19. berbagi kasih sayang

481 17 0
                                    

Matahari sudah menembus jendela kamar Arjun, Shivani membuka matanya dia sulit untuk bergerak ternyata Shivani mendapati Arjun sedang memeluknya.

Shivani berusaha melepaskan tangan Arjun saat dia berhasil melepaskannya Shivani turun dari ranjang tapi Arjun menarik tangannya sehingga Shivani terjatuh diatas Arjun.

"Kau mau kemana?"

"Bangun! Ini sudah pagi sayang aku mau mandi"

"Katakan sekali lagi"

"Aku mau mandi"

"Bukan itu"

"Curang, kenapa harus aku duluan yang mengatakannya?"

"Oh jadi kau ingin dipanggil sayang?"

Shivani memalingkan wajahnya.

"Baiklah, sayang kau jangan kemana mana ya"

"Tapi aku harus mandi lalu menyiapkan sarapan untukmu dan apa kau tidak mau bekerja hari ini?"

"Tidak, aku ingin bersamamu hari ini" Arjun mengeratkan pelukannya.

"Tidak bisa, lepaskan aku dan biarkan aku pergi"

"Pergi kemana?"

Shivani menghela nafas lalu tersenyum lebar.

"Pergi kerumahku.. Ya ke kamar mandi lah"

"Okey"

Setelah itu lalu..

Cup

Arjun mencium pipi Shivani. Shivani membelakkan matanya karena kaget.

"Nakal"

Arjun hanya senyum senyum manis sambil menaik turunkan alisnya. Lalu Shivani langsung pergi ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi Shivani keluar kamar mandi hanya memakai handuk. Saat Shivani berjalan menuju lemari pakaian dia membenarkan handuk yang ada dikepalanya dan handuk yang menutupi tubuhnya tiba tiba terlapas tapi untung Shivani segera memegang handuknya meskipun tidak benar, dan sialnya Arjun melihat kejadian tersebut.

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Pergi mandi sana!"

"Tidak mau"

"Yasudah kalau tidak mau biar aku saja yang pergi ke kamar mandi"

"Jangan"

"Kenapa?"

"Kau dan aku tidak akan pergi kemanapun"

Shivani membawa pakaiannya dan langsung pergi menuju kamar mandi tapi Arjun mencegahnya. Arjun berdiri didepan pintu kamar mandi menghalangi Shivani agar tidak masuk.

Shivani mulai pasrah tapi dia langsung berteriak.. "MAMA?"

Arjun kaget dan langsung menyingkir dari depan pintu kamar mandi lalu Shivani langsung masuk dan menguncinya.

"Wah dia menipuku, kukira memang benar ada mama, lihat saja kau"

*

Pagi ini semua keluarga sedang sarapan bersama semuanya kelihatan bahagia hari ini. Selama dimeja makan Arjun terus saja melihat Shivani dengan tatapan tajamnya dia juga terus menyenggol Shivani dengan tangannya.

"Mama senang melihat kalian sudah akur"

"Iya kak, seandainya kalian seperti ini dari dulu" -Dev

"Akur dari mana? Dia selalu saja membuat masalah" -Arjun

"Benarkah? bukannya kau yang mulai duluan?" -Shivani

"Kau!" kata Arjun sambil menekan hidung Shivani. Shivani mencoba menggigit tangan Arjun tapi tangannya langsung menyingkir.

Semua orang yang ada disana tidak ada yang tidak tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

Setelah selesai sarapan Shivani langsung pergi untuk mengambil tas Arjun.

"Ini tasmu, eh tunggu dasimu tidak benar biar aku benarkan"

Shivani membenarkan dasi Arjun sambil terus berbicara "ingat kau jangan pulang terlambat hari ini"

"Siap sayang aku akan pulang cepat sekarang karena aku akan merindukanmu"

"Sudah pergi sana!"

"Eh tunggu dulu"

"Apa lagi?"

Arjun menggerakkan tangannya mengisyaratkan kepada Shivani untuk mendekat padanya.

Setelah Shivani mendekat Arjun mencium kening Shivani lalu dia pergi bekerja. Shivani tersenyum malu karena disana ada keluarganya.

*

Siangnya Shivani sedang beres beres dirumah tiba tiba ada yang menekan bel, sepertinya ada tamu. Shivani membuka pintu lalu dia gembira melihat siapa yang datang.

"Adithii" kata Shivani dan langsung memeluk Adithi.

"Bagaimana kabarmu Shivani?"

"Aku baik, dan kau?"

"Aku juga"

"Yasudah ayo masuk"

"Shivani siapa yang datang?" tanya Sarita

"Dia temanku mah Adithi"

"Oh, kau mau apa?"

"Tidak usah repot repot tante aku datang hanya ingin bertemu Shivani saja"

"Yasudah, tapi Shivani setidaknya beri dia minuman dan makanan ringan banyak didapur"

"Iya mah, tunggu sebentar aku akan mengambil sesuatu dulu untukmu"

Shivani kembali membawa nampan ditangannya.

"Ini"

"Terimakasih"
"Tapi aku kesini untuk bicara sesuatu denganmu"

"Ya katakan saja"

"Aku dengar kemarin rumah tanggamu sedang tidak baik apa benar?"

"Iya itu memang benar tapi sekarang hubungan kami sudah membaik"

"Syukurlah, aku ikut senang"

"Tapi memang sebelumnya hubungan kami tidak sebaik sekarang kami sudah saling berbagi cerita dan kasih sayang"

"Sudah kubilang, dulu pria itu yang kau benci sekarang kau mencintainya, aku bahagia melihatmu seperti ini"

"Iya, tapi kapan kau akan menyusulku?"

"Aku masih belum menemukan pasangan yang tepat"

"Karna itu kau jangan garang terhadap pria"

"Kau ini"

Mereka sudah lama berbincang dan sekarang Adithi berpamitan pulang.

"Shivani aku pulang sekarang ya"

"Iya, kau hati hati dijalan ya, aku akan merindukanmu"

"Aku juga" lalu mereka kembali berpelukan.

Arjun & Shivani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang