Aku masih terus terisak, menangisi takdir kejam dalam hidupku.
Pak Dika melepas semua ikatan ditangan dan kakiku ,membiarkanku menutup tubuh polosku dengan kain sprei penuh bercak darah.Aku masih saja terus menangis sesenggukan, sedang kan pak Dika, dia sama sekali tidak merasa berdosa sedikitpun padaku, setelah dia selesai memakai pakaian lengkap , dia berjalan menghampiriku.
" ini baru permulaan cantik " bisiknya sebelum pergi tenggelam dari balik pintu , meninggalkanku yang masih tergugu sendirian ditempat ini.
Aku berusaha bangkit dari ranjang , berjalan terseok-seok menuju kamar mandi, menahan seluruh rasa nyeri yang tertinggal akibat kebejatan Pak Dika,
Aku menyalakan shower , dan mengguyur seluruh tubuhku berusaha menghapus seluruh rekam jejak yang ditinggalkan Pak Dika ditubuhku.Sekarang aku merasa kotor dan sangat hina , aku bahkan jijik dengan diriku sendiri, harta berhargaku yang harusnya aku persembahkan untuk suamiku kelak, terenggut paksa oleh pria TUA yang lebih pantas kupanggil ayah itu.
Entahlah sudah berapa jam aku menyiramkan air ditubuhku, sampai rasanya kulitku mengkerut dan tubuhku menggigil, pandanganku juga mulai kabur karena efek air mataku. Sebelum aku pingsan ditempat ini, aku putuskan untuk pergi dari tempat laknat ini.
Aku mengeringkan tubuhku dengan handuk yang tadi aku temukan dikamar mandi, sebelum memakai pakaianku yang berserakan dilantai,
Dan mengambil tasku yang untungnya masih tergeletak dilantai dan keluar dari tempat laknat ini.
Sebelum aku beranjak dari tempat ini,aku mengamati seluruh sisi ruangan, tempat yang menjadi saksi bisu , awal kehidupan kelam dan awal penderitaan hidupku ini dimulai.
Aku berjalan keluar dari Hotel ini dengan terseok-seok menahan sakit diarea bagian bawah perutku, setelah beberapa menit menunggu, aku pulang kerumah dengan menaiki taksi yang lewat didepan Hotel.
*
" Yaa Ampun Kinan, dari mana aja kamu semalem gak pulang?,
"mamah sama Ayah , khawatir nyariin kamu "
" Risty sama Rasty juga gak tau kamu kemana, mana handphone kamu gak aktif lagi" repet kedua orang tuaku bergantian dengan wajah cemas menyelidik
" Iyaa Mah Handphone Kinan Lowbat, tadi malem Kinan nginap dirumah Ira, soalnya Kinan kemaleman dan mau pulang juga udah gak ada kendaraan umum lewat, Kinan cari Risty sama Rasty juga gak ketemu " bohongku
" Ooh yaa udah kamu mandi , ganti baju dan makan, kamu belum sarapankan?"
Boro-boro sarapan Mah, mau pulang aja aku takut.batinku
" iya Mah" kataku
Setelah membersihkan diri, aku turun kedapur dan memakan , makanan yang tersedia dimeja makan, ibu dan ayahku sudah pergi bekerja , sekarang aku hanya sendirian dirumah, bayangan wajah Pak Dika yang menggagahiku , terus berputar diotakku. Dan sukses membuat air mataku menganak sungai dipipiku.
Entahlah kejutan apa lagi yang akan tuhan berikan padaku.
Aku pun tidak tahu , dan berharap semoga takdir tidak mempermainkanku lagi.**************
Satu bulan setelah , kejadian malam prom itu.Entahlah perasaanku sedikit was- was , takut-takut kalau perbuatan bejad Pak Dika akan membuahkan hasil.
Beberapa hari ini aku merasakan ada yang tidak beres dengan tubuhku, bahkan saat aku bangun pagi tadi, aku merasa mual dan kepalaku terasa pening luar biasa, bahkan akhir- akhir ini aku tidak nafsu makan. Aku juga sudah terlambat datang bulan sejak dua minggu yang lalu .
Tadinya ibuku mau mengantarku kerumah sakit , namun aku tolak, jujur untuk saat ini aku takut dengan rumah sakit, sebenarnya aku lebih takut kalau orang tuaku tau tentang kejadian naasku beberapa minggu yang lalu .
*****
Aku memberanikan diri mencoba tespack yang tadi siang aku beli diapotik, entahlah kenapa aku melakukan ini, aku mencoba alat ini di kamar mandi kamarku, setelah mengambil air seniku dan menempatkannya diwadah dan mencelupkan alat itu. Selama sepuluh detik sesuai petunjuk penggunaan yang tertera dibalik bungkus alat ini. Kemudian mengangkatnya dan menunggu.
1 menit
2 menit
3 menit
DEGHHHHHH
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )
RandomBertahun- tahun aku memendam perasaan dendam ini, bahkan dendam ini sudah menguasai hatiku bahkan hingga seluruh aliran darahku. Akhirnya aku menemukan cara sekaligus alat untuk membalaskan dendamku. Kalian semua bersiaplah menyambut kedatanganku b...