Sore ini, keluarga Kim berkumpul di ruang rawat Siwon sambil mendengarkan celotehan Woojin tentang apa yang dia alami di sekolah hari ini. Meskipun keadaan Siwon membaik, dokter masih belum memperbolehkannya untuk pulang karena masih butuh perawatan intensif. Dan sore ini kamar itu terasa hangat. Bukan hanya kamar itu, tapi keadaan keluarga mereka benar-benar hangat. Pertama kalinya mereka merasa seperti ini dengan anggota yang lengkap. Iya, ada Yeri juga disana, sedang duduk disamping kasur Siwon karena habis bantu ngelap badan Siwon dengan air hangat.
"Trus dihukum nggak?" tanya Donghan pada Woojin yang barusan menceritakan pengalamannya bolos jam pelajaran.
"Dihukum Kak, disuruh bersihin toilet bareng Doyoung sama Dohwan. Tapi aku kabur karena kebetulan Kak Yeri udah dateng hahahahaha," kata Woojin sambil tertawa. "Untung aja Kakak datengnya tepat waktu,"
Yeri mencibir. "Kalau tau tadi kamu lagi dihukum, Kakak nggak akan ngajak kamu pulang. Kasian tuh Doyoung sama Dohwan jadi kerja berdua doang," Yeri menoleh pada Siwon. "Ayah, Adek nakal tuh Yah bolos segala. Marahin tuh Yah,"
Siwon tiba-tiba menghilangkan senyumnya. "Hmmm... Gimana ya?"
"Ya gimana Ayah mau marahin? Dulu waktu Ayah sekolah bahkan lebih bandel dari Adek," kata Yoona sambil tersenyum meledek, Siwon yang mendengarnya lantas merajuk.
"Bunda ih, kok dikasih tau sama anak-anak?" Siwon meletakkan telunjuknya di depan bibirnya. "Ssst... Rahasia Ayah sama Bunda aja dong,"
"Ohhh jadi Ayah dulu juga bandel?" tanya Donghan, lalu menggelengkan kepalanya pelan. "Nggak heran memang kenapa aku jadi kayak gini,"
"Iya iya, Ayah dulu bandel banget emang. Tapi bukan berarti Ayah males belajar, itu tetap nomor satu." Siwon lantas mengusap kepala Yeri. "Makanya sekarang Ayah bisa kayak gini. Bisa bikin hidup Bunda sama anak-anak Ayah berkecukupan dan seneng," Siwon tersenyum tipis kepada Yeri. "Sayangnya, yang cantik ini malah nangis terus gara-gara Ayah dulu." Siwon menghela nafasnya pelan. "Maafin Ayah ya?"
Yeri tersenyum tipis, lalu meraih tangan Siwon yang mengusap kepalanya. Yeri genggam pelan tangan itu sambil menggeleng pelan. "Enggak kok Yah, aku juga sama senengnya kayak Bunda, Kakak sama Adek." Yeri menempelkan tangan itu di pipinya. "Apalagi sekarang... Senengnya double,"
Yoona, Woojin dan Donghan yang melihat hal itu lantas saling bertukar tatapan sambil menahan senyum mereka. Yoona bahkan hampir menangis terharu melihat suami dan anak perempuannya bisa akrab seperti itu, benar-benar pemandangan yang baru pertama kali dilihatnya. Sebenarnya ini masih seperti mimpi untuknya, tapi dia berharap jika ini memang mimpi, dia tidak akan pernah dibangunkan dari mimpinya itu. Dan Yoona bersyukur, semuanya terlalu indah untuk sekedar mimpi.
"Yah, kalau mau bikin Kak Yeri seneng, gimana kalau sekarang kita pesen makanan? Aku pengen pizza Yaaaah," rengek Woojin, sekaligus memanfaatkan situasi yang baik ini.
Siwon mengerutkan keningnya. "Adek abis bolos malah minta jajan?" Siwon gantian menatap Yoona. "Kasih nggak Bun? Kan Bunda bendaharanya,"
Yoona meletakkan telunjuknya di dagu, pura-pura berpikir. "Hmmm... Kasih nggak ya?"
"Iya Bun, beli pizza ya? Aku juga tiba-tiba kepengen nih," kata Donghan lalu menatap Yeri. "Kamu juga mau kan? Kita pesen yang banyak,"
Yeri mengangguk semangat. "Mau Kak! Ayo Bun pesen,"
Yoona menghela nafasnya lalu mengangguk sambil mengeluarkan hape dari dalam tasnya. "Iya iyaaa, buat anak-anak Bunda apa sih yang enggak?" kata Yoona sambil fokus pada hape-nya. "Oke, pesen Cheesy Bites Black Pepper sama Hawaiian Chicken yang large 2, trus minumnya..." Yoona menatap Woojin.
![](https://img.wattpad.com/cover/123458444-288-k213776.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅
Cerita Pendek'Mungkin, mati adalah pilihan terbaik' -Kim Yerim.