Tanpa sadar, Jungkook memejamkan mata dan tersenyum dalam ciumannya. Tanpa sadar, Jungkook merangkul leher Eunha, tak ingin pertautan ini terlepas. Hanya sebuah ciuman yang singkat dan Jungkook menemukan kebahagiaan di sana.
Kebahagiaan satu detik yang membuat satu siang yang mengejutkan ini menjadi satu siang paling menyenangkan dalam hidupnya.
Sementara Eunha tak mampu bereaksi, hanya mampu berdiri diam di sana, membiarkan Jungkook mencium bibirnya dan merangkul lehernya. Dia tak mampu bergerak, seluruh sendi dan ototnya melemah. Baginya, ini semua terasa seperti mimpi. Ya, ini pasti tidaklah nyata.
Bagaimana mungkin seorang yeoja biasa bisa mencium bibir seorang pangeran tampan berkuda putih yang sempurna fisiknya seperti Jeon Jungkook?Oleh karenanya, dia berusaha melepas lengan Jungkook yang merangkulnya. Tak disangka, Jungkook kembali ke kesadarannya sepenuhnya dan melepas Eunha begitu saja. “A-apa yang kamu lakukan?” tanya Jungkook.
Sebuah pertanyaan yang tak langsung dijawab Eunha, dia masih mengumpulkan segenap kesadarannya. “Hah? M-maksudmu?” tanya Eunha.
“K-kenapa kamu menciumku?” tanya Jungkook.
“K-kamu yang menciumku duluan!” seru Eunha.
Belum sempat Jungkook mencerna apa yang terjadi, dia menatap sekelilingnya. Semua orang menatap mereka, ada campuran antara terkejut dan sakit hati yang datangnya dari para yeoja. Sebagian besar dari mereka menatap Eunha penuh amarah, seolah siap membunuhnya kapanpun juga.
‘Hah, bagaimana ini? Eunha sedang dalam bahaya!’
Jungkook menatap sekelilingnya, memutar otak dirinya untuk menyelamatkan Eunha. Akhirnya, pilihannya jatuh pada satu cara yang Jungkook akui menjengkelkan tapi kemungkinan besar ampuh.
‘Eunha-ya, maafkan aku.'
Jungkook mengangkat nampannya dan menuangkan isinya ke tubuh Eunha, membuat isinya--nasi, daging, sayur-sayuran, dan kari--mengotori rambut dan seragam Eunha. Kontan semua orang terkesiap, apa yang Jungkook lakukan sungguh tak terduga.
Jimin dan Taeyong menahan tubuh Jungkook. “Apa yang kau lakukan? Kau sudah keterlaluan!” seru Jimin.
“Kau akan ada dalam masalah besar, sobat.” Taeyong mengingatkan Jungkook.
Eunha, yang perasaannya campur aduk antara marah dan tersipu malu, bertanya dengan suara bergetar, “Apa yang kamu lakukan?” Lalu, dia menatap Jungkook dengan amarah yang mampu menusuk Jungkook tepat di hatinya.
Seolah tanpa belas kasihan, Jungkook menjawab, “Itu adalah hukuman untukmu karena telah menyentuh bibirku dengan bibirmu yang berbau busuk itu. Tak sembarang yeoja bisa mencium bibirku,” jawab Jungkook.
‘Maafkan aku, Eunha-ya. Aku terpaksa melakukannya. Kalau tidak, orang lain yang akan menghukummu.’
Eunha tak langsung menanggapi Jungkook. Rasa tersipu itu hilang seutuhnya, berganti dengan amarah yang menguasai hatinya. “Dasar brengsek!” desis Eunha.
Tanpa mengindahkan Eunha, Jungkook beralih menatap seisi ruangan. “Maaf karena membuat kalian tidak nyaman. Ini semua adalah kecelakaan, jadi jangan ada yang mengganggu Eunha setelah ini. Mengganggu Eunha adalah tugasku dan hanya aku yang boleh melakukannya.” Lalu, dia menatap Eunha lamat-lamat dan melanjutkan, “Kalau sampai aku tahu seseorang mengganggu perempuan ini, maka orang itu lebih baik menulis surat wasiatnya saat itu juga,” lanjut Jungkook lantang.
Sebuah ucapan yang mendapatkan reaksi dari semua orang, termasuk Jimin dan Taeyong. Hanya saja, dari semua orang yang mendengar, hanya Jimin dan Taeyong yang mengerti maksud Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] SECRET GARDEN 2 #Wattys2018
FanfictionBagi Eunha, Jungkook yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Jungkook, Eunha yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar...