"Tinggallah dulu untuk sementara di sini sampai semuanya selesai."
Jimin mempersilakan Eunha untuk tinggal di apartemennya, apartemen yang sama dengan yang dipakai Jungkook tiga minggu yang lalu. Jungkook yang meminta tolong khusus pada Jimin untuk bersedia menampung Eunha, meskipun sebenarnya Jimin mau-mau saja menolong Eunha tanpa perlu dimintai bantuan. Sekarang Jungkook tengah pulang ke rumahnya, dia harus menelepon Paman Jung untuk meminta izin.
"Kalau ingin makan, aku masih punya persediaan makanan di dalam lemari penyimpanan. Di dalam kulkas juga ada banyak makanan instan, kamu makan saja. Satu-satunya yang aku tak punya di sini adalah pakaian perempuan. Untuk sementara aku akan pinjamkan punya nuna-ku," ujar Jimin yang sedang ada di dapur.
Eunha, yang duduk di ruang makan di hadapan Jimin, berkata, "Aku terlalu merepotkanmu, Jimin-ah." Sembari merapatkan "bungkusan" handuk besar di tubuhnya. Hujan deras tadi sore mulai meninggalkan efek sampingnya.
"Tentu saja kamu merepotkanku, tapi aku tak keberatan. Asalkan kamu dan Jungkook bisa bahagia nantinya. Yah, aku hanya berharap bantuan kecil ini bisa sedikit meringankan bebanmu," ujar Jimin.
Eunha menatap Jimin lamat-lamat. Eunha sudah cukup mengerti isi hati Jimin untuk bisa merasakan adanya sedikit cemburu di dalam hatinya. "Mianhae. Kamu terlalu baik," ujar Eunha.
"Kalau kamu sungguhan menyesal, cepat perbaiki hubungan kalian berdua. Yah, aku memang cukup lelah. Tapi, aku yakin kalian berdua pasti lebih lelah dari aku," ujar Jimin. Lalu dia bertanya, "Kenapa kamu datang ke acara itu, sih? Kalau aku jadi kamu, aku tidak akan datang," tanya Jimin.
Eunha melemparkan pandangannya ke satu titik di lantai dapur. "Agar dia tahu kalau aku masih bersamana. Aku ingin dia menyadari kehadiranku, merasa sakit bersamanya, rindu bersamanya, dan aku masih mencintainya," gumam Eunha. Lalu, dia menatap Jimin dan melanjutkan, "Itulah kenapa aku datang. Kalau aku tidak datang, pertunangan itu akan berlanjut dan dia akan tersiksa batinnya untuk waktu yang lama. Yah, meskipun pada akhirnya aku kabur. Hahaha. Sakitnya lebih parah dari yang aku bisa bayangkan," ujar Eunha.
Jimin diam sejenak sebelum bertanya, "Karena kamu bisa merasakan apa yang dia rasakan, ditambah perasaanmu sendiri yang menyiksa ragamu? Apakah pertukaran jiwa itu meninggalkan efek samping yang begitu kuatnya?" tanya Jimin.
Eunha terkesiap. "Bagaimana kamu bisa tahu?" tanya Eunha.
"Selama tinggal berdua di sini bersamaku, dia menceritakan banyak hal. Termasuk pertukaran jiwa kalian. Tentu saja itu hal yang tidak masuk akal, aku sempat menganggap dia gila. Tapi, jika dipikir-pikir lagi, aku sempat melihatnya jadi orang yang feminim selama beberapa hari, lalu kemudian dia berubah jadi dirinya sendiri. Jadi, aku memutuskan untuk percaya padanya," jawab Jimin.
Eunha menyadarkan tubuhnya lagi di sandaran kursi. "Yah, karena itu. Aku berpikir pertukaran jiwa ini adalah hal yang bagus. Tapi, di saat tertentu bisa jadi boomerang." Eunha memegang dada sebelah kirinya dan berkata, "Di sini... sakit sekali. Tak hanya rasa yang aku alami sendiri, tapi juga rasa yang Jungkook alami... Kadang aku tak sanggup lagi..." Eunha kembali terisak.
"Kalau begitu hanya ada satu cara. Kamu dan dia harus bersama, harus bahagia. Kalau tidak, seumur hidup kamu akan terus merasakannya... sakit yang Jungkook rasakan. Begitupun Jungkook, dia akan terus merasakan sakit yang kamu rasakan," ujar Jimin.
Setelah berhasil menguasai dirinya lagi, Eunha berkata, "Untuk itulah aku ke sini. Aku tak akan berlari meninggalkannya lagi," kata Eunha. Lalu dia teringat akan satu hal, "Ah, Jaehyun oppa ke mana, ya? Kenapa dia tak menghubungiku?" tanya Eunha.
"Dia tadi mengejar kalian berdua saat kalian kabur. Dia dan Rachel," jawab Jimin.
'Ah, pasti Jaehyun oppa sedang sama Rachel sekarang,' batin Eunha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] SECRET GARDEN 2 #Wattys2018
FanfictionBagi Eunha, Jungkook yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Jungkook, Eunha yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar...