Chapter 32

469 84 5
                                    

Hi... 🙌🙌🙌

Aku uda janjiin ini kemarin ya 😂
.
.
.
Cuman yg vote ada 2 orang doank, padahal aku butuh banyak dukungan u.u
.
.
Ya uda, untuk terakhir kalinya aku pengen kalian kalau nggak keberatan buat baca cermin (cerita mini) di @ranseteam dengan judul "The Area Dangerous Team"

Jadi bantu Vote x Komen, soalnya sekarang terakhir vote 😉
.
.
Happy Reading
📖📖📖
.
.
.

Jungkook telah tiba di rumah hanoknya. Pikirannya begitu kacau saat ini, ia merasa cukup bingung antara menuruti perintah Tetua Hwang atau nekat untuk pergi menyelamatkan Sinb. Namuan, ia juga tidak bisa mengabaikan tentang fakta bahwa Sinb dan Joy adalah saudara, tetua Hwang pun seolah menjamin jika Joy tidak akan melukai Sinb. Bukankah hal ini cukup membingungkan?

Seul dan Myoui yang lebih sering berkeliaran di rumah hanok ini karena memang tak ada pekerjaan dari sang kapten selain status mereka yang telah syah menjadi kekasih para malaikat tampan menghuni rumah Hanok ini, mereka memandangi Jungkook penuh tanya. Keduanya penasaran, sekaligus merasa cukup heran karena tidak biasanya Jungkook muncul dengan muka lesu seperti itu.

Kenyataan bahwa mereka tak begitu akrab juga membuat ke kikukan ini semakin parah.

"Sunbae, apa kau lapar?" Myoui bertanya dengan kikuk seperti biasanya, nampak menggemaskan juga dalam bersamaan. Kemungkinan, Taehyung terpikat karena sikapnya yang menggemaskan seperti ini.

"Sunbae, wajahmu menunjukkan sesuatu buruk telah terjadi." Seul dengan segala sok taunya dan sikapnya yang seperti ini tak jauh berbeda dengan Suga yang terkadang selalu jujur dalam menyampaikan pendapatnya.

Jungkook pun hanya mampu mendesah, ditengah kekalutan pikirannya. Dua sisi kuat bergejolak disana, antara keinginannya menyelamatkan Sinb atau pergi bersama dua wanita ini untuk mencabut nyawa manusia pengikut iblis.

"Wae? Kau tidak ingin cerita?" desak Seul yang kini duduk dihadapannya. Dari pada menjadi naif dan menjaga sopan santun, rasa penasarannya lebih besar saat ini, melebihi apapun.

"Apa ini berhubungan dengan kapten?" Bahkan Myoui mencoba untuk menebaknya.

Jungkook pun memejamkan matanya, kelelahan secara emosional cukup membuatnya letih. Kekesalannya pada Sinb karena tak mengatakan apa yang sebenarnya terjadi juga membuatnya cukup kecewa. Namun, ia juga tak bisa menyalahakan kekasihnya itu, Jungkook juga mungkin akan bertindak sama seperti Sinb, jika Joy adalah saudarinya. Mungkin, saat ini yang tersisa hanya kekhawatirannya yang terus bertambah dan menggunung.

Malaikat tampan ini pun membuka matanya. "Kalian tau, kapten kalian sekarang berada bersama iblis bernama Joy," ungkap Jungkook.

"MWO???" reaksi keduanya bersamaan. Terkejut dan merasa shock dalam bersamaan.

Mereka tentu mengenal iblis bernama Joy karena akhir-akhir ini mereka sering kali mendengar namanya di sebut oleh beberapa malaikat. Selain kekuatannya yang besar, ia juga berhasil membuat beberapa malaikat ketakutan hanya mendengar namanya. Keji dan menyeramkan lebih dari iblis mana pun.

"Ottokae? Bagaimana kapten bisa selamat?" Myoui yang lembut itu tiba-tiba menangis.

"Sial! Apa kau akan diam saja? Kau tidak akan menolongnya?" tanya Seul dengan amarah yang meledak-meledak.

Alih-alih langsung menjawabnya, Jungkook menggelengkan kepalanya beberapa kali.

"WAE?" pekik mereka bersamaan. Merespon tindakan Jungkook yang seolah tak peduli pada Sinb.

JEOSEUNGSAJA | SinKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang