Chapter 17

1.1K 146 17
                                    

Song rekomen

🎶Ben - If We Were Destined ost Hwayugi🎶

Saat Seulgi kembali, ia sudah tak melihat sosok Mina didalam kamarnya. Seulgi menyusuri seluruh ruangan untuk mencari sosok itu, namun tetap saja Seulgi tak menemukannya.

"Mina-ya...Kau dimana?" Lirih Seulgi sembari menghela nafas. Seulgi sangat mengkhawatirkannya sekarang, ingin rasanya ia membantu Mina untuk menghilangkan semua rasa kesedihannya tapi ia tak memiliki cara untuk membantunya.

"Pada akhirnya kita selalu dikalahkan oleh takdir." Gumannya sambil menitihkan air matanya. Pikiran Seulgi melayang pada memori dimana ia bersama-sama dengan Suga. Ia tidak bisa membayangkan seandainya dirinya mengalami hal sama seperti Mina sekarang.

"Aku tidak yakin akan bisa melaluinya, jika itu terjadi padaku." Gumannya lagi yang kini sudah tak sanggup lagi menahan air matanya yang menetes.

Ditempat lain Mina memakai dres tipis selutut berjalan dengan pikiran kosongnya, ia tak menghiraukan udara dingin yang menusuk kulitnya karena rasa itu tak sebanding dengan apa yang ia rasakan sekarang. Hatinya hancur, tak tersisa dan alasannya untuk tetap hidup seolah telah berubah menjadi buih dan akan lenyap terterpa hembusan angin malam.

Mina menangis dalam keheningan malam dan suara nyanyian hewan malam seolah sedang mengolok-ngoloknya, membawanya kedasar jurang kesengsaraan. Ia sudah rela melewati begitu banyak siksaan di dalam hidupnya dan bergentayangan kemana-mana hanya untuk berjumpa dengannya--sosok yang selalu berhasil membuatnya tetap bertahan dalam menghadapi apapun. Namun saat ini, ia harus melepaskan sosok itu--memaksakannya untuk lenyap begitu saja.

Mina tak sanggup dan tak akan pernah bisa melakukannya. Mina begitu mencintai Jungkook, sangat mencintainya sampai apapun akan ia lakukan untuk bisa bersamanya tapi jika keinginan itu datang dari bibir Jungkook? Keinginan yang berhasil meluluh lantahkan hatinya, pria itu tak ingin bersamanya lagi. Kata-kata itu lebih buruk dari serangan palu malaikat kematian sekali pun, membuat Mina tak berdaya dan merasa begitu hina.

"Apa yang kau lakukan di dini hari seperti ini?" Mina merasakan hangat sebuah mantal menyelimuti tubuhnya dan ia menemukan Taehyung berdiri dihadapannya, merapatkan mantal yang sudah menyelimuti tubuhnya.

"Wae? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" Taehyung mencoba mengusap air mata yang mengalir di pipi putih Mina dan itu semakin membuat Mina semakin terisak.

"Wae? Berhenti menangis dan katakan kepadaku?" Tanya Taehyung masih dengan suara basnya, memandang khawatir Mina membuat Mina tak bisa berkata-kata lagi selain menjatuhkan dirinya pada Taehyung.

Taehyung terkejut saat tiba-tiba Mina memeluknya tanpa sebab tapi ia tak melepaskannya. Entah, apa yang membuat gadis dihadapannya sesedih ini? Satu hal yang dapat Taehyung pastikan, bahwa ia sangat mengkhawatirkannya, sangat ingin melindungi gadis dihadapannya ini.

"Aku tidak tau apa yang membuatmu seperti ini? Hanya, kau perlu ingat ini mulai dari sekarang. Aku, Kim Taehyung akan selalu disampingmu dan melindungimu. Maukah kau menerima penawaran ini?" Mina tertegun dan air matanya jatuh lagi, merasa terharu dengan pernyataan Taehyung.

"Gomawo..." Lirih Mina yang semakin menenggelamkan wajahnya pada dada Taehyung.

"Hm...Aku tidak akan menyia-nyiakan kepercayaanmu." Balas Taehyung dengan kebahagian di wajahnya.

---***---

Sinb terjaga saat merasa cahaya mentari berhasil mengusiknya, tubuhnya menggeliat dan tangannya meraba-raba untuk menemukan sosok lain disampingnya.

JEOSEUNGSAJA | SinKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang