20

12.5K 700 59
                                    

Hatinya serasa hancur.
Mimpinya yang dia impikan sejak dulu ,dan juga dengan ia yang selalu  berusaha untuk mengambil hati pria masa lalunya, harus ia tuai dengan menelan pil pahit tanpa air.
Ingatannya berputar saat beberapa minggu yang lalu.

Malam ini sepulang dari kantor , Dika datang kerumah keluarga Arman dengan suatu tujuan tertentu. Dika memang sudah mengatur janji dengan Arman. Seniornya saat menimba ilmu di Boston itu.

Dika mengetuk pintu dan menampakan wajah Ratna yang tersenyum penuh binar kebahagian saat melihatnya, Ratna hampir saja menubrukan tubuhnya memeluk Dika, namun sayangnya niatnya ia urungkan saat suara suaminya menyapa Dika rekan bisnisnya yang juga adik juniornya saat kuliah dulu.

Ratna menggeser tubuhnya, memberi Dika akses masuk, mempersilahkan pria itu duduk dan pergi kedapur meninggalkan Dika dan Arman diruang tamu.

Ratna pergi kedapur dan memesan dua cangkir kopi hitam, tiga botol air mineral dan beberapa camilan, kepada Mak Asih asisten rumah tangganya. Sedangkan dirinya pergi kekamarnya.

Ratna tidak  henti - hentinya tersenyum sambil memperhatikan penampilannya, mematut dirinya didepan cermin, memoles bedak dan lipstiks yang sudah tebal diwajahnya menjadi lebih tebal, mengganti pakaiannya dengan pakaian yang menonjolkan lekuk tubuhnya, menyemprotkan parfum dengan wangi sensual. Hatinya sangat senang melihat Dika yang sudah sangat lama dia inginkan datang, dia berharap Dika datang menjemputnya dan mengajaknya menikah.gila memang tapi Ratna tidak perduli, dalam hatinya hanya ada Dika dari dulu sampai sekarang dan itu takan pernah berubah.seperti itulah pikirnya.

Setelahnya dia pergi dengan membawa
nampan berisi pesanannya, meletakan nampan itu dimeja dan duduk disamping suaminya bergabung mengobrol dengan dua pria itu. mengedipkan mata nakal kepada Dika.

" Jadi gimana Man, kamu setuju sama lamaran aku" tanya Dika kepada Arman, mungkin terdengar tidak sopan, mengingat usia Arman yang tiga tahun diatas Dika,tapi seperti inilah mereka , saat dikantor akan bersikap layakanya partner bisnis, tapi saat diluar mereka tetaplah dua sahabat beda usia yang disatukan oleh program studi kuliah saat kuliah dulu. Dan juga Arman yang tidak mau dipanggil kak,bang, mas atau panggilan yang bagi Arman akan membuatnya terlihat lebih tua, Arman lebih suka teman2nya memanggilnya dengan namanya saja karena terdengar lebih akrab.

Mendengar kata lamaran , membuat jantung Ratna membuncah menahan kegembiraan.

" Kalo aku sih terserah orangnya aja Dik, mau gak dia nikah sama bujang tua kaya kamu" kata Arman sambil tetawa.

Ratna yang mendengar itu, langsung ikut menimbrung.

" Mau kok, Mas, mau banget malah" kata Ratna tersipu malu. Saat Ini Ratna terlihat seperti anak abg yang baru saja ditembak, cowok idamannya.

" mamah kenapa seyakin itu, Kinannya aja gak ada di sini" timpal Arman

Mendengar nama anaknya disebut membuat Ratna , berpikir bingung.

" Kinan udah lama gak tinggal disini Dik, aku juga gak tau dimana anak itu" sedih Arman, jujur meskipun dulu Arman marah dan kecewa terhadap Kinan , dia juga sedih dan mengkhatirkan Kinan di luar sana.

" Soal Kinan kamu gak usah khawatir aku sudah tau dia dimana, aku kesini hanya untuk memintamu restu dan meminta perwalianmu, bagaimana kamu setuju?" Tanya Dika.

Arman tampak berpikir.

" Aku merestuimu Dik, aku percayakan putriku padamu, tolong jaga dia" pinta Arman

" Pasti Man, bersiaplah  minggu depan, sekretarisku yang akan mengurusnya"

Mendengar kenyataan bahwa Dika akan menikahi Kinan, baginya seperti tesambar petir disiang hari. hati Ratna teriris, kebodohannya dimasa lalu membuatnya harus kehilangan Dika, yang ia sesali seumur hidupnya.

Setelah mengutarakan tujuannya datang kerumah Arman Dika pergi. Dika merasa puas, umpan yang ia tabur ditangkap sempurna oleh Ratna.

Seseorang menyadarkan lamuan Ratna. Dari ingatannya.

" Mamah capek yaa, ini mah minum dulu" kata Arman menyodorkan sebotol air mineral dengan sedotan.
Ratna masih diam. Meskipun menerima botol air mineral yang disodorkan Arman.

" mereka berdua serasi yaa mah," tunjuk Arman dengan dagunya memperhatikan Dika dan Kinan.

" Kinan beruntung loh mah dapet suami kaya Dika, Ayah gak nyangka kalo Dika diam2 naksir anak kita Mah, dasar Dika pecinta daun muda" Kikik Arman geli

" gak nyangka ya Mah, kita ternyata udah tua, putri kita satu2nya udah jadi istri orang sekarang"

" Papah harap mereka berdua bahagia dan ngasih kita cucu yang banyak dan lucu2, pasti rame yaa Mah rumah kita, akhirnya Dika move on juga dari mantannya yang penghianat itu "

Suasana hati Ratna yang tadinya sedang buruk bertambah semakin buruk, setelah mendengar penuturan Arman. Ingin rasanya dia menyiramkan air mineral itu kewajah Arman dan membungkam mulut pria itu, agar berhenti memuji keserasian Kinan dan Dika.

"Apanya yang serasi , kaya bapak dan anak gitu, serasian juga sama aku, Andika, sampai mati pun aku gak rela kamu jadi milik orang lain" katanya membatin

Sorry Typoo

Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang