29. death

376 23 6
                                    

Dengan perlahan sipenjahat menekan pembidik pistol tersebut dan..

DORRR.....

Peluru tersebut tepat mengenai dada kiri Arjun.

Sipenjahat terlihat kaget dan ketakutan padahal dia sendiri yang menembakan peluru tersebut.

'aku takut jika suatu saat nanti senyumnya hilang dari wajahnya aku takut menyakitinya' kata kata itu kembali bergema ditelinga Arjun.

"ARJUNNNNN!!!" teriak Shivani lalu dia berdiri dan menghampiri Arjun.

Para penjahat tersebut kabur meninggalkan tempat itu.

Shivani meletakkan kepala Arjun dipangkuannya.

"Arjun, Arjun maafkan aku, kau akan baik baik saja, aku akan menelpon mama, tenanglah"

Shivani mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi mamanya.

"Shivani kami mencarimu kau ada dimana?"

"hiks mama cepatlah datang kesini, aku sangat takut, aku berada dibelakang kuil dhurga tolong cepat mah"

"Baiklah kami akan kesana secepatnya, jaga dirimu baik baik Shivani"

Shivani langsung menutup telponnya.

"Shivani?" Arjun berbicara dengan suara yang pelan

"Ada apa? Aku disini Arjun semuanya akan baik baik saja percayalah"

"Shivani dengar! Jika aku pergi tolong..."

Perkataan Arjun langsung disela oleh Shivani.

"Jangan bicara seperti itu! Kau akan baik baik saja"

"Tidak Shivani, aku tau akhir dari semua ini"

"Tidak Arjun tidak"

"Dengar!, Tolong jaga anak kita dengan baik kumohon, jika aku memang tak bisa melihatnya sebelum dia lahir"

"Tidak, kita akan merawatnya bersama bukan aku saja, apa kau tega kau akan meninggalkan anak dan istrimu sendirian?"

"Tapi takdir memang berkata lain Shivani"

"KAU AKAN SEMBUH DAN AKAN PULANG BERSAMAKU, KAU TIDAK BOLEH BICARA LAGI!" bentak Shivani pada Arjun.

"Jika aku tidak bicara sekarang, maka kita tidak akan pernah bicara lagi"

"Kau bilang tidak akan pernah ada yang memisahkan kita Arjun, tapi kenapa kau menyerah secepat ini? Apa kau tidak mau berjuang hidup demi anak kita?"

"Tidak ada yang bisa memisahkan kita kecuali kematian, dan aku bukan tak ingin, tapi aku tidak bisa"

"Kau berhutang padaku Arjun, apa kau lupa janjimu? Kau bilang tidak akan pernah meninggalkanku lagi, kau bilang kau akan terus bersamaku apapun yang terjadi,hiks.. kutagih janjimu sekarang"

Arjun tersenyum tak berdaya "maaf"

"hiks.. hikss..." Tangisnya semakin pecah setelah Arjun meluncurkan kata 'maaf' dari mulutnya.

"Hey, kau tidak boleh sedih dan tertekan dalam keadaan hamil"

Shivani tak menjawab dia hanya menatap Arjun yang tak berdaya dengan tatapan penuh kesedihan dimatanya.

"Tolong sampaikan maafku kepada semua orang Shivani, dan satu lagi sebelum aku pergi.. aku tidak ingin melihatmu bersedih karna aku tidak suka melihatnya, kehidupanmu masih panjang Shivani, pergilah temukan kebahagiaanmu! Aku ingin melihatmu selalu bahagia"

Arjun & Shivani (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang