June hanya bisa mematung dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya, matanya menatap lurus pada tubuh Yeri yang sudah mulai dingin dengan kulit yang mulai memucat. Dikedua sisi Yeri, tampak keluarga Yeri yang menangis, memanggil nama Yeri, memohon pada Tuhan agar Yeri dapat membuka matanya lagi.
Kenyataan ini terlalu menyakitkan bagi mereka semua. Kenapa harus seperti ini? Meskipun sulit menerima, tapi akan jauh lebih baik jika Yeri bisa bangun meskipun dengan ingatan yang terhapus dari kepalanya. Itu pilihan yang jauh lebih baik, daripada tidak lagi bisa melihat kelopak mata Yeri yang terbuka. Dan tidak lagi bisa melihat perempuan itu di dunia ini.
"Yer! Yer, bangun Yer! Yeri! Kamu nggak boleh pergi, Kakak masih butuh kamu disini. Kakak nggak mau kehilangan kamu. Bangun Yer... Kita semua sayang sama kamu," ucap Donghan sambil mengguncangkan tubuh Yeri. Wajah Donghan tidak lebih baik dari June, sama-sama kacau karena air mata.
"Kakak... Ayah udah disini, Kakak nggak boleh pergi. Ayo kita jalan-jalan sama Ayah. Kakak bilang, Kakak pengen ke taman bermain sama Ayah kan? Nanti Ayah beliin tiketnya, Kak." Woojin ikut mengguncangkan tubuh Yeri sambil sesekali berteriak. Donghan yang berdiri disampingnya sesekali menahan lengan Woojin, lalu memeluknya.
Sementara Dara tidak ada diruangan ini, dia pingsan dan dipindahkan ke ruangan lain dengan Seunghyun yang menjaganya. Sementara Yoona hanya bisa menatap tubuh kaku Yeri dalam diam, namun tangannya menggenggam erat tangan Yeri yang terasa dingin. Rasanya sulit berkata-kata dalam situasi seperti ini. Yang bisa ia lakukan hanya menatap wajah Yeri, sambil menangis. Sembari menyalurkan kehangatan dari tangannya pada tangan Yeri.
Berbanding terbalik dengan Yoona, Siwon lah justru yang tampak menangis keras. Beberapa kali ia tampak memegang kedua pipi Yeri, lalu mengecup keningnya berkali-kali. Mengucapkan permintaan maaf dan rasa penyesalan karena terlalu sering menyia-nyiakan keberadaan Yeri. Membenci perempuan malang itu tanpa alasan, dan terus-terusan menyakitinya tanpa ampun.
"Kenapa kamu ikut Donghyun, Yer? Kenapa? Ayah minta maaf, selama ini Ayah jahat sama kamu. Ayah... Ay—Ayah tau Ayah selalu nyakitin kamu, selalu bikin kamu nangis. Ayah minta maaf, sayang." Kata Siwon sambil mencium kening Yeri lagi. "Bangun, Nak. Ayah disini. Ayah nggak mau kamu pergi, jangan tinggalin Ayah." Siwon mengusap rambut Yeri dengan lembut, dan seiring dengan jatuhnya air matanya, ia berbisik di telinga Yeri. "Ayah sayang sama kamu,"
June yang daritadi mengamati apa yang keluarga Yeri ucapkan, tiba-tiba merasakan pusing yang cukup hebat pada kepalanya. Entahlah, sepertinya June juga nggak jauh berbeda dari Siwon.
June, si pengecut yang sama sekali nggak berani bilang ke orangtuanya kalau dia sayang sama Yeri bukan sebagai adik, melainkan sebagai seorang cowok ke seorang cewek. June, si pengecut yang justru menyembunyikan perasaannya dari Yeri dengan cara bersikap kasar pada perempuan itu. Dan June, si pengecut yang sekarang hanya bisa menyesali semua perbuatannya. Akan jauh lebih baik jika June hanya bisa menatap Yeri sebagai seorang adik untuk selamanya, daripada June tidak bisa lagi menatap Yeri di dunia ini.
Sangking pusingnya, June sampai nggak kuat lagi untuk menahan tubuhnya sendiri. Setelah itu, June merasakan tubuhnya ambruk ke lantai, diikuti dengan teriakan dari Woojin yang memanggil namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅
Historia Corta'Mungkin, mati adalah pilihan terbaik' -Kim Yerim.