Hi guys! Ketemu lagi di part 1
Nikmati alur kisah tentang Rainna dan Danis
Happy Reading guys!
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Gue kurang suka sama anak yang langsung emosi tanpa melihat fakta yang sebenarnya. Jadi kenapa lo harus marah sama gue? Padahal kan gak di sebutin bahwa gue pelakunya. Heran.
-Rainna Shifanya A.
***
Rainna,Zackya dan Zelsakya masih terdiam seraya memandangi satu sama lain.Setelah suara bariton itu menyapu seluruh penjuru sekolah, suara yang tadinya amat ramai kini pun sunyi, sepi, dan senyap. Semua siswa maupun siswi pun menundukkan kepalanya takut, entah karena kegalakan orang tersebut atau karena ketampanan yang di milikinya.Ya Rainna akui dia memang tampan, namun entah mengapa ia tidak suka kepada laki laki itu,menurutnya tidak ada yang spesial tapi mengapa seluruh siswi tergila gila padanya? Perlukah ia memanggilkan dokter mata untuk mengecek ketajaman mata mereka? Entahlah itu mungkin terlihat sangat berlebihan, namun bagaimana lagi, mungkin itu salah satu cara yang sangat ampuh untuk menyadarkan mereka.
Zelsakya pun mendengus kesal setelah melihat sekelilingnya.Lalu menyikut tangan Rainna dengan keras membuat sang pemilik meringis pelan. Ia hanya mengacungkan kedua jarinya sembari mendekatkan wajahnya ke dekat telinga Rainna.
"
Gue gak mau ikutan kalo masalah ini jadi serius apa lagi adu bacot sama tu kakak kelas" bisik Zelsakya yang membuat Rainna memutarkan bola matanya
"Ck, emang lo doang gue juga kali males banget kalo ada masalah yang sangkut pautnya sama kakak kelas lagi, dan ini parahnya sama kak Danis bisa tamat gue" jawabnya lagi,tanpa ia sadar intonasinya meninggi yang membuat Danis berdeham.
"Apa?" tanyanya dengan dingin lalu menatap Rainna, Zackya dan Zelsakya secara bergantian.
"Gak ada apa-apa." jawab Rainna cepat
"Trus ngapain nyebut nama gua?"
"Gak ada." elak Rainna lagi
"Bohong lo gak guna."
"Gue gak lagi bohong kok kak."
"Mana ada pencuri mau ngaku." ucap Danis seraya tertawa sinis di akhir kalimatnya.
"Eh enak aja, gue gak pernah nyuri. Gue masih bisa ngebedain mana yang halal mana yang engga kak." Sahutnya tidak terima.
"Itu apa?" liriknya ke arah mading seraya memasukkan kedua tangannya ke dalan saku celananya.
"Mading." jawab Rainna polos
"Otak lo pindak ke telapak kaki." ujarnya lalu beranjak untuk mencopot foto foto yang tertempel di sana. Lalu melemparkannya dengan kasar tepat di depan wajah Rainna. Gadis itu pun tersentak, seraya memelototkan matanya tajam.
"Eh apa apaan sih kak, gak usah di lempar juga kali. Kan bisa di kasih secara baik baik, untung darah gua lagi pendek, coba kalo tinggi bisa habis lo sama gue. "
"Mending berani. Gak usah basa basi deh lo, ngaku aja di antara lo bertiga kan yang ngebuat mading ini.?"
"Ada bukti ? "
"Liat sendiri ada wajah siapa di dalam fotonya." jawabnya dingin.
"Ada gue. Eh tapi bukan gue, beneran! Gue kasih jaminan deh."
Danis menatap Rainna dengan kesal, di pukulkan tangannya ke tembok. Membuat Rainna meringis mendengarnya. "Alibi lo basi." ujarnya.
"Serius bukan gue kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Go About in the Rain
Teen FictionHujan. Ia sudah lama bersembunyi untuk menahan rintikannya. Hingga banyak orang yang menunggu akan kehadirannya, termasuk dengan Rainna si gadis penyuka hujan yang menunggu untuk merasakan sebuah kebahagiaan. Namun, hujan mengkhianatinya.Kedatangann...
