Baru saja beberapa langkah aku pergi dari parkiran uji nyali itu, aku merasa ada yang mengikutiku, membuatku semakin bergidik ngeri, kukencangan jalanku menjauhi tempat itu dan tiba-tiba saja ada yang membekapku ,
Brukk
Hanya suara itu yang bisa kudengar yang berasal dari tubuhku sebelum kegelapan menguasaiku.
Entahlah sudah seberapa lama aku tertidur, saat aku bangun kondisiku jauh dari kata baik-baik saja.
Kondisiku saat ini, aku terbaring disebuah ranjang ukuran king size, dengan kedua tangan dan kakiku diikat masing- masing disudut ranjang, dan yang lebih parahnya lagi Kondisiku, dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.
Aah shit siapa yang tega melakukan hal keji ini???
" sudah bangun cantik ?" Suara bariton khas seorang pria mengagetkanku
" Pak Dika????" Kataku kaget
Belum sempat aku tersadar dari kekagetankuPak Dika menghampiriku dan naik keatas tubuhku , posisinya bahkan menindihku saat ini.
Entahlah apa yang akan dilakukan pria ini." Bapak mau apa Pak?" Kataku dengan suara tercekat. Dia tidak bergeming dengan pertanyaanku.yang dia lakukan justru malah membuatku semakin takut padanya.
Pak Dika mulai mempreteli satu persatu benang yang menempel ditubuhnya.
Dia mulai mencium bibirku dengan paksa, dan tentu saja aku tidak pasrah begitu saja, aku berusaha meronta tapi sepertinya percuma ikatan tali sialan ini , sangat kencang, semakin aku meronta, semakin sakit pergelangan kaki dan tanganku.
Dia melepas ciumannya dari bibirku dan memandangku dengan tatapan penuh kebencian.
" Bapak mau apa ? Tolong lepasin saya pak " kataku memohon, sedangkan dia justru malah menyeringai,
" saya mau bawa kamu ke surga , jadi kamu jadilah gadis manis dan nikmati saja, kalo kamu tidak mau terluka" ancamnya
" Gak Pak , saya Gak ma...., hmmmp"
Sialan, belum selesai aku bicara, dia sudah membungkam mulutku dengan bibirnya, dan lidahnya merangsek masuk kemulutku, menjijikan.
Kami jadi bertukar ludah, lidahnya menyapu gigi-gigiku dan dinding rongga mulutku.Bibirnya mulai terlepas dari bibirku menuruni ceruk leherku menciuminya tanpa henti. Setelahnya bibirnya terus turun dan dia mulai bermain diarea payudaraku, dia menghisap putingku dan meremas- remasnya.
Membuatku semakin ketakutan ." Pak, jangan Pak" kataku memohon dengan terisak, berharap dia akan menghentikan aksi bejatnya
Dia masih bermain menghisap payudaraku , menggesek- gesekan miliknya diatas milikku dan kini miliknya dengan lancangnya memasuki milikku tanpa ijin. Tidak perduli apa milikku siap menerima miliknya.
Rasanya ngilu, perih, dan sakit yang teramat luar biasa, miliknya semakin dalam merangsek memasuki milikku, mengoyak setiap lapis hymen yang menutupi vaginaku.
Aku terus meronta dan berteriak meminta tolong pada siapa saja, memanggil ayah dan ibuku berharap mereka akan datang menolongku menghentikan aksi bejad pria TUA ini.
Bukannya berhenti, pria ini justru semakin brutal memperkosaku , tidak perduli pada isakanku.
Entah lah sudah berapa jam dia menggagahiku, tubuhku rasanya seperti hancur lebur, apalagi bagian bawah tubuhku rasanya sakit sekali.
Setelah kelelahan sehabis menggagahiku, pria ini menghempaskan tubuhnya disampingku, melirikku dengan seringai kepuasan dan penuh kebencian.
" terima kasih cantik , sudah memberikan keperawanan kamu sama saya , kamu tenang saja saya akan membayar kamu mahal" katanya sambil merogoh tas kerjanya ,
Dia melempar beberapa uang berwarna merah yang jumlahnya sangat banyak kewajahku. Sungguh penghinaan yang sangat kejam.Pria gila, dia fikir, aku ini pelacur apa, yang dengan suka rela menyodorkan tubuhnya untuk dinikmati pria hidung belang macam dia. Gumanku dalam hati.
Aku masih terus terisak, menangisi takdir kejam dalam hidupku.
Pak Dika melepas semua ikatan ditangan dan kakiku ,membiarkanku menutup tubuh polosku dengan kain sprei penuh bercak darah.Dia....
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )
RandomBertahun- tahun aku memendam perasaan dendam ini, bahkan dendam ini sudah menguasai hatiku bahkan hingga seluruh aliran darahku. Akhirnya aku menemukan cara sekaligus alat untuk membalaskan dendamku. Kalian semua bersiaplah menyambut kedatanganku b...