Halo semua
Kita ketemu di part terakhir Arjun & Shivani nihSebenernya garido Arjun & Shivani tamat.
Makasih buat kalian yang udah baca sampe tamat dan selalu ngasih voment
Jangan lupa juga baca cerita aku yang lain
💕
Shivani duduk melamun sendiri, sedangkan keluarganya sedang menangis dihadapan mayat Arjun.
"Kakak sudahlah, kita sama-sama sedih tapi lihatlah Shivani! Kasihan dia, jika kita lemah lalu siapa yang akan menguatkannya jika bukan kita" ujar Jahnvi kepada Sarita.
"Kau benar, yang paling menderita atas kematian Arjun adalah Shivani"
**
Sekarang Arjun akan dibawa untuk dikremasikan Shivani yang sedari tadi melamun, kini jadi berontak saat Arjun akan dibawa pergi.
"Arjun?"
"Kemana kalian akan membawa Arjun?"
"ARJUN!!!" Shvivani berdiri untuk mencegah Arjun pergi."Shivani sudah" Preeta langsung memeluk Shivani supaya dia tenang.
"Arjun mah"
"Sudah sayang sudah"
Akhirnya Shivani dibawa ke kamarnya untuk istirahat, dia ditemani Adithi dikamarnya karena semua orang masih sibuk dibawah sana.
"Shivani kau harus sabar, kami tau ini berat bagimu tapi kau harus bisa mengendalikan dirimu, kasihanilah bayi yang ada dikandunganmu" -Adithi
Tanpa menjawab Shivani langsung memeluk Adithi.
"Istirahatlah!"
"Aku akan kembali" Adithi berlalu begitu saja dari kamar Shivani.Tiba-tiba Shivani teringat kepada seseorang penyebab kejadian ini. Dia langsung beranjak pergi dari kamarnya tanpa diketahui seorangpun.
**
Shivani memencet bel berkali kali tanpa berhenti sebelum sang tuan rumah membuka pintu.
Terlihat seorang wanita muda yang membuka pintu tersebut.
"Kau?"
Si wanita tersebut hendak menutup kembali pintunya, namun Shivani dengan segera menahan pintu tersebut dan membating pintunya dengan keras setelah itu Shivani menampar Jia.
"Sekarang kau puas?"
"Saat kau bilang jika kau tak bisa memiliki Arjun maka aku juga begitu, apa ini yang kau inginkan?""Tidak, bukan.."
"Lalu?"
"Aku tidak pernah melihat wanita sekotor dirimu""Kau menginginkan Arjun tapi kau juga yang membuatnya pergi"
"Kau telah merenggut seorang ayah dari bayi yang belum lahir, dimana letak hatimu?... hah?"
"Maafkan aku Shivani, aku tid--"
"CUKUP!!"
"Kau fikir hanya dengan kata maaf saja dapat membuat Arjun kembali hidup?"Kau juga memiliki ayah kan? Bagaimana perasanmu jika kau lahir tanpa seorang ayah?"
"SHIVANI!!"
"JIA!!!"
"Kenapa? Sakit bukan?"
"Baru saja kuibaratkan, dan itu tidak benar-benar terjadi""Fikirkan bagaimana sedihnya anakku saat dewasa nanti, kau bahkan membuat seorang bayi yang tak berdosa dan bahkan belum lahir ikut merasakan penderitaan"
"Percayalah, bukan ini yang kuinginkan, aku tidak menyuruh anak buahku untuk membunuhnya, aku hanya ingin bicara denganmu, itu saja"
"Sungguh? Lalu kenapa kau harus merencanakan hal itu?"
"Kenapa tidak menculik ku saja?"
"Lihat saja, aku tidak akan membiarkanmu, aku akan membuatmu mengingatnya seumur hidup""Shivani tolong jangan berbuat apapun kumohon"
"SHIVANI!!!"
Shivani mengabaikan permohonan Jia dan langsung pergi dari rumahnya.
disisi lain~
"Kemana Shivani pergi, Adithi?"
"Aku tidak tau tante, tadi aku menyuruhnya istirahat dan aku kebawah mengambil air minum, dan saat aku kembali dia sudah tidak ada"
"Yaampun kemana dia"
Setelah keluarnya risau memikirkan Shivani, tiba tiba saja Shivani datang.
"Shivani? Kau dari mana saja?"
"Iya, kau habis dari mana sayang?"
"Aku--"
"Aku habis dari rumah Jia""Untuk apa kau pergi kesana?"
"Kami sudah mengurus semuanya dan Jia akan berurusan dengan hukum""Hukum saja tak cukup untuk wanita seperti dia"
"Iya tapi tolong jika kau mau pergi kemanapun, kau harus bilang kepada kami supaya kami tidak khawatir"
"Iya mah, maaf"
"Yasudah tidak apa-apa"
**
Selama Shivani hamil keluarganya menjaganya dengan baik sampai sekarang usia kandungannya sudah 9 bulan.
Saat keluarga mehta sedang makan tiba tiba saja Shivani merasa mulas.
"Aww"
"Ada apa?" -Yash
"Aww, sakit sekali"
"Kita bawa saja kerumah sakit" -Kakek
"Iya cepat kasihan dia" -Nenek
Dengan cepat mereka membawa Shivani kerumah sakit.
Sesampainya disana Shivani langsung dibawa keruang bersalin.
Keluarga Mehta sudah menelpon keluarga Khanna sebelum mereka membawa Shivani kerumah sakit sehingga keluarga Khanna sudah sampai lebih dulu.
Salah satu perawat keluar dari ruangan Shivani dan memanggil ibunya Shivani untuk masuk kedalam.
"Nyonya Preeta?"
"Saya suster"
"Anda diminta untuk masuk oleh pasien"
"Baiklah"
"Mama.."
"Shivani sayang"
Preeta memegang tangan Shivani dan mengelus kepalanya.
"Terus sayang, kau pasti kuat, ayoo" Preeta memberi semangat untuk putrinya.
Akhirnya setelah lumayan lama kini bayinya telah lahir dengan selamat begitu juga dengan ibunya.
Shivani bercucuran keringat dan tubuhnya lemas karena banyak tenaga yang dia keluarkan untuk melahirkan bayinya.
"Selamat bu, bayinya laki-laki"
Shivani tersenyum lesu.
"Selamat sayang" Preeta mencium kening Shivani.
"Ini bayinya"
Perawat menaruh bayinya disamping Shivani.
Perasaan Shivani campur aduk antara bahagia dan sedih.
Shivani mencium bayinya dan menangis mengingat Arjun.
'Seandainya kau bisa melihat betapa manisnya anak kita, aku berjanji padamu aku akan mengurus anak kita dengan baik dan aku akan menamainya Arshi' -batin Shivani.
Shivani memeluk erat bayinya dan menciumnya berkali-kali sambil menangis.
°°TAMAT°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Arjun & Shivani (END)
RomanceMengisahkan seorang gadis yang menginginkan kebahagian dalam hidupnya tetapi malah berbalik kepedihan.