Ratna duduk di sofa, menuruti instruksi Dika, sedangkan Dika menelpon seseorang. Sambil menahan pinggang Kinan yang tadi ingin beranjak dari pangkuannya.
Untuk menjaga sopan santun sebagai layaknya seorang menantu yang baik, Dika, mempersilahkan ibu mertuanya, duduk dan menjamunya.
" Pak, lepasin malu iih, ada mamah Pak" bisik Kinan ditelinga Dika. Bukannya menurut, Dika malah semakin menekan erat tubuh istrinya dipangkuannya. Sedangkan Kinan sangat merasa risih dengan perlakuan dominan suaminya, andai tidak ada ibunya diruangan ini ,mungkin Kinan akan langsung menendang bagian inti Dika yang masih berdiri kokoh dibawah paha Kinan,membuat Kinan menatap horor suaminya.belum puaskah suami tuanya menggagahinya?? Batin Kinan berteriak ngeri.
"Gak apa-apa sayang, kamu lucu Kinan, aku jadi makin Cinta" goda Dika tanpa rasa malu menciumi wajah dan bibir istri mungilnya didepan Ibu mertuanya.
Dika memang yang sudah lepas urat malunya, tanpa rasa canggung melakukan hal-hal intim , bahkan didepan Ratna yang notabene ibu dari Istrinya. Sedangkan Kinan semakin dibuat mengkerut saking malunya. Melakukan hal-hal intim didepan ibunya sendiri, jelaslah, Manusia normal mana yang mau hal-hal intim live Actionnya di tonton gratisan oleh khalayak. Sekali pun itu keluarga nya sendiri.
" Pak iih, gatel banget tangannya" dengus Kinan Kesal karena tangan nakal Dika yang terus meraba-raba paha Kinan dan merambat kedaerah paling sensitif wanita itu, entah sadar atau tidak apa yang dia lakukan Dika membuat Kinan harus mati-matian menahan desahan yang sedari tadi membuatnya kalang kabut karena ulah jari-jari Dika. Sedangkan Dika dengan santainya malah menyeringai senang istri mungilnya menginginkan sentuhan lebih darinya.
"Ehemm" Deheman Ratna membut Kinan semakin menciut saking malunya.
Kinan dan Dika beranjak dari kursi kerja Dika, mendudukan diri di sofa berhadapan dengan Ratna.
" Kamu ngapain Nan siang-siang disini, gak kuliah??" ucap Ratna sarkas. Melirik tajam putri kandungnya.
" Emm udah pulang Mah, ini tadi aku mau ngajakin Papahnya Ben makan siang bareng, iya kan Mas" kata Kinan sambil melirik Dika meminta agar suaminya memberikan dukungan padanya.
"Harusnya aku yang nanya sama Mamah, ngapain mamah siang-siang begini nyatronin suami orang" batin Kinan tak terima Ibunya bertanya dengan nada sinis padanya.
Kinan sudah tau dengan betul seperti apa sepak terjang ibu kandungnya itu. Wajarlah dia curiga jika Ibu kandungnya akan bermain gila. Terlebih dengan ayah kandung anaknya. Batinnya berteriak tak rela.
" Kalo Mamah mertua kesini ada perlu apa?" Tanya Dika menggoda Ratna.
Dika tahu dengan betul apa tujuan Ratna datang kekantornya, jika dulu sebelum ia menikah, ia akan dengan senang hati menyambut kedatangan Ratna kekantor nya, maka lain dengan sekarang, apa lagi Dika sudah tau, seperti apa watak asli Ratna. Dulu Ratna memang sering datang kekantor Dika. Dan memberikan perhatian-perhatian yang tidak pada tempatnya.
" Oh ini aku bawain makan siang buat Mas Dika" ucapnya mesra sambil mengedipkan sebelah mata pada Dika.tidak perduli pada istri mantan kekasihnya yang saat ini duduk dihadapannya.
" Mas??????" Tanya Kinan mengonfirmasi , menguji apakah Indra pendengaran nya tidak salah tangkap. Dan melirik suaminya curiga.
" Mamah kayanya salah deh manggil suami aku Mas, dia ini menantu mamah, harusnya mamah manggil suami aku, Nak Dika misalnya" ucap Kinan mencoba menasehati ibunya.
" Ya gak lah Nan, suami kamu ini kan sepantaran sama Mamah , gak salah dong , mamah manggil dia Mas"
Mengalihkan pembicaraan Kinan mengajukan pertanyaan.
" Kenapa mamah bawain makan siang buat suami aku, jarak rumah ataupun kantor ayahkan jauh dari sini" sindir Kinan yang membuat Ratna mati kutu.
"Ehhg.. Mamah gak sengaja aja masak banyak jadi dari pada mubazir mending mamah bawa kesini"
" Oh" Kinan hanya ber-oh ria dengan pernyataan ibunya. Kinan tahu dengan betul ibunya bukanlah sosok ibu rumahtangga, dibandingkan dengan memasak Ibunya jauh lebih suka bersolek dan mejeng di mall bersama geng sosialitanya.
Melihat adu tatap mata dan perang sinis antara ibu mertua dan istrinya, Dika berusaha mengalihkan topik. Aura ruang kerjanya mungkin sebentar lagi akan jadi Medan perang ibu dan anak.
" Sayang, kamu belum makan siang, kita makan, makanan yang dibawa mamah aja, kamu kan harus banyak makan" ucap Dika mengelus Surai rambut panjang Kinan , menyingkirkan anak rambut Kinan dan menyelipkannya ditelinga istrinya.
" Aaaa sayang " kata Dika membuat gerakan mulut terbuka sambil menyuapkan sesendok penuh makanan kemulut Kinan.
" Pinter" puji Dika mencurigakan. Jika biasanya dia akan mengatai Kinan bodoh tapi lain saat ini.
Tidak tahan melihat adegan romantis antara suami istri yang lebih romantis dari drama Korea itu, membuat Ratna menyentakan kaki dan keluar dari ruangan ber-AC yang entah sejak kapan terasa panas itu.
Tidak perduli dengan sikap tiba-tiba Ratna, kedua pasangan suami istri itu terus makan hingga makanan itu habis tak tersisa.
" Pak, Mamahku sering kesini ya?"
" Iya" pukas Dika singkat.
" Terus bapak seneng ?" Lirik Kinan penuh selidik.
" Seneng, mamah kamu cantik, seksi , wangi, modis apa lagi yaa pinter juga" kata Dika menggoda istri Abgnya.
Mendengar suaminya memuji-muji wanita lain dihadapannya membuat hati Kinan meringis nyeri. Meski Kinan tidak yakin dengan perasaan aneh yang saat ini merayapi hatinya. Apakah dirinya cemburu?? Tanyanya pada dirinya sendiri, dan yaa dia merasa sakit dan marah saat suaminya memuji-muji kelebihan wanita lain dihadapannya.
" Ngapain aja sama Mamahku,?" Tanya Kinan dengan suara bergetar.
Dan itu membuat Dika tersenyum senang dalam hati, karena berhasil menjahili istrinya."Banyak" jawab Dika santai. Mati-matian Dika menahan diri agar tidak tertawa. Menggoda Kinan adalah hal wajib bagi seorang Andika Prawira, harinya akan terasa kurang lengkap bila belum menggoda istri kecilnya.
"jangan bilang bapak ada affair sama Mamahku ya Pak, aku kenal Mamahku seperti apa" suara Kinan melemah dengan mata berkaca-kaca.
" mungkin, kamu cemburu?,"
" Jelas aku cemburu bapak suamiku, tapi bapak masih aja ada affair sama perempuan lain, aku gak terima , aku gak mau dimadu pokoknya" kata Kinan mulai mengomel sambil terisak-isak. Layaknya anak kecil yang sedang merajuk Kinan terus menghentakkan kakinya ke lantai dan memukuli dada bidang suaminya tanpa ampun. Dan sayang nya pukulan kepalan kecil istrinya tidak berpengaruh pada Dika.
Pecah sudah tawa Dika, bahkan saat perutnya sakit karena menertawakan jalan pikiran istrinya yang terlalu jauh. Dika tidak kunjung berhenti tertawa.
" Kamu lucu, Nan, siapa juga yang mau nikah lagi, tapi kalo kamu ngijinin aku nikah lagi, dengan senang hati istriku sayang" kata Dika dengan melirik nakal. Bukannya mendinginkan suasana hati istrinya dia malah semakin gencar menggoda istrinya.
" Udah selesai ketawanya, bapak jahat, aku gak mau pulang,aku gak mau nyusuin anak bapak," kata Kinan kesal sambil mencubit perut rata suaminya.
" Dih ngambek, jelek ah, Pulang yuk sayang, aku kangen banget sama Ben" bujuk Dika berusaha melembutkan nada bicaranya tapi sayang nya masih terdengar datar ditelinga Kinan , Dika melakukan itu karena ini sudah terlalu lama Kinan berada jauh dari putra kesayangannya. Dirinya tidak tega bila putra kesayangannya sampai kelaparan.
" Ben lagi Ben lagi, Ben terus yang bapak pikirin" rajuk Kinan.
" Kinan, Ben itu masih bayi , masa kamu iri sama Ben, nanti aku beliin kamu mobil keluaran terbaru, oke" bujuk Dika hati-hati.
Sorry ini Up-nya lama benget , sorry Typo juga dikit lagi end yaa, tapi nunggu Hp ane waras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )
DiversosBertahun- tahun aku memendam perasaan dendam ini, bahkan dendam ini sudah menguasai hatiku bahkan hingga seluruh aliran darahku. Akhirnya aku menemukan cara sekaligus alat untuk membalaskan dendamku. Kalian semua bersiaplah menyambut kedatanganku b...