"PRAKKK" terdengar suara piring pecah dari dapur dan Sarita langsung memeriksanya.
"Apa yang..." ucapan Sarita terhenti ketika dia melihat Shivani yang kesakitan sambil memegangi perutnya.
"Shivani kau baik baik saja?"
"Perutku bu"
"ARJUNN!!!" Sarita langsung manggil Arjun.
"Ada apa mah?"
"Cepat tolong Shivani perutnya sakit"
Dengan segera Arjun menggendong Shivani dan membawanya keruang keluarga dan mendudukannya di sofa.
"Aku ambil dulu obatnya di kamarku" Arjun segera berlari untuk mengambil obatnya lalu segera kembali.
Arjun langsung memberikan obatnya pada Shivani setelah beberapa menit Shivani yang tadinya memejamkan matanya karena kesakitan dia membuka matanya dan rasa sakitnya kini sudah mereda.
"Sudah kubilang kan kau jangan bekerja dulu kenapa kau keras kepala?!" Bentak Sarita
"Tapi mama aku hanya mau mengambil makanan"
"Apa gunanya kau punya suami? Dia bisa membantumu kan?"
"Dan kemana saja kau kenapa tidak menjaga istrimu dengan baik?"Saat ibunya menyalahkannya Arjun hanya bisa menunduk.
"Sudah Sarita tenanglah sekarang Shivani sudah baikan" -Nenek
"Iya, sekarang memang baikan tapi bagaimana jika terjadi lagi?"
"Mama aku baik baik saja, sungguh aku tidak apa apa"
"Sudah cukup! Aku tidak mau mendengar kau mengatakan tidak apa apa lagi"
"Tapi aku tidak bisa mendoakan sesuatu yang buruk untuk diriku sendiri, jika aku bilang terjadi sesuatu padaku"
Sarita tersenyum lalu memeluk Shivani.
"Kau membuat kami khawatir, ini tidak terjadi padaku ataupun pada jahnvi" -Sarita
"Yaa, aku juga" -Nenek
"Aku memang pernah merasa sakit perut saat hamil tapi tidak parah sepertimu" -Sarita
"Aku juga tidak tau"
"Yasudah sekarang pergilah ke dokter, sekarang jadwal periksamu kan?"
"Tapi mah dia kan baru sembuh"
"Aku tidak ap..." kata kata Shivani terhenti ketika melihat mertuanya dan Sarita nampak heran.
"Aku sudah baikan" lanjut Shivani
**
di rumah sakit~"Perkembangan kandungannya sangat baik, kau harus tetap menjaga kesehatan dan makanlah makanan yang sehat"
"Jika dia sering kesakitan itu biasa kan dok?"
"Kan sudah kujelaskan kemarin itu memang biasa terjadi karena janin dalam kandungannya berkembang"
"Baiklah, oh iya dok aku ingin tahu apakah bayi kami kembar atau tidak apakah kau bisa memeriksanya?"
"Ya tentu saja, tapi bu Shivani tidak ingin melakukan USG sebelum usia kandungannya 20 minggu"
"Ayolah Shivani"
"Ini kan akan menjadi kejutan untuk kita"
"Dokter kami permisi""Ya"
"Ah Shivani kenapa kau tidak mau melakukan tesnya? Aku kan penasaran" Arjun merengek
"sttt! Ayo pulang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjun & Shivani (END)
RomanceMengisahkan seorang gadis yang menginginkan kebahagian dalam hidupnya tetapi malah berbalik kepedihan.