E N A M B E L A S

1.1K 219 43
                                    

"Kak June..."



Yeri mengetuk pintu kamar June beberapa kali. June yang sedang duduk di depan komputernya yang menyala lantas menoleh kearah pintu kamarnya dengan kening yang mengerut heran. Memang suara Yeri terdengar bergetar, mungkin karena dia masih merasa takut karena June memang masih bersikap dingin padanya. Sejak awal Dara masuk rumah sakit, hingga malam ini, saat Dara sudah kembali ke rumah.



June berjalan kearah pintu kamarnya, lalu membuat sedikit pintu itu dan menatap Yeri yang langsung menundukkan kepalanya ketika melihat pintu kamar June terbuka.



"Kenapa?" tanya June datar.

Yeri berdehem sebentar. "Kakak... mau makan malam pake apa?" tanya Yeri. "I—itu... Bibi nggak masak hari ini karena memang kata Mama nggak usah masak, jadi kata Papa... makan malamnya beli aja. Makanya aku nanya,"

June mengangguk, pertanda ia mengerti dengan penjelasan Yeri. "Nasi goreng seafood aja. Jangan pedes,"

"Iya Kak,"



Yeri memutarkan tubuhnya dan hendak berjalan menjauhi kamar June, namun suara June yang memanggilnya membuat langkah Yeri terhenti. June membuka pintu kamarnya lebih lebar, lalu berjalan menghampiri Yeri yang menatapnya dengan kening mengerut heran.



"Kenapa, Kak?"

"Yang pergi beli makaannya siapa? Papa?"

Yeri menggeleng. "Bukan Papa, Kak. Aku yang beli,"

"Lo?" Yeri mengangguk. "Sendirian?" Lagi-lagi Yeri mengangguk. "Naik apa?"

"Jalan kaki aja, Kak. Kan tempatnya nggak jauh,"

"Yang di depan komplek itu ya?"

Untuk ketiga kalinya, Yeri mengangguk. "Iya Kak,"

"Tunggu bentar, gue ambil jaket."

"Buat apa?"

"Gue temenin,"



Yeri mengerjap, sementara June sudah berjalan cepat kearah kamarnya untuk mengambil jaketnya. Yeri mengikuti langkah June, namun dia hanya berdiri di depan kamarnya June.



"Kak, nggak usah. Nggak papa aku aja yang pergi,"

June menatap Yeri sekilas. "Nggak usah gila, ini udah malem. Jalanan pasti sepi," kata June. "Tunggu dibawah, bentar lagi gue turun."



Yeri mau nggak mau mengikuti perkataan June. Dia berjalan turun dari lantai atas, lalu menunggu June di depan teras rumah mereka. Dalam hati, Yeri merasa gelisah karena pasti akan terasa canggung kalau dia jalan berdua sama June. June pasti bakalan diem aja, dan Yeri nggak mungkin buka suara terlalu banyak dan ngajak June ngobrol karena dia sadar hubungan mereka nggak seakrab itu. Padahal kalau dia pergi sendirian juga dia bakalan diem aja, nggak ada bedanya sama pergi bareng June. Tapi ya gimanapun juga, Yeri bakal lebih milih pilihan pertama aja. Jujur, dia masih merasa takut sama June.

Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang