Hari ini kedua keluarga kembali bertemu dan membicarakan hal yang sama.
"Apa kalian yakin dengan keputusan kalian masing masing?" -raj
"Ya" jawab arjun dan shivani hanya mengangguk saja.
"Itu bagus, dan kapan kalian ingin mengadakan acara pertunangan?" tanya yash.
Shivani sudah membuka mulutnya tapi belum sempat dia bicara arjun sudah menyelanya.
"Secepatnya" jawab arjun menatap kearah shivani.
Shivani kaget dan menatap arjun dengan tatapan herannya. Arjun berusaha meyakinkan shivani lewat tatapannya.
Kedua belah pihak merasa senang senang saja tapi mereka meragukan shivani.
"Bagaimana denganmu shivani?" -sarita.
"Aku ikut arjun saja"
"Wah calon istri yang baik, selalu mengikuti kata suami" ayah arjun mencoba menggoda shivani.
"Tapi tidak boleh ada jarak diantara kalian, kalian harus akrab dulu" -preeta.
"Kalau begitu boleh aku bicara berdua saja dengan shivani?"
"Tentu saja boleh" -ayah shivani.
Shivani mengajak arjun keteras atas, tapi disana masih saja mereka canggung.
Shivani pov
"Boleh aku tau kenapa kau menerima perjodohan ini?" tanya shivani mencoba memecah keheningan.
"Aku menyukaimu... Tentu saja aku terima karena kemauanku, mana mungkin aku menyukai wanita sepertimu"
Dia benar benar menyebalkan lagipula aku juga tidak menyukai dirinya yang sombong.
"Lalu kenapa tadi kau meminta tanggal pertunangan dengan cepat?"
"Aku bahkan tidak ingin bertunangan, aku ingin langsung menikah saja"
Pria ini benar benar menyebalkan, bagaimana jika nanti aku tinggal bersamanya ihhh.
"Bilang saja kepada semua orang, mereka akan mengijinkan" jawabku
Dia menatapku dengan tatapan mematikan.
"Tapi aku tak ingin tinggal bersamamu dengan cepat"
Aku memainkan ujung dupattaku. Rasanya aku ingin mendorong dia dari atas.
Aku mengambil nafas dalam dalam.
"Lalu apa yang ingin kau bicarakan denganku?"
"Tidak ada"
Rasanya aku perlu mengelus dadaku, dia membuat kesabaranku habis.
"Jika tidak ingin membicarakan sesuatu kenapa kau mengajaku kemari?"
"Justru kau yang mengajakku kesini"
"Yaa karna kau ingin bicara denganku kan"
"Berisikk!"
"Apa kau tidak tau sebuah alasan... Mereka ingin kita dekat, karna itu aku pura pura ingin bicara denganmu""Oh begitu"
Kakiku rasanya pegal dari tadi dia berdiri apa dia tidak merasa lelah. Aku pergi saja dari dektanya karna aku ingin duduk.
"Mau kemana kau?"
"Mau duduk, kakiku pegal"
"Duduk disini!"
Hah, dia menyuruhku duduk di tembok penghalang itu, apa dia ingin aku jatuh. Akhirnya aku menghampirinya.
"Duduk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjun & Shivani (END)
RomanceMengisahkan seorang gadis yang menginginkan kebahagian dalam hidupnya tetapi malah berbalik kepedihan.