T I G A P U L U H D U A

536 76 6
                                    

Malam ini sesuai yang direncanakan, June bakal nembak Yeri di kafe milik Donghyuk yang udah dia pesan. Dan sekarang, June udah duduk diruang tamu keluarga Kim, nungguin Yeri yang masih siap-siap. June duduk diruang tamu sambil ngobrol sama Siwon, kebetulan juga Siwon yang membukakan pintu untuknya tadi.



"Kok rumah sepi Om? Tumbenan," kata June basa-basi.

"Iya, Tante lagi nemenin Woojin cari keperluan sekolahnya. Kalau Donghan kayaknya sebentar lagi pulang deh," Bertepatan dengan ucapan Siwon, Donghan masuk ke rumahnya dan terkejut melihat keberadaan June. "Nah, itu anaknya."

June menoleh, lalu tersenyum tipis pada Donghan. "Baru pulang lo?"

Donghan mengangguk sehabis berjalan dan mencium tangan Siwon. Lalu Donghan duduk di sofa yang berhadapan dengan June. "Iya nih,"

June mengernyit. "Pulang sekolah? Kok kayak keringetan banget?"

"Enggak Jun, Donghan kan ikut club dance." Jawab Siwon yang membuat June terkejut.

"Club dance?"



Tentu June terkejut. Karena setau June, Siwon menentang keras hobi menari Donghan. Bahkan Siwon menuntutnya untuk belajar serius agar bisa meneruskan usahanya kelak. Dan sekarang dengan santainya Siwon membahas soal hobi anak sulungnya itu. Donghan yang tau arti tatapan June hanya mengangguk sambil tersenyum.



"Iya, gue ikut club dance sekarang." kata Donghan lalu menatap Siwon. "Udah dibebasin sekarang, asal nggak ngeganggu belajar. Iya kan Yah?"

Siwon mengangguk pelan. "Pokoknya kalau nilai kamu turun, kamu tau harus ngasih pertanggung jawaban apa sama Ayah, kan?"

Donghan tertawa pelan sambil mengangguk cepat. Tangannya terangkat membentuk tanda hormat pada Siwon. "Siap kapten!"

June ikut merasa senang melihatnya. Ternyata Siwon memang banyak berubah menjadi lebih baik. Memang dia nggak pantas menilai Siwon, tapi dia bersyukur karena Siwon bisa lebih mengerti keadaan anak-anaknya. Dia nggak bisa bayangin gimana rasanya hidup dengan sosok orangtua dengan sifat seperti itu, makanya dia bersyukur Seunghyun mendukung apapun pilihannya. Ternyata memang kecelakaan itu walaupun menyakitkan, tetapi memberikan hikmah tersendiri.

"Oh iya, lo mau ngajak Yeri keluar, Jun?" pertanyaan Donghan membuat June tersadar dari lamunannya.

June menganggukkan kepalanya. "Iya Han, izin bawa dia keluar sebentar ya? Sebelum jam 9 udah gue anterin pulang, kalau nggak macet hehehehe."

"Mau nembak ya lo?" June spontan terbatuk mendengar pertanyaan Donghan, Donghan tertawa pelan melihatnya. "Bener ternyata,"

"Oh ya?" tanya Siwon sambil menatap June. "Bagus dong, itu yang Om tunggu-tunggu." Kata Siwon lalu menepuk bahu June pelan. "Jangan sampe gagal loh,"

"Nggak mungkin gagal dong Yah, kita juga tau gimana cara Yeri natap June kan?" tanya Donghan. "Yang penting jangan malu-maluin aja Jun,"

June menghela nafasnya pelan lalu menatap Siwon dan Donghan secara bergantian. "Om, Han, tolong doain dari rumah ya?"

Keduanya mengangguk bersamaan. "Pasti didoain,"

"Oh iya, Om nanti mau dibawain apa?" tanya June pada Siwon.

"Bawain anak gadis Om pulang dengan selamat aja ya, jangan kemaleman loh pulangnya." June mengangguk cepat sambil tersenyum lebar. Isi dompetnya masih aman untuk sementara.

"Siap Om!"



"Lagi pada ngomongin apa sih? Kayaknya seru banget," kata Yeri secara tiba-tiba yang baru saja turun dari lantai dua dan berjalan kearah ruang tamu. June menahan senyumnya melihat Yeri yang tampak cantik meskipun dengan celana jeans dan kemeja putihnya. Emang Yeri mau diapain aja cantik sih.

Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang