Sinb hanya mampu menangis dalam diam saat tubuhnya mulai terangkat, bahkan gadis itu membiarkan Seulgi pingsan begitu saja. Ia hanya mampu mengungkapkan beribu maaf dalam hatinya.
Sinb pun melayang-layang di atas gua dengan pakaian hambok warna putih dengan tubuh yang bersinar terang. Disana, sudah ada tetua Hwang dan RM yang tengah menunggunya.
"Hwang Eunbi, kau akan memakai nama itu lagi mulai dari sekarang. Aku akan mengembalikan semua kekuatan murni seorang malaikat kematian dan menghapus semua kekuatan hitam mu. Beberapa minggu kedepan, pergilah ke gua timur dekat mata air dan bersihkan dirimu disana." Ucap tetua Hwang sambil memandang Sinb iba.
"Eunbi...Ingat setelah ini siapapun yang dulunya berada didekat mu tidak akan mengingatmu sama sekali." Lanjut tetua Hwang membuat Sinb mengangguk mengerti dengan air mata yang semenjak tadi mengalir. Sementara RM menatap Sinb khawatir, ingin rasanya ia datang dan mendekapnya, berusaha memberikannya rasa nyaman untuk membuatnya lebih tenang.
"Rapmon, antarkan dia ke gua itu." Pinta tetua Hwang pada RM.
"Baik tetua..." Patuh RM yang kini melayangkan tubuhnya mendekati Sinb yang masih termenung dengan sedih, RM merangkulnya.
"Kau harus menunggu disana, sebelum aku menurunkan perintah resmi untuk hukuman mu." Kata tetua Hwang sambil menghela nafas panjang.
"N-ne a-aboji." Jawab Sinb dengan terbata.
"Tetua kami pergi." Pamit RM dengan membungkukkan dirinya, kemudian tetua Hwang menganggu dan mereka berdua menghilang, menyisakan tetua Hwang yang terlihat termenung.
"Ji eun, ottokae? Aku tidak bisa menjaga putrimu dengan baik." Lirih tetua Hwang yang mulai berkaca-kaca.
---***---
Mina tak lantas mengajak Jungkook pulang, ia masih ingin berjalan-jalan disekitar taman seperti ini, merasakan bagaimana udara segar, bagaimana berjalan dan berlari sambil tertawa.
"Kau menyukainya?" Tanya Jungkook yang gemas melihat tingkah Mina dan gadis itu segera mengangguk cepat.
"Jendral Jeon, aku menyukainya." Ungkap Mina senang.
"Kau harus sering mengucapkan terima kasih kepada Sinb mulai dari sekarang. Kalau bukan karena dia, kau tidak akan bisa memiliki tubuh manusia seperti ini." Ungkap Jungkook membuat Mina diam dengan kirut di dahinya.
"Sinb? Siapa dia?" Jungkook yang tadinya menatap sebuah pohon kini langsung menoleh pada sosok Mina disampingnya. Menatap gadis itu heran, bagaimana bisa ia tak mengingat gadis yang telah membuatnya nampak seperti manusia seperti sekarang?
"Kau lupa atau karena kau telah masuk kedalam tubuh ini membuatmu lupa?" Tanya Jungkook bingung dengan dugaanya sendiri, jika memang iya? Kenapa Seulgi tidam lupa? Malahan gadis itu menjadi asisten Sinb sekarang.
Mina menggeleng. "Aku benar-benar tidak tau Jendral Jeon." Kata Mina dengan jujur.
"Yak! Apa yang kau lakukan disini?" Suara keras seseorang membuat Jungkook beserta Mina menoleh kearah suara itu. Mata Jungkook seolah akan keluar saat melihat sosok itu yang tak lain adalah Taehyung yang kini berjalan mendekatinya. Mina segera bersembunyi dibalik tubuh Jungkook.
"Ini tengah malam dan kau bermain bersama anak manusia. Apa dia kekasihmu?" Tanya Taehyung yang membuat Jungkook tambah bingung. Bukannya pria ini tahu siapa kekasihnya?
"Maksudmu apa Hyung? Bercandamu tidak lucu, lehermu akan patah kalau kau sampai membicarakan hal ini di depan Sinb." Jungkook berusaha memperingatkan Taehyung, melancarkan actingnya seperti biasa.
"Sinb? Siapa? Kekasihmu yang lain? Sebenarnya kau punya kekasih berapa?" Tanya Taehyung sembari manatap Jungkook tak percaya dan kini Jungkook juga menatapnya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEOSEUNGSAJA | SinKook
Fanfiction#Rank 5 in Mina | 24-5-2018 #Rank 27 in Mistery | 11-5-2018 #Rank 709 in Fanfaction | 22-4-2018 Beberapa ada yang aku private ---Follow aku aku dulu ya >< Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tid...