Sudah menjadi rutinitas bagi Yeri sehabis pulang sekolah untuk pergi ke rumah sakit, bukannya pulang ke rumah. Meskipun setibanya disana, Yeri hanya menunggu di depan ruang ICU tanpa berani masuk. Yeri benar-benar tidak ingin memperburuk suasana hati Siwon. Meskipun Yoona, Donghan, Woojin bahkan June membujuknya untuk masuk, Yeri tetap menolak karena dia tau bahwa Siwon sudah sepenuhnya sadar. Saat itu Yeri berani masuk karena Siwon baru saja pulih, belum seperti sekarang.
Yeri sudah cukup bahagia mendengar perkembangan kondisi Siwon dari orang-orang yang menjenguknya. Seperti saat ini, Yeri menunggu Woojin dan Donghan yang sedang berada di dalam. Menurut pemeriksaan dokter, Siwon bisa dipindahkan ke ruang rawat jika dalam 2 hari ini kondisinya semakin membaik.
"Hey!"
June tiba-tiba datang dan mencolek bahu Yeri pelan, membuat perempuan yang sejak tadi menatap pintu ICU dengan serius itu lantas menoleh. Saat diketahuinya orang itu adalah June, ia tersenyum lebar.
"Kak June,"
June membalas senyuman itu, lalu duduk disamping Yeri. Ikut menatap ke pintu ruang ICU yang tertutup. "Nggak mau masuk?" Yeri menggelengkan kepalanya pelan menjawab pertanyaan June. "Masih belum berani ketemu Ayah?" Kali ini Yeri mengangguk.
"Ayah pasti nggak suka ngeliat aku, Kak. Aku nggak mau bikin kondisi Ayah yang seharusnya sebentar lagi bakal keluar dari ICU malah memburuk,"
June menghela nafasnya pelan, lalu mengusap kepala Yeri. "Mana ada orangtua yang nggak suka liat anaknya,"
"Ada, Ayah begitu." Yeri menundukkan kepalanya. "Kakak kan tau Ayah nggak suka sama aku, sampe aku dititipin ke keluarga Kakak." Yeri tertawa pelan, namun hatinya terasa teriris ketika mengingat hal itu. Entah apa salahnya sampai ia harus diusir secara halus dari rumahnya. Bahkan ketika Yeri berkunjung kesana, Siwon tidak segan mengusirnya secara kasar. Melarang Ibu, Kakak dan Adiknya bertemu dengannya pula.
Tapi entah kenapa hal itu nggak membuat Yeri sedikitpun merasa benci pada Siwon. Entahlah, Yeri merasa sikap Siwon adalah sikap yang wajar padahal sebenarnya enggak. Siwon nggak begitu ke Donghan. Nggak begitu ke Woojin. Dia cuma begitu ke Yeri. Tapi Yeri memandang hal itu sebagai hal yang wajar. Dia hanya percaya kalau Siwon se-nggak suka itu sama anak perempuan.
June menoleh kearah Yeri, rasa menyesal menyelimuti June ketika melihat wajah Yeri yang kembali murung. Tapi mau bagaimana? Dia sebenarnya harus membujuk Yeri untuk masuk. Dia tau Yeri sangat ingin melihat keadaan Siwon secara langsung.
June menghela nafasnya lagi, lalu merangkul pundak Yeri. Ditariknya pelan tubuh Yeri untuk masuk ke dalam pelukannya. Yeri langsung menyandarkan kepalanya ke pundak June, sementara tangan June menepuk-nepuk pundak Yeri pelan.
"Jangan mikirin hal yang terus-terusan bikin kamu sakit dong, aku nggak suka liatnya." June tertawa pelan. "Lucu ya? Padahal kemarin-kemarin aku juga selalu nyakitin kamu,"
Yeri menggeleng pelan. "Kan konteksnya beda Kak,"
"Ya tetep aja aku nyakitin kamu, apapun alasannya." June mendesah pelan, menyesali semua tingkah bodoh yang ia pilih untuk membuat Yeri nggak betah dirumahnya. "Maafin aku ya?"
Yeri menganggukkan kepalanya. "Aku udah maafin Kakak kok, jangan ngerasa bersalah terus."
"Ya sama, kamu jangan ngerasa sedih terus karena Ayah kamu. Mending doain biar Om Siwon baik-baik aja dan cepet pulih. Itu yang kamu mau kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Unspeakble Heart [Junhoe X Yeri] ✅
Conto'Mungkin, mati adalah pilihan terbaik' -Kim Yerim.