24

12.9K 779 28
                                    

Setelah sampai Didalam kamar tidak henti-hentinya Kinan mengomeli Andika , yang mengajaknya bercinta didalam Toilet. Setelah sampai dirumah dia uring- uringan tidak jelas. Sedikit saja ada yang tidak sesuai dengan keinginanya Kinan tidak akan sungkan untuk mengomentari. Dia sendiri bahkan tidak tahu ada apa denganya, sedari tadi Andikalah yang menjadi objek kekesalannya, bahkan dia yang biasanya masa bodo dengan kinerja Rosi dan Mirna sesampainya dirumah, langsung menegur kedua baby sitter yang menjaga putranya itu.

" saya tidak pernah melarang kalian untuk makan, saya juga tidak pernah melarang kalian untuk bermain handphone saat sedang bekerja, hanya saja satu yang saya minta sama kalian jangan melalaikan tugas kalian, bukankah kalian dapat waktu makan siang secara bergantian kenapa kalian pergi secara bersama, kalau kalian pergi, lantas siapa yang menjaga anak saya??" Omel Kinan kepada Rosi dan Mirna.

Jika biasanya Kinan akan diam saja saat mereka berdua bekerja sambil bermain Handphone. Kali ini sepertinya dia tidak bisa terima.

Ternyata luar biasa efek dari rasa kesal karena perhatian Andika yang ia anggap pilih kasih dan tidak adil baginya, karena biar bagaimana pun dirinya adalah seorang istri yang wajib diperhatikan dan disayangi oleh suaminya, tidak perduli pernikahan itu atas dasar cinta atau yang lainya, tetap saja wajib hukumnya bagi suami untuk memperhatikan dan mencintai istrinya,begitulah pikirnya.

Selama ini memang Andika selalu menjaga jarak dengan Kinan, bukannya dia ingin mengabaikan istrinya itu, hanya saja setiap melihat Kinan, Dika selalu merasa bersalah pada wanita yang saat ini berstatus sebagai istrinya itu, setiap malam saat Kinan tidur, Andika selalu mencium puncak kepala Kinan dan menggumamkan permintaan maafnya berkali-kali. Dia sadar apa yang dia lakukan terhadap Kinan adalah sebuah kesalahan yang tak termaafkan. Dia dengan tega merusak masa depan dan hidup wanita itu. Hanya karena dendam buta yang sudah menutupi hatinya. Dia masih ingat dengan betul bagaimana dirinya menggagahi paksa wanita itu, memfitnahnya hanya untuk mempermalukan Arman sahabatnya didepan relasi dan karyawan perusahaan Arman.

Dia juga melihat sendiri bagaimana Arman menyeret paksa gadis itu keluar dari rumah orang tuanya sendiri. Tadinya Dika mengira Arman akan menyuruh Kinan menggugurkan kandungannya dan dengan begitu Dika akan dengan mudah menjebloskan Arman kepenjara, begitulah rencana awal balas dendamnya, tapi sayangnya rencananya itu digagalkan oleh Arman. Arman mengusir Kinan dari rumahnya. Setelah itu dia menyusun rencana selanjutnya, dia pikir Kinan akan menggugurkan kandungannya sendiri setelah itu, wanita itu akan menjual dirinya ketempat pelacuran mungkin, pikir Dika ,karena Dika tahu Kinan hanyalah anak manja yang tidak banyak memiliki keahlian,sehingga Dika pikir hanya dengan menjual tubuh dan wajah cantiknya, Kinan akan mendapatkan uang banyak secara instan, setelah itu Dika akan membeli Kinan dan menjadikannya pelacur pribadinya dan akan dengan mudah mempermalukan Arman dan keluarganya, tapi lagi2 dia dikejutkan oleh Kinan, wanita itu  lebih memilih menjual kopi keliling dipinggir jalan, taman kota dan terminal , dari pada menerima tawaran Andika.
Andika geram dengan ulah Kinan yang selalu menolak tawarannya. Dan lebih memilih mempertahankan kandungan juga lebih memilih hidup sengsara dijalanan.

Andika melihat sendiri bagaimana Kinan dengan perut besarnya berjalan tertatih sambil membawa termos dan rencengan kopi sacetan, berjualan Kopi dipinggir jalan, seandainya wanita hamil penjual kopi itu bukan Kinan yang Dika benci sejak dalam kandungan ibunya, mungkin dengan melihatnya saja Dika pasti akan iba.

Setiap mengingat hal itu Dika semakin bersalah pada Kinan, seandainya dia tidak bertemu dengan Owen, sahabat baiknya sekaligus sahabatnya Arman juga, mungkin Dika akan semakin terjerembab dalam kubangan dendam tak berkesudahan. Dan akan semakin merasa bersalah dikemudian hari. Owen lah yang menyadarkan Dika dari kekeliruannya selama ini.

" Pak, Dengerin aku ngomong gak sih??" Omel Kinan menginterupsi Dika dari lamunannya. Membuat pria itu berjengit kaget.

" Bapak ngelamun yaa, terus dari tadi aku ngomong ini itu, bapak gak dengerin????" Pekik Kinan tak terima.

" Kamu kenapa sih, dari tadi rewelnya ngalahin petasan nikahan, kuping aku sampe pegel dengernya" kata Dika berusaha agar tidak menjadi objek kekesalan Kinan terus menerus.

" jangan2 kamu hamil lagi ?" Goda Dika agar istrinya berhenti mengomel. Sedangkan Kinan tidak menyangka kalo Andika akan menebak hal seperti itu.

" Ngarang, mana mungkin , aku kan.." hampir saja Kinan kelepasan bicara. Membuat Dika penasaran dengan ucapan istrinya yang menggantung.

" memangnya kamu kenapa?" Tanya Dika penuh selidik.

" gak apa2 lupain ucapanku barusan, aku gak lagi ngomongin itu, bapak jangan coba2 mengalihkan pembicaraan" Kinan berusaha menghindar dari cecaran Dika.

" aku gak lagi ngalihin pembicaraan, memangnya kamu lagi ngomongin apa?, tadi kenapa kamu gak lanjutin omongan kamu, jangan bilang kamu pake kontrasepsi yaaa , aku mau Ben punya adik yang banyak "

" Bapak cenayang yaa??, gak  kok , jangan sok tahulah" tanya Kinan was-was, pasalnya selama ini dia mengonsumsi pil kontrasepsi secara teratur meskipun tanpa sepengetahuan Andika tentunya.

Andika bangkit berdiri dari duduknya , pergi kedekat nakas, membuka laci nakas dan mengambil benda yang disembunyikan Kinan, dan melemparnya diranjang.

" Ini apa ???" Tanya Dika geram dengan ulah Kinan.

" i..itu Vitamin" jawab Kinan gelagapan.

" Jangan bohong Kinan, kamu ini udah tau ketangkap basah tapi masih aja bohong, kenapa kamu minum ini hmm?, kamu gak mau hamil anakku lagi? Iyaa??" Bentak Andika

Mendapat bentakan sekeras itu dari suaminya membuat nyali Kinan cium, matanya sudah berkaca-kata hanya sekali kedip mungkin air matanya akan lolos jatuh.

" Gak Pak itu gak bener, aku...aku.. aku cuma kasihan sama Ben, Ben masih butuh asi, kalo aku hamil lagi terus Ben gimana??" Kata Kinan menahan tangis.

Dika mengacak rambutnya frustasi, apa yang barusan dikatakan Kinan ada benarnya juga, tapi dia juga menginginkan adik untuk Ben.

" aku janji setelah usia Ben 2 tahun aku akan berhenti minum pil ini"

" oke aku pegang janji kamu, tapi ingat setelah Ben 2 tahun , aku mau bikin 2 atau 3 yang kaya Ben"

" iya iya, lagian udah tua emang masih kuat apa" gumam Kinan yang langsung membuat Dika kesal sedangkan Kinan tersenyum tanpa merasa berdosa.

Sorry Typho sorry juga karena upnya super lama, Kesibukan didunia nyata.

Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang