Operasi udah berjalan sejak 3 jam yang lalu, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda kalau operasinya udah selesai dilaksanakan. Lampu ruang operasi masih menyala dengan terang, pertanda para dokter dan anggotanya masih sibuk di dalam sana. Sibuk menyelamatkan nyawa seorang perempuan yang namanya terus diucapkan dalam doa bagi orang-orang yang sedang menunggunya di depan ruang operasi.
Kim Yeri. Entah bagaimana kondisinya sekarang, belum ada satupun yang bisa memastikan keadaannya. Namun semuanya tentu berharap dia akan baik-baik saja.
Yoona yang bahkan sudah menangis sejak tadi tetap nggak membuka matanya, dia berdoa sambil menutup mata. Sama seperti Dara yang berada disebelahnya. Woojin tampak duduk disamping Yoona sambil menangis, disebelahnya ada Donghan yang berusaha menenangkannya. Seunghyun juga sedang berusaha menenangkan Dara, membuat Dara yakin kalau Yeri akan baik-baik saja. Sementara disebelah Seunghyun, tampak June yang berdiri sambil menatap ruang operasi dengan tatapan kosong. Sudah tiga jam, dan June benar-benar berdiri selama itu. Padahal masih banyak kursi kosong disana, tapi June lebih memilih berdiri.
Hanya satu orang yang nggak keliatan disana. Siwon. Bukannya dia nggak ada disana karena dia nggak tau keadaan Yeri. Dia tau kok, bahkan sempat ribut sama Yoona karena Yoona nyuruh Siwon datang ke rumah sakit buat jenguk Yeri, tapi Siwon menolak. Nggak tau lagi hati Siwon itu terbuat dari apa. Bahkan ketika darah dagingnya sedang berjuang melawan kematian, Siwon tetap nggak peduli.
Sepuluh menit kemudian, lampu operasi tampak padam. June yang pertama kali melihatnya, spontan berlari kearah pintu operasi yang terbuka dan memperlihatkan seorang dokter yang keluar dari dalam sana.
"Dok, gimana keadaan Adik saya?" tanya June dengan cepat. "O—Operasinya berjalan lancar kan?"
Seluruh keluarga yang lain juga langsung berlari menyusul June, mereka menatap dokter yang sedang terdiam sambil berusaha menyusun kata-kata untuk dia ucapkan pada keluarga Yeri itu.
"Dok, anak saya baik-baik aja kan?" tanya Yoona. "Anak saya bisa sembuhkan?"
"Sejujurnya... operasi berjalan dengan lancar,"
Mereka tampak mengucap syukur ketika mendengar ucapan dokter. Woojin bahkan sampai menangis lagi karena merasa senang. Namun mereka tidak menyadari ekspresi dokter yang perlahan berubah menjadi murung.
"Ja—Jadi... Adik saya hilang ingatan, dok?" tanya Donghan yang membuat dokter itu menggeleng.
"Lebih buruk,"
Nafas mereka rasanya terhenti begitu mendengar ucapan dokter yang begitu menakutkan.
"Ma—Maksud dokter?" tanya Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅
Historia Corta'Mungkin, mati adalah pilihan terbaik' -Kim Yerim.