Chapter 23

879 122 23
                                    

🎶Playlist🎶

BTS - The Truth Untold

Seorang pria dengan pakaian warna hitamnya, berjalan dengan tenang ditengah malam dengan ditemani udara dingin serta deretan pepohonan dan beberapa lampu jalanan. Kepalanya menengadah keatas, menikmati sentuhan angin yang seolah menjamah wajahnya, tak lupa dengan beberapa kelopak bunga cerry blossom yang berguguran.

Sejuk, hanya kata itu yang mampu Jungkook rapalkan dalam hatinya. Tengah malam dengan bulan purnama nan indah ini, seharusnya ia nikmati bersamanya bukan?

"Hwa-eun, aku merindukanmu." Lirihnya sembari menghela nafas.

Jendarrr

Braakk

Jungkook memandang kedua mobil yang rusak karena saling berbenturan. Ia berjalan tenang ke tengah jalan, memandangi tubuh seseorang yang tergeletak dengan berlumuran darah.

"Keluar! Sebelum aku menyeretmu!" Kata Jungkook dengan dingin. Sesosok roh perempuan pun keluar dari tubuh itu, memandang Jungkook takut-takut.

"Jang Nari, 23 tahun. Meninggal pukul 00.13 karena kecelakaan dengan pendarahan dikepala dan perut." Kata Jungkook yang menggerakkan tangannya dan muncullah secangkir teh penghilang ingatan.

"Minum!" Perintahnya dan roh perempuan itu menggeleng sambil menangis.

"Aku tidak bisa mati seperti ini. Aku harus menemui eomma."

Rengeknya membuat Jungkook tersenyum sinis.

"Berhenti beralasan. Selama hidupmu kau lebih suka tinggal di apartemen sendiri dan membawa kekasihmu kesana. Bahkan saat eommamu meneleponmu agar datang menemaninya dirumah sakit, kau tak mau datang. Kau pikir? Kau bisa membohongi seorang malaikat?" Cibir Jungkook membuat roh itu semakin menangis.

"Karena itu sekarang aku menyesal. Tolong berikan kesempatan agar aku bisa mengatakan kata maaf kepadanya."

Roh wanita itu pun bersujut dihadapan Jungkook dengan penuh permohonan.

"Sudah terlambat, takdirmu telah ditetapkan oleh langit dan tak dapat dirubah lagi. Jadi, minum teh itu sekarang!" Kata Jungkook, namun roh itu masih menggeleng membuat Jungkook menghela nafas.

Tangannya bergerak keatas, seolah berusaha meraih sesuatu dan terbukalah sebuah lubang hitam menganga.

"Dengan terpaksa, aku harus menyeretmu!" Tegas Jungkook yang kini mengarahkan tangannya pada roh tersebut.

"ANDWAE!!!!"

Roh itu pun berteriak sebelum akhirnya tenggelam dalam lubang kegelapan tersebut.

"Kau selalu dingin, seperti biasanya." Suara seseorang yang sepertinya Jungkook kenali, membuat namja itu menoleh. Wajah dinginnya berubah dalam seketika menjadi lebih ceria.

"Jin hyung!" Pekiknya, menghampiri Jin yang telah selesai mengirim roh pria yang menanbrak wanita barusan.

"Aigo...Berapa lama kita tidak bertemu?" Tanya Jin yang kini memeluk penuh rindu sosok Jungkook.

"Entahlah, aku tidak punya banyak waktu untuk menemuimu." Akui Jungkook dan Jin pun mengangguk mengerti.

"Ne, tidak masalah. Semua malaikat pun tau seberapa sibuknya dirimu. Kau kembali menjalankan tugas seperti ini, aku sedikit merasa lega." Kata Jin dan Jungkook seolah memikirkan perkataan Jin.

"Semua malaikat tau? Maksudmu apa hyung?" Tanya Jungkook yang tak mengerti dengan sesuatu yang di bicarakan Jin.

"Keberhasilanmu menakhlukan iblis terkuat itu. Apa kau tak melihat perubahan mereka saat kau berada dipertemuan kemarin?" Tanya Jin dan Jungkook pun mulai berusaha mengingat-ingat.

JEOSEUNGSAJA | SinKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang