Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi tapi Shivani belum juga bangun, Arjun sudah menunggunya bangun dari tadi, Arjun tidak ingin membangunkan Shivani karena takut mengganggunya. Lalu Chotie datang ke kamarnya supaya mereka turun untuk sarapan.
"Arjun? Ayo turun, sebentar lagi sarapannya siap"
"Kalian duluan saja bi, aku menunggu Shivani"
"Dia belum bangun?"
"Belum"
"Yasudah jika dia bangun langsung turun untuk sarapan ya!"
"Iya bi"
Mau tidak mau Arjun harus membangunkan Shivani karena ini sudah siang dan semua orang menunggu mereka berdua.
"Shivani" katanya sambil menggenggam tangan Shivani.
"Shivani bangun sayang ini sudah pagi" Arjun berbisik ke telinga Shivani.
Akhirnya Shivani membuka matanya. Arjun tersenyum melihat Shivani.
"Morning"
"Sudah siang?"
"Tidak terlalu"
"Bibi sudah memanggil kita untuk sarapan tapi kau masih tidur, cepat mandi! semua orang sudah menunggu""Aku tidak mau turun kebawah"
"Kenapa?"
"Aku malas mandi"
"Yaudah gapapa aku mau turun sendiri aja"
"Eh temenin aku disini"
"Aku mau sarapan lah, lagian kamu kan gamau turun"
"Yaudah deh aku turun tapi gendong"
"Dih manja banget sih"
"Bukan aku yang mau digendong tapi... ini" kata Shivani sambil menunjuk nunjuk perutnya "bayinya"
"Yaudah ayo" Arjun pasrah "tapi gaakan mandi dulu?"
"Gamau"
Arjun menggendong Shivani turun kebawah, bagaimanapun juga Shivani harus sarapan karena dia sedang hamil, mereka mendapati semua orang sedang sarapan dimeja makan.
"Shivani ada apa denganmu?" -Preeta
"Dia tidak mau turun untuk sarapan jika tidak digendong" -Arjun
"Ooh ibu hamil manja sekali" -Chotie
"Bahkan dia tidak mau mandi" -Arjun
"Ih jorok sekali" -Nenek
"Nanti saja aku mandinya ah, kalian banyak sekali bicara" -Shivani
"Yasudah cepat makan dulu!" -Preeta
Shivani baru selesai mandi lalu dia turun untuk bergabung bersama semua orang dan dia melihat ada dua orang wanita yang tidak asing disana.
"Kak Naina!!, Adithi!!"
"Shivani!!"
"Apa kabar Shivani?" -Naina
"Aku baik kak, bagaimana kabarmu? Dan kau Adithi?"
"Aku baik"
"Aku juga"
"Dan bagaimana kabar keponakanku?" -Naina
"Baik, dia ingin bertemu bibi dan tantenya"
"Baiklah sekarang kami ada disini" -Adithi
"Eh salam kakak ipar" kata Shivani sambil melipat kedua tangannya menyapa suami Naina.
"Apa kabar Shivani?"
"Aku baik kak bagaimana denganmu?"
"Baik, apa keponakanku tidak nakal?"
"Tentu saja tidak, dia masih kecil"
Suami Naina bernama Veer dan dia adalah orang yang sangat baik.
"Kau tidak mau memberi sesuatu untuk calon keponakanmu ini?"
"Untuk apa? Dia kan masih kecil"
"Setidaknya untuk ibunya"
"Baiklah ini untukmu" kata Veer sambil memberikan sejumlah uang kepada Shivani. Lalu Shivani tersenyum.
"Terimakasih kakak ipar"
"Jadi Adithi kapan kau akan menikah? Apa kau tidak iri dengan kami?" -Naina
"Tenang saja, aku sudah memiliki pilihan"
"Benarkah? Jadi tunggu apa lagi? Langsung menikah saja"
"Tidak semudah itu"
"Yaa semoga saja secepatnya" -Shivani
"Sudahlah, jadi Shivani berapa usia kandunganmu?" -Adithi
"Satu bulan"
"Semoga ibu dan bayinya sehat selalu" -Adithi
"Terimakasih"
**
Hari menjelang siang, Shivani dan Arjun akan kembali pulang kerumah.
"Kami pamit pulang dulu" -Shivani
"Iya, hati hati dan jaga kesehatanmu dengan baik" -Nenek
"Kami akan selalu mengunjungimu" -Chotie
"Harus!, berkunjunglah sesuka kalian, dan kak Naina, Adithi kalian juga harus sering berkunjung, supaya istriku ada yang menemani" -Arjun
"Yasudah kami berangkat" -Shivani
Akhirnya Shivani pulang dari rumah orang tuanya dan diikuti oleh Naina dan juga Adithi.
Vomentnya yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjun & Shivani (END)
RomanceMengisahkan seorang gadis yang menginginkan kebahagian dalam hidupnya tetapi malah berbalik kepedihan.