamu" ucap Al ikut menangis.

"Al kamu gak seriuskan?" tanyaku mencari kebohongan di matanya.

"aku serius Ve lagipula kita sudah menentang Tuhan lebih baik kamu bersama orang yang dapat membahagiakan kamu sepenuhnya gak seperti aku yang gak bisa membahagiakan kamu selama kamu ada sama aku kamu akan terus menangis dan khawatir" ucap Al tanpa ada kebohongan.

"hanya kamu Al yang bisa buat aku bahagia" ucapku tersedu menatap wajahnya.

"Ve kita udah bukan anak SMA kita bentar lagi kuliah dan kita terpisah jauh akan banyak kesempatan untuk orang lain membahagiakan kamu yang pasti itu bukan aku" ucap Al seakan memohon.

"aku gak bisa Al aku gak akan ngelepasin kebahagian aku" ucapku membuang muka.

"Ve maaf tapi aku gak bisa" ucap Al tertunduk menangis.

"antar aku pulang" hanya itu yang bisa aku ucapkan.

Al's Pov

hari ini aku memutuskan untuk tidak pernah egois dan tidak akan membuat kebahagian
Ve yang harusnya bersama laki-laki seutuhnya hilang semua kebahagian yang dapat di berikan oleh sesosok laki-laki tidak akan pernah ia terima dariku aku tidak akan menentang Tuhan biarkan Tuhan yang bekerja mempersatukan ia dengan lelaki yang seharusnya menjadi pendamping hidupnya biar aku yang mengalah. setelah mengantar Ve pulang aku segera mengambil barang-barangku untuk segera berangkat meskipun keberangkatanku besok tetapi aku sudah merubahnya tanpa memberitahukan siapapun hanya orangtuaku yang mengetahui ini semua biarkan aku pergi membawa luka yang seharusnya kutanggung biar Ve bahagia tanpa ada aku dan melanjutkan kehidupannya. apapun yang akan terjadi aku tetap mencintai kamu dan akan selalu ada untuk kamu meskipun aku tidak disampingmu biar aku menjagamu dari kejauhan biar aku yang menjadi malaikat tak terlihat untukmu menjagamu adalah tugasku membuatmu tertawa adalah pekerjaanku dan saat ini semua itu akan di lakukan oleh kebahagiaanmu yang lain aku mencintaimu dulu, sekarang, dan selamanya.

"oma, mama, papa, bunda Al berangkat jaga diri kalian baik-baik jangan khawatir dengan kondisi Al, Al janji pulang dari sana bisa membanggakan kalian Al sayang kalian" ucap gw memeluk keluarga gw satu persatu.

"kamu yang sehat jangan lupa makan kita di sini menunggu kepulangan kamu Al" ucap oma memeluk gw sambil menangis.

"kalian jangan nangis nanti Al susah ninggalin kalian" ucap gw menguatkan mereka.

setelah mengucapkan perpisahan berkali-kali gw meninggalkan tanah kesayangan gw beseta semua orang yang gw sayang membawa pergi setiap luka yang sudah tertoreh di hati gw. gw duduk di kursi penumpang menatap lagit bertebaran bintang mengingat setiap kenangan yang sudah gw lewati selama ini meskipun aku pergi jauh hati ini gak akan berubah jika takdir membuat aku jauh maka sampai akhir nafasku aku akan menjaga hatiku, jika memang takdir mempertemukan kita kembali maka aku tak akan pernah melepasmu.


akankah perpisahan ini berakhir bahagia atau malah menyedihkan?-Fire

The Mask (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang