Bab 14

12.4K 692 17
                                    

Author

Hari ini adalah genap satu bulan Kinan bekerja dirumah Bu Rina, seperti biasa dihari sebelum2nya, Kinan melakukan tugasnya dengan sangat baik meskipun tidak secepat yang diharapkannya , tetapi paling tidak ia masih bisa bekerja dengan kondisi kandungannya yang mungkin sudah memasuki bulan ke delapan, atau entahlah Kinan juga tidak begitu yakin. Bukannya abai pada kondisi bayi yang dikandungnya, hanya saja kondisi keuangan yang dialaminya, membuat Kinan jarang bahkan hampir tidak pernah memeriksakan kandungannya. Sungguh miris mendengarnya.

Selama bekerja di rumah Bu Rina, Kinan selalu berusaha sebaik-baiknya, dalam mengerjakan tugasnya sebagai ART dirumah itu. Meskipun kondisi fisiknya saat ini benar-benar kondisi yang sangat tidak selayaknya dipaksa untuk bekerja, kondisi yang biasanya dilakukan ibu hamil untuk beristirahat sambil bersantai menunggu hari kelahiran anaknya, tapi hal seperti itu tidak berlaku untuk Kinan. Ia sadar dengan betul, tidak ada orang yang akan menolongnya, dan tidak akan ada orang yang bisa dia repotkan terus- menerus. Dia sadar hanya dirinya dan Tuhanlah yang bisa menolongnya. Dari segala ujian yang sedang dialaminya.

Selama ini Kinan selalu bersyukur atas apa yang tuhan berikan padanya, dia merasa sangat beruntung, setidaknya masih ada beberapa orang baik seperti Bu Rina dan keluarga Pak Imin yang masih mau berbaik hati menolongnya, disaat semua orang menghakiminya dan menolak keberadaannya tanpa tahu cerita yang sebenarnya, termasuk orang tua kandungan Kinan sendiri. Mengingat kedua orang tuanya membuatnya sangat merindukan mereka, bahkan Kinan masih sangat berharap orang tuanya akan menerimanya kembali.

" Nan, Kinan" panggil Bu Rina, menginterupsi Kinan dari lamunannya.

" iya Bu" katanya menyahuti panggilan Bu Rina.

" Huh , kamu Ibu cariin malah ngelamun disini, kamu jangan sering-sering ngelamun Nan, Gak baik, nanti kena sawan kata orang tua dulu " katanya sembari bergurau.

" ini gaji kamu bulan ini, terima kasih. yaa Nan udah mau kerja disini, Ibu jadi ada temen ngobrol" katanya sembari menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan pada Kinan. Yang langsung diterima Kinan dengan senang hati.

" tapi ini terlalu banyak Bu, ibu mungkin salah hitung" kata Kinan menyerahkan uang itu kembali ketangan Bu Rina.

" Gak Kok, memang segitu, itu bonus buat kamu , karena kerja kamu bagus dan kamu juga sudah menemani ibu ngobrol selama ini, Ibu jadi tidak kesepian lagi Nan, makasih Yaa"

" harusnya Kinan yang seharusnya berterima kasih sama Ibu, karena Ibu sudah mau menerima Kinan , dengan keadaan Kinan yang seperti ini, disaat semua orang menolak keberadaan Kinan termasuk orang tua Kinan sendiri"

Mengingat kejadian itu,membuat Kinan kembali sedih dan menitikan air matanya.pemandangan seperti ini tidak luput dari pengelihatan Bu Rina.

" Nan, kamu jangan sedih, setiap orang pernah melakukan kesalahan, tugas kita sebagai manusia hanya berusaha agar kita tidak lagi jatuh di kesalahan  yang sama, ibu bangga sama kamu , setidaknya kamu tidak melakukan kesalahan lagi, yang nantinya akan kamu sesali "

Kinan mengerenyitkan dahinya bingung dengan arah pembicaraannya dengan Bu Rina, selama ini memang Ia , belum pernah bercerita tentang kehidupannya kepada Bu Rina. Begitu pula dengan Bu Rina yang belum pernah bercerita tentang kehidupannya, selama ini muatan obrolan mereka hanya berisi seputar hobi masing2 , film, lifestyle dan hal- hal umum lainnya, mereka berdua masih enggan untuk membuka diri satu sama lain. Hal inilah yang membuat Bu Rina menganggap kalo Kinan , hamil karena pergaulan bebas remaja, dan kekasih yang menghamilinya tidak mau bertanggung jawab, tapi itu tidak masalah bagi Kinan , selama Bu Rina masih bersikap baik kepadanya, mungkin ini saatnya Kinan membuka diri , setidaknya dia bisa membagi duka dan keluh kesah kepada Bu Rina orang yang sudah dia anggap sebagai malaikat penolongnya.

" jangan sedih lagi Nan, kan masih ada ibu "

" Bu , menurut ibu kenapa Kinan jadi seperti ini??, apa selama ini ibu juga beranggapan kalo Kinan seperti tuduhan  orang diluar sana "

" saya diperkosa Bu, dan anak dalam rahim saya , anak hasil dari pria bejad yang memperkosa saya"

Mendengar penuturan yang baru disampaikan Kinan membuat Bu Rina membungkam mulutnya dengan telapak tanganya sendiri dan membelalakan matanya ,berusaha menyesapi cerita yang baru saja didengar inderanya. Selama ini Bu Rina menganggap Kinan hamil karena kesalahan yang dilakukan Kinan sendiri , tapi kenyataannya jauh dari seperti itu.

" Dan Pria itu , tidak mau bertanggung jawab atas keadaan saya yang seperti ini"

" kenapa kamu tidak menyeretnya  ke jalur hukum Kinan, ini termasuk tindak pidana Nan"  kata bu Rina menyela cerita Kinan.

" Dia pria yang punya banyak kuasa dan uang , hukum tidak akan mempan untuk melawannya " lanjut Kinan

" kenapa kamu tidak membeberkannya kepada publik, "

" saya tidak memiliki bukti otentik untuk menyeret pria itu ke jalur hukum, dan membeberkan kejahatannya terhadap saya, saya sudah pernah bilang, kalau dialah yang sudah memperkosa saya, tapi dia dengan mudahnya merubah posisi saya yang notabene korban , menjadi wanita yang gila uang, tidak ada yang mau mempercayai saya, termasuk orang tua saya sendiri.

" tidak hanya sampai disitu, kejahatan pria itu terhadap saya, dia masih memburu saya seperti binatang parasit yang tidak pantas hidup didunia ini, padahal saya tidak ada niatan untuk mengemis pertanggung jawabannya, cukup sekali saya memintanya yang diakhiri dengan penolakan darinya"

" saya sudah ikhlas dengan keadaan saya yang seperti ini, setidaknya sekarang saya tidak sendirian masih ada calon anak saya yang nantinya akan menemani saya  "

" Ibu benar2 bangga sama kamu Nan, beban hidup kamu yang seperti itu tidak membuat kamu, mengalami trauma, andai dulu ibu seberani kamu, mungkin hidup ibu tidak akan berakhir dengan kesepian seperti ini"

" jalan hidup kita hampir sama Nan, Ibu juga dulu saat masih remaja, diperkosa ayah tiri ibu dan hamil, bukanya mendukung ibu, tapi yang dilakukan orang tua ibu justru malah menjerumuskan ibu, mereka memaksa ibu menggugurkan kandungan ibu, dan dengan bodohnya ibu sama sekali tidak memberontak keinginan mereka, ibu menggugurkan kandungan ibu dan menyebabkan kerusakan pada rahim ibu, ibu juga mengalami trauma yang berkepanjangan, ibu salut sama kamu Nan, meskipun anak itu anak dari pria yang sudah menghancurkan hidup kamu, kamu tetap mempertahankan " 




Hay hay lama gak Up, sorry kalo masih banyak Typo bertebaran , Sorry juga kalo gak sesuai dengan ekspektasi kalian.


Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang