Sinb terbangun saat merasa pergerakan disekitarnya, ia segera membuka matanya dan mendapati Jungkook duduk dengan badan separuh naked karena bagian bawahnya tertutupi oleh selimut, ia sedang memandangi Sinb.
"Wae?" Tanya Sinb yang juga ikut duduk dan memeluk Jungkook erat. Sama-sama tak berbusana, membuat kulit mereka saling bersentuhan.
Perasaan saling merindukan itu, masih melekat kuat diantara keduanya. Kenangan masa lalu dan masa sekarang terus hadir memenuhi fikiran mereka. Liku-liku takdir ini tak akan pernah beranjak dari kehidupan mereka dan keduanya menyadari itu sepenuhnya.
"Aku masih merindukanmu." Guman Jungkook yang mulai menciumi bahu mulus Sinb, mulai merambat pada lehernya sepertinya ia belum puas setelah semalam telah banyak memberikan kiss smark pada leher mulus Sinb.
"Kook cukup! Aku harus segera menemui dua wanita itu." Kata Sinb dan Jungkook pun menghentikan aksinya, memandang Sinb dengan tersenyum dan lagi-lagi mencium singkat bibir rasa cerry itu.
Chu~
"Kenapa kau ingin segera menemui mereka? Kau merindukannya?" Duga Jungkook membuat Sinb memeluknya.
"Ne...Aku merindukan mereka sama seperti saat merindukanmu." Bisiknya seolah menggoda Jungkook. Seperti ini lah mereka jika hanya berdua, tak berhenti saling menggoda.
"Tapi...Rasa rindu ku masih belum hilang." Kata Jungkook yang mendorong tubuh Sinb membentur tempat tidur, membuatnya terlentang dan Jungkook datang menyerangnya dengan lumatan-lumatan cepat dibibirnya, mengecap dengan bergairah.
Lagi, mereka menyambut pagi ini dengan pergulatan cinta mereka yang sepertinya tak pernah berakhir.
---***---
Seul dan Myoui sedang bersantai disebuah cafe layaknya wanita korea pada umumnya, meminum secangkir latte dan beberapa cake sembari membaca majalah fasion.
Tanpa orang tau, mereka melirik seorang pria yang kini duduk dengan memakan beberapa menu tanpa mempedulikan ekspresi shock bahkan jijik dari beberapa pengunjung yang memperhatikannya. Meskipun paras pria itu terlihat lumayan tapi tetap saja itu pemandanganya yang cukup mengerikan.
"Bagaimana ada seorang iblis menyukai makanan sepertinya?" Seul berbisik pada Myoui.
"Entahlah...Kalau manusia pada umumnya, tidak akan mampu memakan sebanyak itu tapi ia, bisa melakukannya." Kata Myoui yang masih terbengong-bengong tak percaya bahwa pria itu mampu menghabiskan lebih dari 10 menu.
"Sampai kapan kita akan menunggunya? Aku sudah lelah mengintainya semenjak beberapa hari ini." Keluh Seul.
"Bersabarlah...Ia selalu berada didalam kerumunan. Kita juga tak memiliki banyak energi untuk membawanya pergi karena kita masih sangat lemah." Benar kata Myoui, mereka masih dapat dihitung dengan jari saat berengkarnasi menjadi malaikat.
"Ah...Kemana wanita yang mereka bilang kapten kita itu? Seharusnya ia menemui kita kan? Pasti sekarang ia bersenang-senang bersama Jungkook sunbae...Aarggghhh memikirkannya saja sudah membuat ku kesal!" Gerutu Seul.
"Diam...Kecilkan suaramu bodoh! Kau tidak boleh berbicara sembarang tentang mereka. Kalau sampai ada seseorang yang mendengarnya, itu akan membuat kita mendapatkan masalah." Myoui memperingatkan Seul.
Seul pun mendengus. "Biarkan saja! ah...ini sangat mengesalkan sekali. Bagaimana mereka bisa memiliki hubugan seintim itu? Kenapa juga Jungkook sunbae bisa menyukai wanita yang dingin itu. Kau atau pun aku, bukankah kita lebih cantik dari pada dirinya?" Seul adalah Seul, sangat berbeda dengan dirinya dimasa lalu. Ia lebih suka berbicara apa adanya tanpa mau memendam semua yang ada dalam fikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEOSEUNGSAJA | SinKook
Fanfic#Rank 5 in Mina | 24-5-2018 #Rank 27 in Mistery | 11-5-2018 #Rank 709 in Fanfaction | 22-4-2018 Beberapa ada yang aku private ---Follow aku aku dulu ya >< Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tid...