"A—ayah... maafin aku..."
Yeri menundukkan kepalanya, sama sekali nggak berani menatap Siwon yang sedang berdiri di depannya dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya. Iya, Yeri memutuskan untuk kembali ke rumah orangtua kandungnya. Yoona, Donghan dan Woojin memang menerimanya dengan senang hati, dan memaklumi apa yang June lakukan pada Yeri, namun tidak bagi Siwon.
Dari raut wajahnya saja, bisa langsung ditebak seberapa besar rasa marah Siwon pada Yeri saat ini. Maka dari itu ketika Yeri menjelaskannya, Siwon sama sekali nggak mengalihkan pandangannya dari Yeri yang berdiri beberapa meter di depannya. Matanya menatap Yeri tajam, dengan rahang yang mengeras pertanda ia menahan emosinya.
"Udah Ayah duga..." kata Siwon sambil menghela nafasnya. "Kamu nggak pernah nggak bikin masalah. Sekali pembawa sial, tetap pembawa sial!" Yeri semakin menundukkan kepalanya. Dia nggak berhak marah, karena ucapan Siwon sepertinya ada benarnya. "Trus apa yang kamu harapin dengan datangnya kamu kesini? Kamu harap Ayah bakal terima kamu di rumah ini, gitu?" Siwon menggelengkan kepalanya pelan sambil tertawa. "Jangan mimpi kamu!"
"Yah, apa salahnya Yeri balik ke rumah ini? Dia bagian dari kita, dia anak Ayah juga." Kata Donghan yang berdiri nggak jauh dari posisi berdirinya Yeri.
"Diam kamu, Donghan! Jangan ikut campur urusan Ayah!"
Donghan tertawa pelan. "Urusan Ayah? Yeri itu Adik aku, Yah. Aku emang berhak ikut campur karena aku tau Ayah bakalan ngelakuin hal semena-mena sama Yeri."
"Kamu keseringan belain dia, jadi ikut-ikutan kurang ajar juga kayak dia?" tanya Siwon pada Donghan. "Heh! Kamu liat tuh apa efek dari kedatangan kamu. Donghan jadi nggak sopan lagi sama Ayah," Siwon mendorong bahu Yeri cukup kuat.
Yeri lagi-lagi menundukkan kepalanya. "Maaf Yah..."
"Ayah nggak berhak nyalahin Donghan, karena Bunda juga setuju sama kata-kata Donghan." Yoona berdiri dari duduknya dan menghampiri Yeri yang sedang berdiri. Yoona merangkul Yeri, lalu menatap Siwon dengan kesal. "Bunda mau... Yeri balik ke rumah ini. Dia harus tinggal disini lagi,"
"Iya Yah, aku juga setuju sama Bunda." Kata Woojin yang ikut berdiri dan menghampiri Yeri dan Yoona. "Aku nggak mau Kakak pergi lagi,"
"Kalau Ayah nggak ngebolehin Yeri tinggal disini, Bunda juga bakalan keluar dari rumah ini." Kata Yoona lagi.
"Aku juga ikut Bunda," sambung Woojin namun tidak berani menatap Siwon karena takut.
Melihat hal ini, Yeri jadi semakin takut. Dia takut Yoona, Woojin dan Donghan akan terkena imbas dari kemarahan Siwon karena kedatangannya. Terlebih, saat ini mereka membela Yeri dan pastinya Siwon akan semakin marah besar.
Siwon tertawa pelan melihat apa yang Yoona, Woojin dan Donghan lakukan. Dia memegang dagu Yeri dengan kuat, hingga Yeri meringis kesakitan. Woojin dan Yoona berusaha menarik tangan Siwon dari dagu Yeri yang kesakitan, namun tidak berhasil karena tenaga Siwon jauh lebih kuat.
"Kamu liat! Kamu liat gimana semua orang di rumah ini ikut-ikutan berani sama Ayah cuma gara-gara kamu!"
"A—Ayah... sakit—"
"Sakit kamu bilang?" Siwon tertawa pelan lagi. "Ini nggak seberapa, dibanding rasa sakit yang Ayah terima waktu ngeliat Donghyun meninggal gara-gara kamu!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅
Short Story'Mungkin, mati adalah pilihan terbaik' -Kim Yerim.