Warning! PG-18!
Bagi yang dibawah 18 tahun, dimohon kebijakannya untuk tidak membaca bagian awal chapter ini.Jungkook dan Eunha sudah sampai di apartemen yang dipinjamkan Jimin sembari membawa kantung belanjaan berisi snack. Jungkook menutup pintu apartemen dan terpesona ketika dia berbalik. Suasana apartemen Jimin serba putih, lampu yang menyala di ruang tengah, pintu kaca besar yang mengarah ke balkon menyajikan pemandangann kota Seoul di malam hari, semuanya membingkai keindahan Tuhan di hadapannya. Seharian ini Eunha memang berpakaian beda dari biasanya, dia mengenakan gaun warna pastel selutut yang mempertontonkan bahu cantiknya. Dan keindahan Tuhan itu kini tengah berjalan sembari menyalakan lilin beraroma yang diletakan di beberapa tempat.
Eunha menolehkan kepalanya ke Jungkook dan tersenyum lembut. “Mari kita habiskan malam ini berdua, chagiya,” ujar Eunha.
Atas dasar dorongan rasa dalam dada yang menggebu-gebu, Jungkook menjatuhkan kantung belanjaannya dan menghampiri Eunha dengan tergesa-gesa. Diciumnya bibir Eunha sedikit kasar, membuat Eunha terkejut sesaat. Tak lupa Jungkook memeluk pinggang Eunha, merapatkannya ke tubuhnya. Detik berikutnya Jungkook mendapati Eunha membalas ciumannya dengan sama kasarnya, yeoja itu juga meremas bagian belakang kepalanya.
Pertautan itu tetap terjadi meski kini mereka sudah bergerak ke ruang tengah. Jungkook menidurkan tubuh Eunha di atas sofa, dia lalu mengurung Eunha dengan tubuhnya. Sebelumnya, Eunha melepaskan tas selempang kecilnya. Pertautan itu mereka lanjutkan. Tak ada kelembutan karena cinta terlanjur menggelora dalam dada mereka, cinta yang membuah birahi di dalam masing-masing hati mereka.
Jungkook melepas ciumannya ketika mendapati wajah Eunha sudah memerah. Wajah Jungkook bersemu kemerahan. Eunha yang biasanya memang cantik, tapi Eunha yang berada di bawah tubuhnya jauh lebih cantik, apalagi dengan tatapan sayunya yang seolah menantang birahi Jungkook untuk lebih bergejolak.
“Chagiya, lakukanlah denganku,” pinta Eunha.
Jungkook sedikit terkejut. “Kamu serius?” tanya Jungkook. Eunha menganggukan kepalanya manja. “Tapi, aku tak punya pengaman,” ujar Jungkook.
Eunha tersenyum lembut dan mengambil sesuatu dari dalam tasnya, yang tergeletak di bawah sofa. Jungkook semakin terkejut ketika melihat Eunha mengeluarkan kondom. “Aku sudah menyiapkannya. Aku membelinya saat tadi di convenience store saat kamu melihat-lihat minuman,” ujar Eunha.
Jungkook menyeringai. “Rupanya pacarku sudah nakal,” ujar Jungkook.
“Aku nakal hanya untukmu.”
Jungkook menatap sekelilingnya lalu bertanya, “Di kamar?” tanya Jungkook. Eunha mengangguk. Dengan senyuman hangat dan tatap penuh cintanya, Jungkook bangkit berdiri dan membawa Eunha ke dalam gendongan bridal style. “Malam ini akan jadi milik kita berdua,” ucap Jungkook gentle. Eunha tak menjawab apapun, melainkan dia menyandarkan kepalanya di bahu bidang Jungkook.
Begitu mereka sudah sampai di kamar yang bercahaya remang-remang, Eunha berkata, “Turunkan aku sebentar. Ada yang ingin aku lakukan,” kata Eunha. Meski bingung, Jungkook menurunkan Eunha. Eunha berjalan menjauh dan berhenti di tengah-tengah ruangan, membelakangi kasur. Dengan lembut Eunha menyibakan rambut panjang sebahunya ke depan,memperlihatkan punggung dan bahu telanjangnya yang mulus pada Jungkook.
Eunha menolehkan kepalanya sedikit ke Jungkook. “Sayang, bisa tolong kamu lepaskan gaun ini untukku?” tanya Eunha.
Seperti terhipnotis, Jungkook mendekati Eunha setelah sebelumnya dia memastikan pintu dalam keadaan terkunci. Jungkook berdiri di belakang Eunha, dengan jantung berdegup dia mengusap bahu Eunha. Lalu dia menarik turun resleting gaun itu dan mendapati punggung telanjang Eunha menyapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] SECRET GARDEN 2 #Wattys2018
FanficBagi Eunha, Jungkook yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Jungkook, Eunha yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar...