Aku masih terus berfikir sampai suatu ide muncul dibenakku , dan aku putuskan untuk meminta tolong kepada sahabat- sahabatku itu.
" Halo Ris, "
"...."
" Ris, boleh nggak gue nginep dirumah lo , buat malam ini aja " kataku dengan nada permohonan.
"...."
" oh yaa udah gak pa pa, sorry yah udah ganggu lo".
"..."
" iya gak pa pa kok, bye juga" .
Sial , si Risty lagi pergi ke singapore ,padahal aku lagi butuh banget bantuannya.
Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kerumah Rasty , setidaknya malam ini aku tidak tidur dijalanan. Begitulah pikirku.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya aku sampai disebuah rumah minimalis milik keluarga Rasty , setelah mengetuk dan mengucapkan salam beberapa kali , akhirnya sohibku yang satu itu keluar rumah juga.
" Eh lo Nan". Katanya sedikit terkejut dengan kedatanganku.
" Iyaa Ras " kataku sambil memberikan senyum semanis mungkin.
" masuk dulu Nan" katanya sambil melebarkan daun pintu, memberikan akses agar aku lebih mudah memasuki rumahnya. Setelah masuk aku mengutarakan niatku datang mengunjungi rumahnya.
Setidaknya malam ini, aku bisa bernafas lega, karena ada tempat yang bisa melindungiku dari dinginnya terpaan angin malam.
***
Keesokan paginya saat aku hendak mengambil, minum kedapur, aku melewati kamar Rasty , samar-samar, aku mendengar dia sedang berbicara dengan seseorang yang aku kenali dengan betul, siapa pemilik suara itu,seorang yang aku kenali dengan sangat baik, orang yang kemarin berkata kalo dia sedang pergi keluar negeri, itu suara Risty.Penasaran dengan obrolan mereka berdua ,aku , menghentikan langkahku didepan pintu kamar Rasty, dan sedikit mencuri dengar obrolan mereka berdua, bukan tanpa alasan aku melakukan ini, hanya saja, aku merasa sedikit ada yang janggal dari mereka berdua, aku merasa mereka seperti menyembunyikan sesuatu dariku.
Dari depan pintu, suara mereka semakin jelas terdengar.
" Aduh Ras, gue seneng banget, akhirnya impian gue , sukses "
nada bicara Risty terdengar penuh kebahagian." gue gak tahu mau sampe kapan kita ngejahatin Kinan, gue gak tega Ris" nada bicara Rasty terdengar sedih.
" udahlah Ras, lo gak usah sok alim gitu,lagian lo juga udah terima duitnya kan, see santai aja kali "
" iyaa gue tau , tapi gue gak tega Ris, 3 tahun kita sahabatan , dan kita udah tega mengkhianati dia , dia bahkan gak pernah sekalipun jahat sama kita, gue gak siap , kalo gue harus liat, betapa hancur dia saat dia tahu apa yang udah kita lakuin kedia"
" Aah apa sih loh Ras, kenapa lo jadi menye gini, lo gak usah pikirin si Kinan, toh dia bukan siapa- siapa lo, yang penting hidup nyokap lo , Nyet, Pak Dika udah janji kan bakal biayain semua pengobatan nyokap lo, soo lo, santai aja, toh tugas kita buat ngancurin Kinan udah selesai , kita udah gak perlu pura- pura baik sama dia lagi"
" iyaa gue tahu Ris,"
" akhirnya hari yang selama ini gue tunggu datang juga, gue happy banget Ras, yeeyyyh"
Katanya bersorak girang" yaa Tuhan , gue baru inget kalo Kinan ada di sini, diem lo Nyet , teriakan lo kenceng banget " terdengar nada panik dari suara Rasty
" serius lo ??"
" Gue serius , dia semalem ke sini dan nginep disini "
Karena sudah tidak tahan dengan obrolan mereka, aku mendorong pintu kamar Rasty dan membuat dua sahabatku itu melonjak kaget , mungkin mereka kaget kenapa aku tiba- tiba melakukan ini.
" sejak kapan lo disitu" tanya Risty dengan nada ketus
" sejak kalian berdua ngomongin gue"
" jadi Lo denger semua obrolan gue sama Rasty??" Tanyanya yang lebih mirip pernyataan
" yaa " kataku sembari mengangguk dan menatap dua sahabatku itu, Risty tampak tajam memandangku sedang Rasty, dia seperti orang yang habis tertangkap basah karena melakukan kesalahan.
" baguslah lo udah tau , so gak perlu ada yang ditutupin lagi"
Aku benar- benar tidak habis pikir dengan pemikiran Risty yang tampak percaya diri , dengan kata- kata yang baru saja dia lontarkan.
" Kenapa, kalian berdua ngelakuin hal itu sama gue" tanyaku penasaran
" kenapa lo bilang??" kata Rasty mengejek sambil menyunggingkan senyum miringnya kearahku.
" karena gue benci Nan sama Lo" teriak Risty
" selama ini gue selalu cuma jadi kurir dan jembatan penghubung, antara Lo dan semua cowok yang gue suka, gue benci Nan, "
" selama ini semua cowok yang gue suka selalu aja manfaatin gue cuma buat PDKT sama Lo "
Ya Tuhan cuma karena alasan laki- laki , dia sampe membantu pak Dika melakukan hal kotor padaku, picik sekali dia.
" dan lo tau dengan betul Kan Ris, apa yang gue lakuin ke mereka " jawabku
" Yaa, lo selalu nolak mereka, dan itu yang bikin gue semakin muak sama lo Nan, gue mati- matian memperjuangkan perhatian mereka tapi dengan gampangnya lo yang mereka pilih , tapi lo tolak gitu aja , gue merasa lo merendahkan harga diri gue Nan"
" jadi cuma karena itu Lo benci sama gue, gue gak nyangka otak lo sepicik itu Ris, "
Kini tatapanku beralih ke Rasty yang sedari tadi tidak berani menatapku.
" Dan Lo Ras, gue mau tahu , alasan apa yang bakal lo pake , kenapa lo ngelakuin ini ke gue, gue salah apa sama lo"
" Sorry Nan, sorry banget, gue tahu gue salah, gue tahu gue jahat , gue terpaksa Nan, Lo tau sendiri keadaan ekonomi keluarga gue kaya apa, nyokap gue sakit keras Nan, dan Pak Dika yang selama ini , ngebiayain pengobatan nyokap gue , dengan imbalan gue harus kerja sama dia, buat ngejebak lo Nan, gue minta maaf banget sama Lo Nan" katanya sembari menangis
" jadi Lo ngelakuin ini demi uang ,gue gak nyangka kalian bakal sejahat ini sama gue ,"
" thanks Ras tumpangan " kataku sambil melenggang pergi dari rumah Rasty ,
Kali ini air mataku yang sudah kutahan mati- matian , lolos lagi membanjiri kedua pipiku, lagi- lagi Tuhan memberikanku kejutan yang bahkan selama ini pernah sedikitpun terbesit , sekalipun walau hanya dalam mimpi, dikhianati oleh kedua sahabatku sendiri, sahabat yang sudah kuanggap sebagai saudara.
Bersambung
Sorry Typo dan ceritanya yang menye abis
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge Ex- Boyfriend (Dendam Mantan Pacar )
RandomBertahun- tahun aku memendam perasaan dendam ini, bahkan dendam ini sudah menguasai hatiku bahkan hingga seluruh aliran darahku. Akhirnya aku menemukan cara sekaligus alat untuk membalaskan dendamku. Kalian semua bersiaplah menyambut kedatanganku b...